EPISODE 77 - OUTNUMBERED

1.9K 59 34
                                    

Padahal Layla sudah tahu kalau Clint masih memendam perasaan terhadapnya. Pria cowboy itu berusaha menyapanya juga sama seperti yang ingin Layla lakukan. Tapi.. pada akhirnya Layla memutuskan untuk pulang.

"Aku rasa cukup untuk hari ini." gumamnya seraya berlari keluar cafe dengan riang gembira.

Senyum yang terukir di wajahnya sangat manis bagaikan Barbie, mungkin lebih indah. Dan senyuman itu adalah senyuman yang tidak pernah terukir di wajah cantik perempuan berambut twintail ini. Bisa dibilang—senyum manisnya ini adalah senyum pertamanya yang sangat indah.

_____________________________________
.

.
MOBILE LEGEND FANFICTION
"Outnumbered"
.

.

©Wibukun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

©Wibukun

_____________________________________

--Besoknya--
"Zilong!" panggil Layla tiba-tiba di depan wajah si pemalas.

"......" Zilong hanya diam sambil memperhatikan wajah Layla yang begitu dekat.

Ya, pria berkucir ini melihat bahwa Layla terlihat sangat bahagia, dan.. lebih ceria. Zilong tahu betul kalau ini menandakan bahwa ia akan mendapatkan kabar baik darinya.

"Jadi..?" Zilong menunggu apa yang akan di ucapkannya.

"Ngehehehe~" Layla tertawa dan tersenyum sombong. Lalu.. "Ternyata Clint itu masih menyukaiku, loh."

"Apa kamu yakin?" balas Zilong mengerutkan dahinya.

"Ya! Aku mendengar dia yang mengatakan itu sendiri—Kan aku menguping kemarin."

"Kalau begitu baguslah." sejenak, Zilong menatap arloji-nya. Jarum pendeknya sudah mengarah pada pukul 9 pagi. "Layla, aku harus pergi." kemudian ia berbicara.

"Hah? Padahal kamu sendiri yang menyuruhku untuk memberikan laporan padamu."

"Yah, liburan ini harus kupakai untuk belajar. Minggu depan kita sudah memasuki ujian kenaikan kelas." jawabnya.

"B—Benar juga..."

"Aku pergi, ya. Sampai jumpa." saat Zilong berbalik—tiba-tiba saja Layla menahan tangannya.

Layla menahan tubuhnya dan berkata cepat dengan nada memohon : "Beritahu aku langkah selanjutnya! Apa yang harus aku lakukan?"

Benar, permasalahan Layla dan Clint masih belum tuntas. Tapi.. tahap pertama itu—apakah sudah berhasil? Namun disisi lain, Zilong pun tidak bisa mengabaikan Layla begitu saja.

"Langkah kedua, ya? Aku rasa..." ucap Zilong sambil memegang dagu seraya berpikir. "... tidak ada cara lain. Kau harus langsung berbicara padanya."

Kedua mata Layla melebar, terlihat sedikit kaget setelah mendengar usulan darinya. Padahal, Layla sendiri sudah tahu kalau Clint masihlah memendam rasa. Tapi—kenapa kali ini Layla merasa tidak percaya diri lagi?

✓ MOBILE LEGEND FANFICTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang