"K—Kau bilang.. mencintai suaminya!?" Argus melongo dan tak percaya. "Haaaah!? Jangan bodoh, Alice! Lebih baik kau tidak mengganggu keluarga orang lain."
"Aku tidak mengganggu keluarga orang lain! Lagipula aku cuma mencintai-nya saja. Aku ini sudah menyukai Yss sejak SMA, kau tahu!" si Alice ngegas.
Argus pun hanya menghela nafas. Memang sih gak ada salahnya jika mencintai orang yang sudah menikah. Hanya saja.. jangan sampai berlebihan, apalagi sampai mengganggu hubungan tersebut. Itu sangat tidak baik. Argus tidak terlalu mengenal Alice. Jujur saja, ini pertama kali bagi Argus bisa mengobrol dengannya. Meskipun tidak akan ada banyak hal yang harus dibicarakan.
"Kau yang bilang sendiri, 'kan, kalau kau adalah teman semasa kecilnya Rafaela?" Alice menatap Argus dengan muka sinisnya. "Begini, Argus. Aku adalah orang yang tidak pernah mau mencampuri urusan orang lain. Jadi kau tidak perlu khawatir."
Benarkah? Apa benar begitu? Dengan perkataan Alice barusan, justru membuat Argus tidak yakin. Raut muka Alice kelihatan berbeda, yeah, setidaknya Argus masih memiliki feeling yang kuat.
Maka dari itu, pria berambut hijau beserta matanya yang hijau ini berkata—"Aku harap kau mengatakan hal yang sejujurnya, Alice." ia membangkitkan tubuhnya dan menaruh uang di atas meja tersebut. Argus.. pergi meninggalkan cafe.
_____________________________________
..
MOBILE LEGEND FANFICTION
"They Have Their Feelings"
..
©Wibukun
_____________________________________Satu pertanyaan, kenapa Argus tidak mengenal Alice sebelumnya? Jawabannya cukup simpel—Argus tidak satu sekolah dengan Rafaela sejak SMA. Jadi, ia pun tidak kenal Alice. Kurang lebih baru beberapa bulan ini ia mengenalnya, bahkan Argus tidak pernah mengobrol dengan Alice.
Pria berambut hijau ini berjalan di sisi trotoar sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana. "Malam ini dingin sekali." gumamnya. Sudah jam sebelas malam dan jalanan masih ramai oleh kendaraan. "Rasanya aku pingin minum-minum sampai mabuk."
Argus menghentikkan langkahnya, ia membeli satu bungkus rokok di warung pinggiran. Setelah membeli rokok, Argus berjalan kembali sambil menghisap rokoknya. Lalu.. ia menatap langit malam—"Aku penasaran.. bagaimana reaksi Rafaela jika tahu perasaanku yang sebenarnya. Perasaan yang kupendam bertahun-tahun lamanya." batin Argus berbicara.
Apa menurut kalian Argus tidak sakit? Ataupun patah hati setelah melihat wanita yang ia cintai menikah dengan orang lain? Sakit hati sih pasti—tapi selama ini Argus berusaha menjadi pria tegar yang dapat menahan rasa sakitnya. Mau tidak mau ia harus menerima kenyataan. Jadi lelaki itu kudu kuat!
KAMU SEDANG MEMBACA
✓ MOBILE LEGEND FANFICTION
Fanfic[SELESAI REVISI] - MLFF S1 adalah cerita penuh drama dengan sentuhan "Lemon" di dalamnya. WARNING : CERITA INI KHUSUS UNTUK 18+