"Hayabusha, kau kenapa?" tanya Bruno melihat temannya itu melamun. "Jangan² lu kesambet ya!?"
"Jangan bodoh, aku.. cuma gelisah saja." jawab Hayabusha dengan cepat.
"Akhir-akhir ini kau sering melamun, apa ada masalah?" kemudian Zilong berkata sambil menyeruput kopinya.
"Sudah tiga hari kau seperti itu, diajak ngobrol dieeeeemm mulu." lanjut Gord.
Keempat orang ini tengah nongkrong di tempat yg biasa mereka kunjungi, cafe Calestial pastinya, untuk kedua kalinya.. Zilong melihat pelayan baru itu lagi. Ya, dia melihat sosok si Pelayan yg bernama Pharsa, pelayan itu sedang sibuk melayani banyaknya tamu.
"Ngomong-ngomong, si Alucard sekarang sombong.. selalu saja dekat² Miya." Gord membuka percakapan kembali.
"Tidak aneh 'bukan? Lagian mereka sudah cukup lama berpacaran. Ahh~ membayangkan Miya jadi pengen ku elus² rambut putihnya itu." balas Bruno sembari mengkhayal.
"Benarkah?" tanya Zilong. "Hmm, kalau aku sih.. tidak suka perempuan yg mempunyai rambut putih, kayak nenek²."
Disaat Gord hendak berbicara kembali, ketiga orang ini dikagetkan oleh Hayabusha yg tiba-tiba berdiri mendadak!
"H—Hoi, jangan bikin kaget napa.." kata Bruno sedikit terkejut.
"Aku.. mau pulang." ucap Hayabusha, ia langsung mengenakan tas dan meninggalkan teman² nya.
"Hmm, sepertinya Hayabusha sedang ada masalah." sambung Gord melihat Hayabusha pergi meninggalkan tongkrongan.
"Sebaiknya kita tidak mengganggunya, mungkin dia butuh waktu untuk sendiri." balas Zilong.
____________________________________ .
. MOBILE LEGEND FANFICTION "Man with Dagger & Puppet" .
.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Sudah tiga hari aku tidak bertemu Kagura, aku juga tidak bertemu Hanabi. Rasanya.. aku tak bisa menunjukkan wajahku pada Kagura." Hayabusha berkata dalam hati, berjalan di sisi trotoar dan memikirkan kesalahannya.
Setelah bersetubuh bersama Hanabi, Hayabusha tidak tahu harus apa, yang ada dipikirannya hanyalah rasa bersalah yang sangat besar terhadap kekasih berambut putih nan mungil itu. Ia pun berniat untuk menjernihkan pikirannya dulu sebelum siap bertemu dengan Kagura.
Kagura tidak terlalu protes ataupun mengeluh dengan sikap Hayabusha yang menjadi lebih pendiam dan cuek. Kagura masih tetap mencintainya, bahkan dia akan terus mencintai Hayabusha sepenuh hati.
