EPISODE 86 - LUNOX

2.2K 60 33
                                    

"Ny. Natalia, suamimu sudah di izinkan pulang. Dia cuma harus beristirahat." kata Rafaela dengan puas sekaligus gembira dengan kabar baik tersebut.

"Terimakasih banyak, dokter." Natalia pun tersenyum.

Mereka berdua berbincang-bincang sesaat di lobi. Natalia merasa sangat senang dan bersyukur kalau pagi ini Tigreal sudah di izinkan pulang. Tigreal sudah kembali sehat sedia kala. "Kalau begitu, segeralah berkemas. Selama suamimu di rawat—Kau belum beristirahat dengan benar, iyakan?"

Natalia mengangguk tanda jawaban, "Kuharap kejadian seperti ini tidak menimpanya lagi. Aku sangat mencintainya.."

"Yah, aku tahu. Maka dari itu.. kau harus selalu ada di sampingnya." Rafaela mengerti akan perasaan Natalia.

Perasaan ini tidak mungkin hilang begitu saja. Natalia mulai menatap Rafaela yang masih mengenakan seragam dokternya, ia.. menatapnya dengan penuh kesedihan. Namun ekspresi yang ia pasang lebih mengutarakan pada perasaannya yang bahagia. Natalia pun berpamitan dan mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya. Ia bergegas kembali ke kamar pasien untuk berkemas.

_____________________________________
.

.
MOBILE LEGEND FANFICTION
"Lunox"
.

.

©Wibukun_____________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

©Wibukun
_____________________________________

Lunox berjalan menuruni bukit, ia memegangi perutnya yang berlubang sambil berjalan kesakitan. "Aku.. harus.. kembali.."

Kesekian kalinya ia merasakan sakit yang sangat hebat. Peluru yang Roger tembak benar-benar menembus tubuhnya. Lunox berjalan—Memegangi perutnya yang dipenuhi oleh darah.

"Ahh!!" Lunox menjerit. Ia.. terjatuh, membentur tanah kasar.

Dengan matahari pagi yang cerah, seharusnya wanita cantik ini tidak harus melewati masa-masa buruknya lagi. Merasakan nyeri yang seakan-akan dirinya sebentar lagi mati.

"Berapa tahun aku mencari orang itu.. dan akhirnya aku berhasil.." ucap Lunox seraya mencakar tanah. "Aku berhasil menyembuhkan.. Tn. Tigreal."

Beberapa saat Lunox memejamkan matanya. Ia pun teringat pada anak gadis mungil berambut biru. Lunox membayangkan wajahnya yang cantik dan lucu-Begitu menggemaskan. Lunox tersenyum setelah mengingatnya. "Apa kamu sudah menjadi kuat, Freya..?" ia bergumam di tengah halusinasinya. "Pasti kamu sekarang sudah tumbuh menjadi wanita dewasa, 'ya.."

Perlahan-lahan-Sedikit demi sedikit—Lunox memejamkan matanya, dengan cahaya matahari pagi yang menyinari tubuhnya yang terbaring ditanah.

✓ MOBILE LEGEND FANFICTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang