My Love "54"

6.4K 501 41
                                    



Saat Naitou hendak melangkah keluar rumahnya untuk jalan pagi seperti biasanya dan tanpa penjagaan karena mereka sedang sarapan sejenak, Naitou pikir hanya jalan-jalan keluar mencari udara segar saja dan tidak perlu penjagaan. Tiba-tiba sebuah mobil hitam berhenti tepat di depannya dan menariknya masuk ke dalam mobil dengan sangat hati-hati seperti takut akan melukainya. Mereka melakukannya dengan lembut dan tidak kasar. Terutama untuk kandungannya, mereka sampai memberikan ruang yang besar untuk Naitou duduk agar dia merasa nyaman.

"Apa yang kalian lakukan?!"

Pekiknya kaget dengan semua kemewahan mobilnya, orang ini mau culik atau mau apa? Pikirnya melihat mereka tidak melukai Naitou sehelai rambutpun, justru mereka berhati-hati dengannya.

"Jangan berontak! Kami tidak ingin menyakitimu!"

Pesannya memohon pada Naitou. Naitou juga merasa takut karena kebaikan mereka.

"Kakeru sama!!"

Pekik Naitou takut dan didengar penjaganya yang baru keluar rumah, dia hendak menolong Naitou tapi keburu dia dibawa pergi.

"Naitou sama!!"

Pekiknya gagal menyelamatkan Naitou.

Dia berlari masuk ke dalam ruangan, tapi Kakeru sedang melakukan pertemuan sehingga tidak ada yang boleh mengganggu.

Mereka melarang pelayan itu masuk dan dia pun berteriak sebelum terlambat dan Naitou akan celaka.


"Naitou sama diculik!!"

Pekiknya langsung pintu terbuka dalam beberapa detik.


"Dimana Naitou dibawa?!"

Tanya Kakeru langsung meninggalkan tempat pertemuan tanpa ragu. Pertemuannya tidaklah penting daripada Naitou dan bayinya.

Pelayan itu menjelaskan ciri-ciri orang tersebut dan plat mobil yang dia lihat.

Kakeru pun tahu siapa dalang penculikan ini.

Dia pun langsung melesat pergi dengan mobil.

Naitou duduk diam dihadapan kedua orang tua paruh baya ini.

Dia sangatlah senang melihat Naitou.

"Naitou, kandungannya sudah berapa bulan?"

"Sudah 9 bulan lewat 5 hari, Nyonya."

"Ara Naitou jangan memanggilku nyonya. Panggil ibu,"

"Ta-tapi.."

"Kau adalah menantu kami, tentu saja harus memanggilku ibu."

"Ba-baik, i-ibu."

Ucapnya ragu dan malu. Sudah sekian lama dia tidak menggunakan kata "Ibu" ini.

"Ayah, kau tahu bayinya kembar loh, cucu kita kembar!"

Jelas sang istri pada suaminya.

"Aku senang sekali mendengarnya. Aku akan punya cucu!"

Jerit kedua orang tua tersebut, Naitou hanya tersenyum.

"Kakeru anak itu bahkan tidak membawamu ke sini! Anak itu benar-benar meninggalkan kami!"

Marah ibu Kakeru.

"Maaf, Kakeru sama sangat sibuk sekali. Jadi tidak banyak waktu bersantai."

"Tapi setidaknya bawa kau ke sini, kami ingin melihatmu."

"Aku akan bicara padanya nanti."

"Ara kau baik sekali! Sering-seringlah kemari dengan cucuku."

"Anda juga boleh ke sana, aku akan menerima anda dengan senang hati."

"Orang tua seperti kami tidak bisa kemana-mana, hanya menunggu kedatangan kalian."

"Maaf, lain kali aku akan datang bersama Kakeru sama."

"Iya,"

Tiba-tiba saja terdengar keributan di luar dan Kakeru tiba di sana.


"Kalian!"

Marahnya pada kedua orang tuanya.

"Kakeru sama! kenapa tidak sopan pada orang tua anda!"

Marah Naitou langsung padanya. Kakeru menatapnya lega dan memeluknya.


"Syukurlah,"

Dia lega sekali.

"Kenapa anda tahu aku di sini?"

"Pelayan memberitahukan plat mobilnya, jadi aku tahu siapa yang melakukannya."

Ucapnya dengan nada menekan. Kedua orang tuanya memalingkan wajahnya.

"Itu karena Kakeru sama tidak pernah menemui mereka. mereka hanya mau bertemu denganku dan cucunya."

Jelas Naitou.

"Kakeru sama harus sopan pada orang yang lebih tua, apalagi dia orang tua anda."

Pesannya. Kakeru justru menatapnya berceramah. Naitou menatapnya balik menunggu jawaban, tapi.

Tiba-tiba Naitou merintih.

"Aww!"

Jeritnya sambil memegangi perutnya.

"Ada apa?!"

Panik Kakeru,

"Perutku sakit!"

Balasnya kesakitan sambil memegangi perutnya,

"Dia akan segera melahirkan!"

Pekik ibunya saat melihat cairan yang mengalir ke kaki Naitou.

"Ahh!!"

Jeritnya, Kakeru segera menggendongnya.

"Cepat panggil dokter!!"

"Aku sudah memanggilnya!!"

Pekik ibunya.

"Kenapa cepat sekali!"

"Dia dokter keluarga ini! Jadi dia ada di ruang sebelah!"

"Apa dia bisa dipercaya?!"

"Tentu saja! Dia juga yang membantu ibu melahirkanmu!"

"Ahhh!!!"

Jerit Naitou membuat keduanya berhenti berdebat.


"Cepat!!"

Pekik Kakeru panik.

My Love (Mpreg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang