"Suzume sedang kritis. Dia mengalami pendarahan.. Aku sangat takut.."
Ucapnya, Ayumu tahu dokter ini sangat mempedulikan Suzume lebih dari apapun.
Dia melakukan apa saja untuknya, segalanya. Ayumu juga bisa melihat rasa cinta yang besar di mata Hide pada Suzume.
"Dia adalah orang yang baik, Tuhan akan melindunginya. Kudoakan semuanya yang terbaik untuknya."
Doanya pada Suzume yang tidak pernah dia ajak bicara. Tapi dia sudah melakukan sesuatu pada anaknya, dia harus berterima kasih padanya jika dia bertemu dengannya.
"Hiroi, mama akan pergi sekarang. jadi anak baik dan tunggu mama."
"Mama mau kemana? Kenapa tidak tinggal bersama Hiroi dan dokter?"
Tanya anaknya, Ayumu tersenyum dan mengusap kepala Hiroi.
"Apa yang tadi mama katakan? Jadi anak baik dan tunggu mama. Mama akan segera kembali."
"Kau hendak kemana? Bukankah kau tidak ada lagi tempat yang bisa kau kunjungi?"
Tanya dokter Hide setelah pikirannya tenang.
"Aku akan meminta owner di bar untuk mencarikan pekerjaan yang gajinya lebih tinggi. Aku akan segera mengumpulkannya dan menyewa apartemen untuk Hiroi dan aku tinggal nanti."
"Kau mau bekerja dalam keadaan begini?! Kau mau cari mati!"
Marahnya mendengar penjelasan Ayumu. Padahal dia melakukannya untuk tidak membebani Hide. Tapi orang ini justru marah.
"Ma-maaf.."
Hanya kata maaf yang bisa diucapkan ketika seseorang sedang marah.
"Dokter..Biarkan mama tinggal bersama..dokter.. Aku akan ikut mama kalau mama pergi.."
Pintanya memeluk Ayumu dengan erat.
"Tinggallah bersama. Apartemenku cukup untuk tiga orang."
Ucapnya pada Ayumu.
"Tapi dokter..Aku tidak ingin lagi membebanimu.."
"Kau tidak pernah jadi beban. Asal Hiroi tidak lagi menangis aku akan merasa senang."
Balasnya. Dan suster datang kembali memberi kabar pada Hide. Wajahnya langsung cerah, dia berlari pergi segera.
"Mama ayo lihat dede bayinya Suzume chan.."
Ucapnya pada sang ibu, Hiroi sudah dekat dengan Suzume sejak saat itu.
Dia pun mengiyakan kemauan Hiroi dan segera mengejar dokter Hide sampai ke ruangan Suzume.
Kyoya menangis tersedu-sedu memeluk Suzume yang sudah sadar. Dia tertawa kecil menepuk pundak anaknya. Dan di sampingnya si kecil bersamanya. Dokter Hide yang meminta suster membawa bayinya ke sana agar Suzume bangun bisa melihat anaknya, setelahnya dia akan merasa bahagia.
"Kyoya jangan menangis seperti anak kecil."
"Aku takut..Suzume..aku takut.."
Isaknya pada Suzume. Dokter Hide sampai di sana dan merasa lega sekali, semua bebannya hilang.
"Syukurlah.."
Ucapnya senang.
"Dokter, terima kasih atas segalanya."
"Aku yang berterima kasih Suzume. Terima kasih sudah kembali sadar."
Balasnya tak kalah senangnya dari Kyoya.
Ayumu pun sampai bersama Hiroi. Si kecil langsung berlari masuk ke dalam tapi tidak bagi Ayumu.
Dia hanya diam di ambang pintu dan tidak berani masuk apalagi ada anak kecil yang baru lahir dan Suzume yang baru sadar dari keadaan kritisnya. Dia tidak mau dokter Hide kembali waspada jika dia dekat dengan Suzume seperti waktu sebelumnya. Dia akan menjauhi mereka. Bahkan untuk Hiroi dia tidak terlalu dekat sekarang, dia selalu menjaga jarak. Walau dokter yakin dia sudah sembuh tapi Ayumu masih ragu saja.
Suster yang akan keluar dari kamar Suzume pun menutup pintunya.
"Kau tidak mau masuk?"
Tanyanya pada Ayumu dan dia menggeleng tanda tidak.
Ayumu pun tetap tinggal di luar dan menunggu Hiroi selesai mengunjungi mereka.
Dia mengambil masker segera dan menutup mulutnya.
Dia pun melihat ke atas langit sore, pikirannya kembali berjalan bagaimana caranya mendapatkan uang dengan cepat.
Sampai terpikirkan dia akan menjual dirinya dan lebih cepat mendapatkan uang. Dia tidak bisa terus-menerus meminta bantuan Hide.
Karena kebetulan Hiroi ada yang menjaganya dia segera pergi menelepon dengan telepon umum.
"Owner, aku akan kembali bekerja nanti malam. Iya, aku yakin. Dan owner, aku ingin pekerjaan tambahan. Bisakah membantuku?"
Pintanya pada owner di telepon. Dia berbicara panjang x lebar bersama owner.
Setelahnya dia kembali ke tempat Suzume. Hide dan Hiroi menunggunya.
"Mama!"
"Kau darimana saja?!"
"Aku menelepon seseorang, bagaimana keadaan Suzume? Dia baik-baik saja kan?"
"Kenapa tidak kau bertanya sendiri pada orangnya? Atau melihatnya. kenapa kau pergi?"
Tanya dokter.
"Aku hanya tidak mau terjadi sesuatu pada mereka."
Jawabnya jujur. Dokter Hide terdiam, dia teringat perlakuannya pada Ayumu. Mungkin dia masih mengingatnya sampai sekarang. Pikir Hide
Apa dia akan marah lagi?
"Ayo pulang, keduanya sudah baik-baik saja."
Ucapnya dan berjalan pergi.
Ayumu mengekornya. Hiroi tersenyum senang pada Ayumu dalam gendongan Hide. Ayumu juga tersenyum balik melihat anaknya sangat menyukai dokter Hide. Mungkin dia berpikir dokter Hide seperti ayahnya. Dia menyanyangi begitu tulus. Keduanya juga sangat cocok.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love (Mpreg)
RomanceSindrom seorang pria yang hamil adalah suatu penyakit yang langkah dan penyebabnya belum dapat diketahui. ini adalah cerita fiksi PRIA YANG DAPAT MENGANDUNG DAN MELAHIRKAN ANAK. seperti yang diminta pembaca wattpad Tsuki tentang Mpreg(Man Pregnant)...