Kojirou dan Sino pun meninggalkan Sayuki di dalam mobil, mereka tidak tega membangunkannya yang terlelap tanpa beban ini.
Mereka turun sendiri untuk mengurus pekerjaannya.
Sayuki kembali terbangun saat mendengar suara klakson mobil yang keras, dia melihat sekitarnya dan tidak ada siapapun hanya dia seorang juga mobilnya sudah terparkir di tempat yang rindang agar tidur Sayuki lebih nyenyak lagi.
"Mereka pergi tanpa membangunkanku?!"
Kesalnya kemudian turun dari mobil. Dia melihat sekitar komplek rumah yang sepi tersebut, mungkin karena masih siang belum banyak yang pulang kerja ataupun yang sekolah.
Dia pun mencari mereka memakai insting, lalu terdengar suara keras dari salah satu rumah yang dia lewati. Sayuki kembali terkaget karena hal ini.
Dia memegangi jantungnya yang berdetak kencang. Tapi suara keras ini mengundang rasa penasarannya karena keras tapi tidak ada suara apapun lagi setelahnya.
Dia pikir ada orang jatuh dan tidak bisa bangun, bukankah itu gawat? Bagaimana jika dia tidak sadar dan tewas karena tidak mendapat pertolongan?
Perlahan dia sudah sampai di depan pintu,
"Permisi..."
Panggilnya dulu, tapi tidak mendapat jawaban. Rasa penasaran Sayuki semakin kuat bahwa ada seseorang yang terluka. Kebetulan sekali pintunya terbuka sedikit, dia mengintip ke dalam tapi gelap. Dia kembali membuka pintunya lebih besar dan terlihat darah yang mulai mengalir ke arah pintu, dia hampir berteriak tapi tiba-tiba sepasang kaki berdiri di atas darah tersebut membuat Sayuki terkaget untuk ketiga kalinya dan membuatnya melangkah mundur.
Pintu terbuka dan seseorang menarik Sayuki ke dalam sebelum Sayuki sempat berteriak.
Dia membungkam mulut Sayuki dengan tangannya.
"Kalau kau buat suara! Aku akan membunuhmu!"
Pesannya sambil mengarahkan pisau dapur ke wajah Sayuki. Sayuki yang ketakutan pun dapat melihat mayat wanita di kakinya dan darah yang mereka tapaki adalah darah wanita ini yang sudah terbunuh.
Saat dia membuka mulutnya Sayuki justru menjerit karena shock.
"Ahhh!!! Nnn!!Mnn!!"
Jeritnya kembali dibungkam si pembunuh.
"Diam!! Aku tidak membunuhnya! Aku tidak membunuhnya! Aku akan dipenjara kalau ada yang tahu! Aku akan dipenjara!"
Jeritnya histeris.
"Kalau kau berteriak lagi, aku akan menggorok lehermu!"
Ancamnya pada Sayuki baru membuatnya diam.
"Tetap di tempat dan jangan bergerak!"
Pesannya sebelum memindahkan mayat wanita ini. dia pun mengelap darah yang berceceran. Dia benar-benar takut sekarang, suaramu tidak bisa dia keluarkan lagi dan berdiri diam seperti patung.
Mata Sayuki melihat ke arah pintu keluar lalu pada si pembunuh secara bergantian.
Kebetulan pria ini berjalan pergi untuk mengambil kain lain dan Sayuki tidak membuang waktu.
Dia berlari sekuat tenaga membuka pintu kemudian menjerit,
"Kojirou!! Ko..Mnn!!"
Jeritnya,
tapi pembunuh ini berhasil menghentikan Sayuki untuk panggilan keduanya dan menariknya masuk lagi.
"Haa! Haa! Haa!"
Desah pembunuh ini ketakutan, dia takut Sayuki kabur dan memberitahu semuanya ke orang lain tentang pembunuhan ini, maka tamatlah riwayatnya.
Dia akan di penjara, atau lebih buruknya dia akan dihajar massa sampai mati.
"Kau harus mati!"
Pekiknya mencekik Sayuki dengan erat,
"Uh! Ukh!!"
Sayuki meronta mencoba meloloskan diri, tapi dia kalah tenaga.
Sayuki memukul tangannya dengan keras dan tidak berpengaruh sama sekali. Dia sampai putus asa sekarang, dia akan mati.
"Kau tadi dengar suara Sayuki?"
Tanya Kojirou tidak jauh dari pintu. Membuat Sayuki sedikit berharap,
Sayuki melihat ke arah pintu dan berharap Kojirou bisa menemukannya.
"Aku tidak mendengarnya boss, memangnya kenapa?"
Tanya Sino balik, Kojirou pun diam.
Percuma bertanya padanya.
Pembunuh ini sempat terhenti karena kaget, dia takut kalau ada suara aneh yang dia buat maka mereka akan datang, sedangkan Sayuki berdoa agar pintunya terbuka bahkan tangannya seperti sudah mencapai pintu dan membukanya untuk mereka, tapi itu hanya angan-angan belaka..
Pembunuh ini benar-benar takut.
Dalam kesempatan ini Sayuki tidak mau membuang waktu.
"Ayo pergi boss!"
Pekik Sino mulai menjauh. Sayuki menangis, bukan karena ditinggalkan, tapi karena dia benar-benar tidak berguna sama sekali, untuk melindungi dirinya sendiri sangat tidak berguna? Bagaimana melindungi orang lain?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love (Mpreg)
RomanceSindrom seorang pria yang hamil adalah suatu penyakit yang langkah dan penyebabnya belum dapat diketahui. ini adalah cerita fiksi PRIA YANG DAPAT MENGANDUNG DAN MELAHIRKAN ANAK. seperti yang diminta pembaca wattpad Tsuki tentang Mpreg(Man Pregnant)...