My Love "186"

3.3K 316 12
                                    



Setiap hari Ayumu diberi obat, Hiroi di sana menemaninya dan dia bisa bertahan hanya melihat anaknya bersamanya.

Malamnya dia akan pulang bersama dokter Hide sampai Ayumu diizinkan pulang karena keadaannya sudah sangat baik.

Dia tidak lagi merasa sakit, batuknya juga sudah tidak lagi. Daun wajahnya sudah kembali cerah.

Ayumu menyuapi Hiroi bubur, anaknya makan dengan lahap. Tidak lupa dia memakai masker selalu.

Dokter Hide pun datang melihat mereka.

"Hiroi sedang makan?"

"Dokter!"

Panggil Hiroi senang.

"Anak baik."

Ucapnya mengusap kepala Hiroi.

"Ayumu, kau sudah boleh keluar dari rumah sakit ini."

"Benarkah??"

"Mama boleh pulang??"

"Iya, Mamamu sudah boleh pulang."

"Hore!! Mama sudah boleh pulang! Aku mau makan masakan mama!"

Teriaknya girang. Ayumu tertawa kecil. Hide tidak menceritakan tentang pengusiran Ayumu dari apartemennya. Dia sudah lupa akan hal itu sebenarnya.

Tiba-tiba hpnya berdering.

"Hallo? Apa?! Suzume akan lahiran?!! Kenapa cepat sekali!"

Pekiknya kaget segera berlari keluar dengan cepat. Keduanya hanya diam.

Hide segera berlari ke ruang bersalin dan bisa mendengar rintihan sakit Suzume. Kyoya tampak panik dan blank di sampingnya. Dia memegang erat tangan Suzume. Dia tidak pernah membayangkan Suzume akan sesakit itu.

Dengan lihainya dokter Hide mengatur segalanya. Dia segera memakai masker serta sarung tangannya.

"Suzume kau harus berjuang untuk anakmu kali ini!"

Pesan dokter Hide segera melakukan persalinan.

Sedangkan Ayumu berkemas untuk bersiap-siap pulang.

"Hiroi, ayo pulang."

Ucapnya menggandeng tangan anaknya. Keduanya pergi tanpa pamitan lagi karena dokter Hide sedang sibuk sekarang. Dia tidak mau lama-lama di sini karena biaya rumah sakit yang mahal. Utangnya akan bertambah terus jika terus begini, karena sudah diizinkan pulang berarti dia sudah baikan.

Saat sampai di apartemennya, Ayumu terdiam membatu karena melihat apartemennya sudah dihuni orang lain.

"Ibu pemilik rumah sudah mengusir kita mama."

Ucap Hiroi pada Ayumu. Dia melihat anaknya begitu sedih, tapi dia tersenyum.

"Hiroi jangan sedih, ada mama di sini. Kita akan cari tempat baru."

Ucapnya segera berjalan pergi, dia juga bingung harus melakukan apa lagi. Dia tidak punya uang untuk menyewa ruangan lagi.

"Hiroi, kau mau jadi anak baik kan?"

"Iya, asal mama bersamaku. Aku akan melakukan apapun."

"Mama juga akan melakukan apapun untukmu. Jadi percaya pada mama. Mama akan segera menjemputmu."

"Mama mau kemana?"

Dia tersenyum pada anaknya. Dia kembali ke rumah sakit untuk bertemu dengan dokter Hide.

"Kenapa kalian pergi tanpa memberi kabar?!"

Marahnya.

"Maaf dokter, tadi dokter sedang sibuk."

Jawab Ayumu jujur. Dia juga tidak tahu kalau dirinya sudah diusir.

"Lalu kenapa kau kembali lagi?"

Tanyanya dan membuat Ayumu ragu,

"Se-sebenarnya apartemenku sudah disewakan ke orang lain. Ja-jadi aku tidak tahu harus pulang kemana lagi. Da-dan aku ingin Hiroi tinggal bersamamu untuk sementara. Boleh kah dokter?"

Tanya Ayumu hati-hati.

"Hiroi sudah tinggal bersamaku. Dia tidak perlu izin untuk tetap tinggal."

"Aku senang mendengarnya. Jadi kuserahkan Hiroi padamu. Aku akan menjemputnya segera."

Ucapnya membungkuk pada dokter Hide.

"Aku akan berusaha membayar semua hutangku padamu."

Sambungnya. Urat-urat di nadi dokter terlihat karena kesal.

"Aku tidak memintamu untuk membayarnya! Kau baru sembuh dari sakitmu! Dan yang kau pikirkan hanya hutangmu! Sesekali pedulilah pada dirimu sendiri!"

"Ma-maaf..Tidak akan kuulangi."

Ucapnya kaget. Hiroi juga kaget mendengar dokter Hide membentak.

Dokter Hide segera menyadari kesalahannya.

"Maaf aku berteriak. Aku sedang tidak mood."

"Kenapa?? Ada masalah dokter?"

"Suzume sedang kritis. Dia mengalami pendarahan.. Aku sangat takut.."

Ucapnya, Ayumu tahu dokter ini sangat mempedulikan Suzume lebih dari apapun.


My Love (Mpreg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang