My Love "28"

6K 490 7
                                    



Kanato pun sibuk dengan pekerjaannya, dia jarang berada di rumah. Pergi pagi pulang malam karena harus menyelesaikan deadlinenya.

Hiromu yang sudah terbiasa dengan waktu sendiri pun membuka kulkasnya untuk mencari makanan karena lapar. Tapi kulkasnya begitu kosong.

"Aku belum belanja, Kanato sangat sibuk sekali.."

Gumamnya. Dia pun menutup pintunya kembali dan keluar rumah setelah mengambil uang.

Dia berjalan menelusuri trotoar. Ukuran perutnya hanya sedikit besar, karena sang janin baru berumur sebulan lebih, masih gumpalan darah.

Dia melewati toko yang menjual peralatan bayi serta pakaiannya.

Dia berhenti sejenak sebelum melanjutkan perjalanannya.

Dia tidak mau meminta apapun dari Kanato, dia sudah memberikan apa yang diinginkannya, dia sudah banyak berkorban untuknya yang bukan siapa-siapa, tapi sekarang Hiromu sudah menjadi istrinya karena dia mengandung.

Tempat tinggal dan makanan yang layak diberikan Kanato, dia tidak bisa meminta hal lain lagi.

Tibalah dia di minimarket yang menjual segala kebutuhan hidup. Dia masuk ke dalam dan mencari apa yang ingin dia makan dan masak untuk Kanato nanti,

Dia melihat ikan terlebih dahulu. Karena dia sangat ingin makan ikan goreng. Dia membeli sebungkus ikan tuna, kemudian daging ayam setengah kilo. Lalu sayur-mayur untuk supnya nanti.

Tidak lupa dia membeli susu karena itu benar-benar sudah habis.

Lalu matanya melihat mangga muda yang sangat menggiurkan, dia langsung membelinya tanpa ragu karena sangat menggiurkan dimatanya.

Dia membuka dompetnya dan uangnya sisa sedikit. Itu sisa uang tabungannya. Dia pun menghabiskannya karena barang yang dia beli lumayan banyak.

Dia pun berjalan pulang, hal utama yang dia lakukan adalah mengupas mangga dan memakannya.

Dia menikmatinya.

"Enak dan harum.."

Gumamnya sambil melahap sebuah mangga.

Setelah puas memakan mangga dia mulai masak dengan terlatihnya,

Tapi dia harus makan sendiri karena Kanato tidak akan pulang sebelum tengah malam.

Untuk menghabiskan waktunya sambil menunggu Kanato, lagi-lagi dia mengupas 2 mangga muda yang kini tertinggal satu.

Dia benar-benar sangat menyanyangkannya, tapi dia ingin sekali memakannya.

Dia ingin membeli lebih tapi uangnya tidaklah cukup.

Dia pun memakannya sambil melihat koran dan mencari lowongan pekerjaan yang mudah dan tidak terlalu menghabiskan tenaga.

"Aku harus kerja, kalau tidak.. Mangga saja tidak akan bisa kubeli!"

Jeritnya sambil memakan mangganya.

Dia menandai warna merah dan mencari tempat yang tidak jauh dari rumah Kanato agar tidak perlu menggunakan kendaraan dan cukup jalan kaki bisa sampai.

Beberapa lowongan sudah dia tandai, tinggal dia tanyai besok.

Dia tersenyum sebelum menguap dan melihat jam sudah menunjukkan jam 11 malam. Dia sudah mengantuk dan kembali tidur di sofa.

Seperti biasa, Kanato akan pulang jam 12 lewat. Dia menghela napas.

"Akhirnya selesai juga!"

Jeritnya masuk ke dalam rumah dan menyadari lampu masih menyala.

Dia pun yakin Hiromu pasti tidur di sofa. Dia tersenyum dan menghampirinya.

Dia melihat mejanya sedikit berantakan dengan koran yang bertanda-tanda merah dengan pen, serta kulit mangga yang belum dia buang.

Kanato mengambilnya dan melihat lingkaran merah itu.

"Hiromu mau kerja?"

Pikirnya dan melihat Hiromu.

"Tapi kenapa?"

Tanyanya bingung dan melihat dompet Hiromu di meja yang terbuka.

Dia pun mengambilnya dan hanya ingin merapikannya, tapi dia justru mengintip dan melihat dompetnya yang hanya tersisa recehan kembalian uang barusan,

Dia menepuk jidat.

"Astaga! Aku tidak memberikannya uang!"

Jeritnya dan segera masuk ke dalam dapur.

Kulkasnya begitu kosong. Hanya sisa-sisa sayur yang Hiromu beli untuk sarapan besok.

"Aku benar-benar orang yang buruk!"

Pekiknya menutup kembali kulkasnya. Dan melihat mejanya masih terhidang makanan yang dibuat Hiromu untuknya.

"Tentu saja dia akan mencari pekerjaan jika aku tidak memberinya uang untuk makan sehari-hari!"

Gumamnya duduk di kursi dengan lesu.

"Aku benar-benar buruk sekali.."

"Hm.. Kanato? Kau sudah pulang?"

Tanya Hiromu yang terbangun di sofa, Kanato pun menghampirinya.

"Hiromu, tidurlah di kamar. Kau akan sakit nanti."

"Aku takut tidur sendiri di kamar.."

Jawabnya masih mengantuk.

"Apa yang ingin kau makan?"

"Aku tidak tahu, tapi aku suka mangga muda."

Jawabnya. Kanato tersenyum.

"Besok aku libur, ayo kita berbelanja."

"Hm.."

Jawabnya duduk di sofa sambil terkantuk-kantuk. Kanato mengusapnya.

"Maaf aku orang yang buruk."

"Hmm?"

Gumamnya sambil bertanya bingung.

"Aku akan temanimu tidur."

"Iya."

Kanato pun menggendongnya karena melihatnya masih ngantuk ini.

"Badanmu sedikit berat dari dulu Hiromu."

"Apa?"

"Kau sedikit berat."

"Apa berat badanku bertambah?"

"Tentu saja, nanti beratmu akan semakin bertambah."

"Jadi? Apa yang harus dilakukan?"

"Itu tidak bisa melakukan apapun. Tapi tidak apa-apa. Apapun yang mau kau makan, jangan sungkan katakan padaku. Aku akan membelikannya apapun itu."

"Kau yakin?"

"Iya, aku sangat yakin."

"Baiklah, aku pegang janjimu."

Balasnya kemudian menguap.

"Tidurlah lagi."

"Iya, kau juga. Makan dan tidurlah."

"Aku akan melakukannya setelah kau tidur."

Balas Kanato dan menidurkan Hiromu, dia memeluknya dan membiarkan Hiromu terlelap.

Dia mengusap wajah tidurnya.

"Selamat Tidur, jangan bermimpi buruk lagi."

Doanya.

My Love (Mpreg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang