My Love "121"

3.9K 356 37
                                    



Kenzo dan Sino pun berkunjung ke bar, teman kerjanya tampak senang dan menarik Kenzo berkumpul bersama dan meninggalkan Sino sendiri.

"Aku ditinggalkan?"

Gumamnya sambil minum sendiri.

Dia melihat Kenzo berbincang kecil dan sesekali tertawa. Sino baru melihatnya seperti ini, biasanya dia akan acuh tak acuh dan tidak peduli pada sekitarnya, dia berharap Kenzo tidak akan mengingat masa lalunya dan menjadi Kenzo yang ceria dari pada pendiam.

Hp Sino tiba-tiba bergetar, dia pun keluar untuk mengangkatnya sebab di dalam berisik, karena terburu-buru dia sampai menabrak seseorang.

Keduanya saling menatap sebelum dia berjalan pergi dan masuk ke dalam bar. Sino ingat orang itu yang pernah melecehkan Kenzo. Tapi karena dia harus menjawab telepon penting dia pun pergi.

Saat Kenzo kembali lagi Sino sudah menghilang.

"Sino?"

Panggilnya mencari Sino. Dan sialnya dia kembali bertemu dengan orang itu. Dia segera bersembunyi dari orang ini tapi terlambat.

"Jadi aku tidak salah! kau orang waktu itu kan?! aku belum memberimu pelajaran!"

Marahnya menarik tangan Kenzo.

"Lepaskan! Aku tidak mengenalmu!"

"Heh! Dasar munafik! Pura-pura menolakku dan sekarang kau bekerja di sini?!"

"Aku tidak bekerja di sini!"

"Kau pikir aku buta!? Kau melakukan crossdress waktu itu!"

"I-itu.. Aku.."

Dia tidak bisa membalasnya.

"Ikut denganku sekarang juga! Aku masih belum memberimu perhitungan!"

Marahnya menarik Kenzo, tapi Kenzo berhasil melepas diri dan mendorong orang itu menjauh darinya.

"Sino!! Sino!!!"

Panggilnya tapi tidak tampak Sino. Dia pun berlari keluar dan tepat bertemu dengan Sino.

Kenzo pun terkejut dengan Sino yang bersama dengan wanita lain. Wanita itu yang pernah dia temui waktu itu, yang memanggil Sino sayang-sayangan.

Sino membelakangi Kenzo, wanita ini melihat Kenzo dan dengan sengaja mencium Sino dan tersenyum senang.

Kenzo pun mengurungkan niatnya memanggil Sino dan berbalik arah kemudian berlari pergi secepat mungkin untuk menghindari orang ini.

"Hey kau tunggu!"

Pekiknya mengejar Kenzo yang berlari pergi, barulah Sino berbalik dan melihat orang itu mengejar sosok yang dia kenal.

"Kenzo?!"

Panggilnya mendorong wanita kurang ajar ini ke lantai dengan keras.

Wanita ini merintih sakit karena dorongan kuat Sino dan pergi mengejar mereka.

Kenzo pikir dia bisa menghindari pria ini dengan berlari pergi dari sana, tapi dia kalah stamina dengan orang ini yang berlari cepat mengejarnya, Kenzo pun dia dapatkan.

"Aku tidak akan membiarkanmu kabur lagi!"

Marahnya menahan Kenzo dengan menarik rambutnya ke belakang dan mengunci satu tangan kirinya ke belakang.

"Lepaskan!"

"Kau memerintahku?!"

Marahnya kesal dan menarik rambutnya semakin erat membuatnya merintih sakit.

Orang ini pun menampar Kenzo beberapa kali membuat wajahnya merah dan berdarah.

Kenzo menatapnya benci, orang ini semakin kesal dan menonjok Kenzo membuatnya melangkah mundur beberapa langkah dan tidak sengaja menginjak kerikil batu yang sebesar kepalan anak-anak sehingga dia kehilangan keseimbangan dan terjatuh dengan kepala dahulu menimpuk dinding sangat keras.

Orang ini terdiam melihat Kenzo yang tidak sadar.

Dia melihat sekitarnya dan tidak ada orang.

Dia akan segera berlari pergi dan dihentikan Sino saat keluar dari sebuah gang.

"Apa yang kau lakukan?"

Tanya Sino yang belum melihat Kenzo karena tempat gelap tersebut.

Orang ini ketakutan melihat Sino.

"Dimana Kenzo?! Dimana kau menyembunyikannya?!"

Marahnya pada orang yang mengejar Kenzo.

Dia tidak bisa menjawabnya karena panik. Dia tidak bermaksud melukai Kenzo sampai segitunya.

"Aku tidak sengaja! Aku tidak sengaja! Aku tidak bermaksud membunuhnya!"

Pekiknya panik membuat Sino langsung mendidih. Darahnya seperti berhenti di pembuluh darah otaknya dan memanas. Dia memukul orang ini secara membabi buta dan membantingnya ke tumpukan tong sampah. Dia pun segera mencari Kenzo dan menemukannya terbaring di lantai.

"Kenzo!"

Pekiknya menyentuh Kenzo yang tidak sadar.

"Kenzo! Bangun Kenzo! Kenzo!!"

Pekik Sino tidak ada respon darinya, dia mengangkat kepala Kenzo dan merasakan cairan di tangannya, saat dia melihat tangannya sudah dilumuri darah Kenzo.

"Kenzo! Kenzo!! Bangun!!"

Pekiknya segera menggendong Kenzo. Dia berlari begitu cepat mencari pertolongan dengan menghentikan mobil yang lewat.

Salah seorang yang baik berhenti melihat Sino yang panik. Dia mengantar Sino ke rumah sakit terdekat agar Kenzo dapat ditangani cepat.

My Love (Mpreg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang