My Love "92"

4.7K 480 61
                                    



Kojirou berbaring di samping bayinya, dia tidak mau pergi dari sana sejak bayinya pulang dari rumah sakit.

Sayuki menatapnya,

"Mau sampai kapan kau di sini? Bagaimana kerjaanmu?"

"Kenzo dan Sino mengurusnya,"

Jawabnya menyentuh pipi bayinya,

"Aku tidak bisa meninggalkan Koyuki sendiri."

Jawabnya tanpa memandang Sayuki di belakangnya.

Sayuki menghela napas panjang melihat sikap suaminya,

"Baiklah, baiklah. Lakukan sesukamu."

Jawabnya masuk ke dalam kamar mandi untuk mandi,

Sayuki tidak takut luka operasinya terkena air karena sudah dilapisi anti air. Jadi dia bisa mandi dengan suka hati. Saat itu dia mendengar suara tangisan bayinya serta kepanikan Kojirou.

"Sayuki! Koyuki menangis!!"

Pekiknya panik di luar kamar mandi,Sayuki menghela napas panjang dan segera keluar dari kamar mandi.

Dia pun mengganti popok bayinya yang sudah basah, dia membersihkan bayinya dengan tisssu basah yang wangi baru memakaikan bedak di sekitar selangkangannya agar tidak memerah saat memakai popok terlalu lama. Sang bayi diam saat di kelonin Sayuki. Sayuki mengusap bayinya dengan sedikit telon ke tubuhnya dan membuat sang bayi nyaman dan kembali tidur.

"Segera pergi kerja, dia sedang tidur."

Pesan Sayuki pada Kojirou yang kembali berbaring di samping bayinya.

"Tidak mau! Aku mau bersama Koyuki!"

Balasnya, Sayuki pun tidak mau bicara lagi dan lebih memilih mengganti pakaian.

"Boss kami datang!"

Pekik Sino datang bersama Kenzo.

Sayuki sendiri sedang membuat makanan di dapur.

"Kalian sudah pulang? Makanlah bersama."

Ucapnya.

"Dimana boss?"

"Bossmu di kamar!"

"Kenapa lagi? Dia masih tidak mau meninggalkan Koyuki?"

"Apa lagi coba? Kenapa dia jadi begitu?"

"Dia sangat bahagia karena Koyuki, jadi biarkan saja."

"Iya,"

"Sayuki! Sayuki!"

Teriak Kojirou keluar dari ruangannya, mereka melihat bossnya.

"Apa lagi?"

"Koyuki bau.."

Jawabnya. Sino hampir tertawa melihat bossnya tapi dia menahannya.

"Kau cepat mandi sana! Aku akan mengurus Koyuki,"

Pesannya pada Kojirou yang sedari tadi belum mandi, dia melihat keduanya.

"Kalian sudah datang? Aku mandi dulu."

Balasnya berjalan pergi.

"Kau lihat boss tadi?! Lucu sekali!"

Tawa Sino keras. Kenzo menatapnya.

"Tertawa sedikit sayang, kau cemberut terus!"

Kesal Sino melihat wajah datar Kenzo padanya. Dia menarik pipi Kenzo dengan pelan.

"Lepaskan tanganmu atau kupotong!"

Ancamnya dan segera Sino menarik tangannya.

"Kau menakutkan sekali Kenzo!"

Ucapnya menjauh dari Kenzo.

Sayuki sendiri sekarang punya kesibukan lain, yaitu mengurus putra kecilnya.

Dengan sabarnya dia mengganti poop bayinya, dibersihkan sebersihnya dan kembali diwangikan dengan bedak dan telon.

Dia mencium Koyuki dan membawanya keluar.

"Koyuki!"

Pekik Sino senang dan menggendong si kecil.

Dia pun duduk di sofa dan bermain dengan si kecil menunggu Kojirou selesai mandi.

"Koyuki mirip sekali dengan boss!"

"Kalau tidak mirip ayahnya, mirip siapa lagi?"

Balas Sayuki, Sino cengengesan dan mencium Koyuki.

"Wangi sekali!"

Ciumnya.

Kenzo melihat mereka,

"Kau ingin menggendongnya?"

Tanya Sayuki. Kenzo menggeleng tanda tidak.

"Kau belum pernah menggendong si kecil. Ada apa? Kau takut dengan anak-anak?"

"Tidak.. Aku hanya tidak bisa menangani anak kecil.."

Jawabnya,

"Koyuki tidak pemilih, kupikir dia akan suka denganmu."

"Tidak, aku akan menjaganya dari jauh."

"Baiklah, "

Balas Sayuki tidak memaksanya.

Selesai makan malam, mereka kembali bermain dengan si kecil.

Mereka terlihat sangat senang menganggu si kecil sampai nangis.

Sayuki memarahi Sino dan Kojirou yang membuat si kecil menangis,

"Cilukba!"

Sino pun bermain dengan si kecil dalam gendongan Sayuki. Dia sudah tenang.

Si kecil tertawa melihat Sino.

"Imutnya!"

Pekik Sino senang.

Kojirou pun mencoba meniru Sino karena bisa membuat anaknya tetawa.

"Cilukba!"

Sang bayi menatap ayahnya sebelum kemudian merengek.

"Ko-koyuki? Ada apa?!"

Panik Kojirou melihat anaknya menangis, Sayuki tertawa begitu juga Sino.

Kenzo bahkan tertawa kecil melihat kekonyolan bossnya.

My Love (Mpreg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang