Gusion POV Namaku Gusion, setidaknya itulah namaku yang sekarang. Dulu, namaku adalah Gossen. Huh, aku tidak perlu menjelaskannya kepada kalian, iya 'kan? Secara—aku ini sangat malas menceritkan kisah hidupku.
Aku masih berstatus pelajar di salah satu Sekolah Menengah Ternama, dan aku kelas dua belas, sebentar lagi aku akan lulus.
Ah, aku juga mempunyai kekasih. Bukan sombong atau apa—Tapi aku hanya bangga saja mempunyai pacar yang usianya lebih tua dariku. Hey, kalian tidak tahu betapa sulitnya aku mendapatkan dia! Hah~ membayangkan rambutnya mengingatkanku pada bumbu dapur, hmm.. terasi. Ya, terasi..
Well, hari ini aku ada janji untuk bertemu dengannya. Pakaianku juga sudah rapi, begitulah menurutku. Huft~ karena aku sedang menunggu dirinya. Aku menyempatkan dirikunu untuk berjalan ke arah mesin penjual minuman, dan ya sebenarnya aku bukan orang yang suka menunggu. Jadi aku selalu menggerakkan tubuhku agar tidak bosan.
Mungkin 5 menit menunggu dia sambil duduk di kursi taman menurutku... tidak buruk juga. Karena hari ini cukup cerah, mataharinya yaa.. menyilaukan tapi lumayan sejuk. Oh, ini masih jam sembilan pagi.
_____________________________________ .
. MOBILE LEGEND FANFICTION [AE.7] - "Sniper" .
.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Normal POV "Guuusioooon~" Lesley menyapa sambil memeluk kekasihnya dari belakang.
"H—Hoi.. sudah kubilang jangan melakukan hal memalukan di tempat umum." Gusion merasa sebal dengan tingkahnya.
"Huh, sombong amat sih!" spontan, Lesley langsung melepas pelukannya dan cemberut.
Gusion tak peduli dengan ucapannya, ia pun berkata, "Karena ini masih pagi, mungkin Game Stationnya masih tutup."
"No-No-No~" cepat-cepat, Lesley memotong. "Kamu itu tidak pernah pergi ke Game Station, disini—Akulah yang lebih tahu! Game Station itu buka dari pagi sampai malam, ngerti!"
"Cih, lagian kamu suka banget main kesana. Kamu kan Guru, kamu harus lebih fokus pada tugasmu."
"Jadi kamu disini berusaha mengguruiku, huh?" lanjut Lesley menggernyitkan dahinya. "Guru juga manusia, dan manusia itu butuh yang namanya refreshing!"
Sudah capek mengoceh-ngoceh, Gusion pun lebih baik mengalah. Mau tidak mau ia harus menuruti apa yang Lesley katakan. "Baiklah, kalau begitu sekarang Game Stationnya udah buka, 'kan? Ayo, tunggu apa lagi." kata Gusion.
