My Love "8"

11.5K 859 9
                                    




"Yume! Yume!"

Panggil Hirosawa ketika dia pulang. Yume pun keluar dari kamar menyambutnya.

"Selamat kembali Hirosawa san."

"Aku pulang! Yume lihatlah, undangan pernikahan kita!"

Pekiknya girang memberikan sebuah cetakan undangan pernikahan padanya.

"Bagus sekali."

Pujinya melihat lipatan indah dengan pita merah di tengah-tengan undangan.

"Shino yang mendesainnya. Dan aku sudah membagikan ke saudara, teman, dan rekan kerja."

Ucapnya girang.

"Tapi Hirosawa san.."

Ucapnya Yume terlihat ragu.

"Apa aku bisa menjadi bagian dari keluargamu?"

"Apa yang kau bicarakan? Aku sudah mendaftarkan namamu ke dalam nama keluargaku. Mulai sekarang, kau adalah Yume Tatsuyuki istri Hirosawa Tatsuyuki!"

Pekiknya girang. Yume tertawa kecil melihat kesenangan Hirosawa.

"Minggu depan adalah hari pernikahan kita. Besok akan ku berikan cetakan undangan untukmu mengundang rekan kerjamu atau pelangganmu."

"Kau yakin?"

"Tentu saja! Aku ingin semua pelangganmu tahu, Yume Tatsuyuki adalah milik Hirosawa Tatsuyuki!"

"Jadi kau hanya ingin pamer?"

"Memamerkan istriku tercinta tidak ada salahnya."

Balasnya senang.

"Aku mau mandi. Pikirkan saja siapa yang ingin kau undang, aku akan memberikan cetakan lebih."

"Tidak banyak yang kuundang. Jadi aku hanya butuh sedikit."

"Kau yakin? Jangan ragu padaku."

"Iya."

"Apa kau sudah minum susu?"

"Sudah,"

"Mualnya masih?"

"Sepertinya sudah berkurang."

"Kandungannya sudah berapa bulan?"

"Memasuki sebulan."

"Ah masih 8 bulan lagi. Baiklah aku akan bersabar!"

Pekiknya segera masuk ke dalam kamar.

Yume tertawa kecil dan mengusap perutnya sambil melihat undangan pernikahannya. Dia senang sekali.

Hirosawa pun sibuk menyiapkan segala sesuatu di hari pernikahannya. Dia tidak mau Yume ikut terlibat dan dia akan kelelahan nanti. Pikir Hirosawa. Jadi dia akan mengerjakannya sendiri dengan Shino serta rekan kerja lainnya.

"Hirosawa!"

"Kenryu!!"

Balasnya.

"Kau kapan pulang?! Kenapa tidak memberi kabar!"

Tanya Hirosawa pada Kenryu yang bertubuh tinggi sepadan dengan Hirosawa dengan warna rambut yang dicat silver.

"Kupikir siapa yang datang!"

"Aku yang mengundangnya."

Balas Shino.

"Aku datang untuk memberimu selamat! Kudengar dari Shino bahwa tunanganmu sedang hamil?!"

Hirosawa tertawa dengan perkataannya.

"Sudah berapa bulan?"

"Baru masuk sebulan. Padahal aku sudah tidak sabar untuk melihatnya!"

"Sabarlah! 8 bulan itu cepat berlalu."

Balas Shino dan semuanya tertawa mendengarnya. Mereka pun berkumpul untuk makan malam bersama. Sebelum hari pernikahan Hirosawa.

"Dimana tunanganmu? Kau tidak mengajaknya?"

"Dia masih kerja. Akan kujemput sebentar lagi."

"Kerja? Selarut ini?"

"Iya, dia hanya ingin menghabiskan waktu senggangnya tidak sendiri. kau tahu aku sering pulang malam."

"Jangan kerja terlalu larut! Istrimu akan meninggalkanmu nanti!"

Balasnya membuat Hirosawa sedikit kaget.

"Apa benar begitu?"

"Yume tidak akan berpikir demikian, dia benar-benar polos dan baik!"

Balas Shino.

Hirosawa kembali tersenyum.

"Kalau Shino bicara demikian, itu bagus."

Balasnya senang.

Mereka pun sedikit minum sambil berbincang.

"Yume, istirahatlah."

Pesan Owner padanya.

"Iya."

Balasnya.

"Tunggu dulu! Kau belum selesai denganku!"

Tarik seorang pelanggan membuat Yume kembali duduk.

"Maaf, aku akan digantikan. Jadi lepaskan tanganku."

Pesannya pada orang yang mabuk ini.

"Aku tidak mau yang lain selain dirimu!"

Balasnya masih menarik tangan Yume dengan keras.

"Maaf aku tidak bisa, aku harus pergi."

Sambungnya lalu bangkit lagi. Saat dia ingin berjalan pergi, pria ini menarik Yume dengan keras dan membuatnya duduk kembali dan menimpa Yume.

"Apa yang kau lakukan?!"

Marah Yume.

"Apa yang kulakukan?! Tentu saja tidak kuizinkan kau pergi sebelum aku puas!"

Balasnya terus menekan tubuh Yume, orang yang mabuk tidak sadar sudah menyakiti orang lain. Yume terlihat sakit, dia terus mendorong pria ini dengan satu tangannya, dia terus melihatnya menekankan botol alkohol tepat di perutnya.

"Lepaskan!!"

Jeritnya sekuat tenaga mendorongnya. Pria ini jutsru memperat pegangan padanya.

"Kau bilang akan menikah?! Menikah dengan siapa?! Lalu bagaimana dengan melayani di sini?!"

"Itu bukan urusanmu! Segera menyingkir! Jangan menimpa perutku!!"

Marahnya kesal. Tapi dia tidak mendengarnya dan terus menekan tubuh Yume.

"To-tolong!!"

Jeritnya meminta pertolongan sebelum terlambat.

My Love (Mpreg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang