Sejak saat itu mereka jarang lagi bertemu, Kyoya sibuk dengan kuliah pagi dan bekerja pada malam harinya.
Dia jarang bertemu dengan Suzume lagi, Suzume juga terlihat sibuk dengan projek baru yang dia dapatkan ketika perjalanan bisnis.
Mereka sibuk dengan kegiatan masing-masing hingga tidak punya waktu bersantai.
"Hey Kyoya, kau lihat wanita itu?"
Tanya tante-tante yang sok dekat dengan Kyoya sambil menunjuk gadis di sudut bar.
"Kenapa dengannya?"
"Sejak pertama kali dia kemari, matanya selalu melihat ke arahmu."
"Benarkah? Aku tidak berpikir demikian."
"Aku benar. Dia selalu melihatmu seperti akan memakanmu hidup-hidup."
"Jangan bicara sembarangan. Dia memang sudah sering kemari jadi aku tidak pernah memperhatikan pandangannya."
"Hey, aku ini wanita juga. Aku saja ingin menggigitmu."
Ucapnya sambil nada bercanda,
Kyoya menatap nenek genit ini.
"Arra Kyoya menatapku seperti itu membuatku senang."
"Pergi saja dari sini, sudah malam!"
"Jangan mengusir pelanggan, pelanggan itu raja. Apalagi aku pelanggan setiamu."
Kyoya kembali menatapnya.
"Jadi Kyoya, bagaimana dengan calon suamiku?"
"Calon suamimu?"
"Berarti kau akan jadi calon anakku juga?!"
Pekiknya tiba-tiba membuat Kyoya kaget. Dia langsung mengerti arah pembicaraannya.
"Hey nenek tua! Jangan berkata seperti itu lagi! Atau tidak kupotong lidahmu!"
Ancamnya.
"Kyaa!! Kyoya ternyata sadis!"
Pekiknya girang.
"Dasar nenek tua! Cepat pulang saja! kau sudah mabuk!"
Marahnya mengusirnya pergi. dia sangat kesal sampai urat nadinya muncul.
Nenek tua itu benar-benar pergi karena memang sudah mabuk. Setelah selesai bekerja Kyoya pun pulang, dia teringat dengan perkataan nenek tua barusan dan melihat ke arah sudut ruangnya, tapi wanita itu sudah tidak ada. Dia menepis pikirannya.
Kemudian dia menelepon Suzume,
"Suzume kau sudah pulang??"
"Belum. Ada apa Kyoya?"
"Aku akan ke sana sekarang."
"Tentu, tapi tidak kah lebih baik kau pulang dulu? Kau bisa beristirahat."
"Aku sudah lama tidak melihatmu, aku rindu padamu."
"Baiklah, aku akan menunggumu."
"Okey!"
Balasnya menutup teleponnya kembali. Dia berjalan keluar bar dan bersiul kecil.
"Lepaskan!"
Pekik seorang wanita membuatnya kaget, saat dia lihat wanita yang pernah dia temui di bar dan dua pria asing seperti mengganggunya. Dia pun melihat Kyoya dan meminta pertolongan.
"To-Tolong aku!"
Pintanya memohon. Mau tidak mau Kyoya harus menolongnya.
Pria-pria itu tertawa senang karena Kyoya datang dengan sendirinya.
Mereka segera menangkap Kyoya dan menahannya setelah melepas wanita ini.
"Apa yang kalian lakukan?!"
Pekiknya karena Kyoya di tahan oleh dua orang yang mengganggu wanita ini.
Dia bermaksud menolong bukan malah di tangkap.
Wanita ini tersenyum licik.
Dia menyentuh wajah Kyoya sejenak sebelum menghirup bau tubuh Kyoya.
"Kyaaa! Aku suka pria ini! Dia benar-benar tipeku!"
Pekiknya girang menyentuh sudut tubuh Kyoya. Dia merasa risih di sentuh seperti itu oleh seorang psycho. Wanita ini tertawa senang karena berhasil mendapatkan Kyoya, pangeran pujaan hatinya.
"Kau tahu, aku sudah lama menginginkanmu. Aku hanya menahan diri selama ini untuk membuatmu memperhatikanku. Ketika kau melihatku hari ini, aku sudah tidak bisa menahan nafsuku untuk memilikimu! Aku ingin memilikimu seutuhnya!"
Pekiknya girang mengeluarkan sesuatu seperti pengejut listrik.
"Dasar wanita gila! Lepaskan! Lepaskan aku!"
Marahnya meronta. Tapi kedua orang bayaran wanita ini sangatlah kuat, sepertinya mereka adalah preman jalanan yang dibayar dan melakukan apapun keinginan tuannya.
"Cepat lakukan! Kami tidak bisa menahannya lebih lama!"
Perintah kedua orang yang menahan Kyoya.
Dia pun menekan tombolnya lalu bunyi seperti percikan listrik. Wajah Kyoya berubah melihat listrik itu disetrumkan ke tubuhnya begitu lama membuatnya hilang kesadaran dalam sekejap. Wanita ini tertawa bahagia karena mendapatkan apa yang dia mau. Dia benar-benar Psycho.
Suzume yang sedang merapikan dokumen setelah di copy pun melukai jarinya saat akan di staples.
"Aww!"
Jeritnya sakit dan jarinya berdarah.
Dia kemudian menghisap jarinya sendiri untuk menghentikan pendarahan, saat dia melihat jam dia teringat dengan Kyoya yang akan datang tapi sampai sekarang dia belum juga datang. Padahal jarak dari kantor dan barnya tidaklah jauh, sudah 20 menit lewat terakhir kali dia menelepon Suzume, biasanya 15 menit Kyoya sudah sampai di kantornya jika datangnya dari barnya.
"Kyoya kenapa belum datang?"
Pikirnya menyelesaikan sisa pekerjaannya agar saat Kyoya datang dia bisa langsung pulang bersamanya.
"Aku harus selesaikan ini sebelum Kyoya datang."
Gumamnya bersemangat menyelesaikan pekerjaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love (Mpreg)
RomanceSindrom seorang pria yang hamil adalah suatu penyakit yang langkah dan penyebabnya belum dapat diketahui. ini adalah cerita fiksi PRIA YANG DAPAT MENGANDUNG DAN MELAHIRKAN ANAK. seperti yang diminta pembaca wattpad Tsuki tentang Mpreg(Man Pregnant)...