My Love "126"

3.8K 353 21
                                    



Kenzo kembali bangun karena mual, dia segera ke toilet dan memuntahkan isi perutnya yang hanya cairan, dia terlihat lelah setelah muntah beberapa kali. Sino pun mendengarnya dan segera bangun.

"Kenzo!"

Panggilnya panik mendengar suara muntahan Kenzo di dalam kamar mandi.

Tidak lama setelahnya suaranya tidak lagi terdengar, Sino pun mendobrak pintunya karena tidak ada suara di dalam. Terlihat Kenzo yang pingsan di lantai,

"Kenzo!! Kenzo!!"

Panggilnya dan menepuk pipinya pelan, tapi tidak ada respon. Dia pun segera ke rumah sakit.

"Dia hanya kurang nutrisi dan sedikit demam, tolong tebus obatnya dan jangan lupa makan. Lalu soal kandungannya, kau minta obat anti mualnya bukan? serta penguat janin? Aku juga sudah menyiapkannya tapi obatnya tidak semua bekerja secara efektif jadi jangan terlalu berharap dengan obat tersebut. Lebih menjaganya dengan hati-hati."

Pesan dokter pada Sino.

"Aku mengerti, terima kasih."

Jawab Sino dan dokter pergi, Sino menghela napas.

"Dia memang tidak makan banyak selama kehamilannya, tentu saja dia kurang nutrisi."

Gumamnya dan Kenzo pun tersadar.

"Kau baik-baik saja Kenzo? Kenapa sakit tidak bilang?!"

"Aku hanya mual.."

"Kau juga demam! Lihat sekarang badanmu panas sekali!"

"........................"

Kenzo pun hanya diam, Sino menghela napas.

"Jangan membuatku jantungan!"

Marahnya berjalan pergi untuk menebus obatnya.

"Tunggu di sini sampai aku kembali!"

Pesannya sebelum benar-benar menghilang dari sana.

Kenzo hanya diam, dia memang tidak banyak bicara aslinya.

......................................................

Sino membeli bubur jadi yang banyak sayuran dan nutrisi di dalamnya untuk Kenzo makan, serta segelas air susu hamil untuknya.

"Makanlah dulu baru minum obat."

"Aku tidak lapar,"

"Makanlah sedikit, kalau tidak kandunganmu.."

"Kandunganku?"

"Maksudku perutmu akan sakit nanti."

"...................................."

Kenzo menatap Sino yang tadi seperti akan mengatakan sesuatu yang lain.

Dia pun menyuapi Kenzo beberapa kali sebelum dia minum obat,

Daun wajahnya masih belum berubah dan sangat terlihat pucat.

Sebentar lagi kandungannya masuk 4 bulan, saat itu juga Sino harus jujur atas kehamilan Kenzo dan mempertanggung jawabkan segalanya.

Setelah beberapa hari istirahat, perlahan tubuhnya kembali pulih. Tapi untuk gejala kehamilannya masih berlanjut walau tidak sesering dulu.

Makannya juga sedikit bertambah daripada yang dulu hanya beberapa suap saja, sekarang semangkok sudah bisa dia habiskan. Sino merasa senang sekali melihatnya, dia sambilan menceritakan tentangnya pada Kenzo agar dia mengingat masa-masa bersamanya.

Sino tidak putus harapan sama sekali dan dengan sabar bercerita tentang kebahagiaannya bersama.

Dan waktu sangat cepat berlalu, kandungan Kenzo semakin membesar. Kenzo berkaca di cermin dan menyentuh perutnya yang buncit.

"Apa aku obersitas?"

Pikirnya sambil menusuk perutnya, tapi terasa keras.

"Kenzo kau sudah selesai? Kalau tidak cepat nanti telat meeting!"

Pekik Sino dari luar kamar. Dia pun segera bersiap-siap dan pergi.

Mereka pun segera ke pertemuan, setelah berjam-berjam di sana mereka kembali pulang dan Kenzo langsung buru-buru masuk ke dalam toilet karena mual mencium bau mobil Sino yang tidak dia sukai.

"Mobilmu bau!"

Marah Kenzo pada Sino sebelumnya.

"Dimana baunya?! Wangi parfum begitu! Kau selalu bilang bau pada semua mobil yang kau masuki!"

Balas Sino, Kenzo terdiam. Memang benar apa yang dikatakan Sino, dia akan mual-mual jika masuk ke dalam mobil dan mencium bau yang tidak sedap di hidungnya. Dia benar-benar tidak suka bau mobil, kalau bisa dia ingin jalan kaki atau memakai kendaraan beroda dua dan bisa menghirup udara segar.

My Love (Mpreg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang