Di malam hari yang terbilang membosankan ini, Zilong tahu kalau besok adalah hari ulang tahun Ruby, dan ia mulai berpikir—"Aku harus memberikan hadiah untuknya." Well, Zilong paham betul akan perasaannya, dimana ia begitu senang bahwa adiknya tumbuh dewasa dengan cepat.
Maka dari itu, pria pemalas ini mulai beranjak dari kasur empuknya. Ia berdiri dan mengambil sweater yang digantung, lalu memakainya. Oh, ada yang harus Zilong bicarakan juga pada Freya. Cepat-cepat, ia mengambil ponsel yang ia taruh di atas laci.
TEXT MESSAGE:
"Freya, aku butuh bantuanmu. Apa kamu bisa keluar malam ini?"Secepat kilat, Freya pun langsung membalas pesannya.
REPLY MESSAGE:
"Ya, dimana kita akan bertemu?"Singkat cerita,
Zilong berdiri di sisi jalan sambil menggosok-gosokkan kedua tangannya, mencoba 'tuk menghangatkan tubuhnya sendiri. Tak perlu ditanyakan lagi, Zilong sedang menunggu Freya. Dan lagi, malam ini terasa sangat dingin—Well, tidak aneh karena ini sudah memasuki musim dingin."Zilong?" tiba-tiba terdengar suara di dekatnya.
Ketika Zilong menoleh, ia melihat sosok ibu-nya yang baru saja pulang kerja sambil menjinjing sekantung belanjaan. Terlihat jelas bahwa Rafaela masih mengenakan seragam dokternya yang ditutupi oleh sweater tebal berbulu.
"Ibu.."
Sang Ibu, Rafaela, menyunggingkan senyum manisnya. Lalu—"Sedang apa kamu disini? Sudah tahu ini musim dingin, tapi kamu masih saja berdiam di luar." ia berkata sekaligus bertanya.
"Aku menunggu seseorang." jawab Zilong malu-malu.
"Seseorang? Tidak seperti biasanya kamu menunggu seperti ini, loh." balas sang Ibu sambil tertawa kecil.
Meski sedikit, rona merah di pipi Zilong mulai muncul dan terlihat jelas. Rona merah itu bukan karena cuaca atau angin malam yang dingin, melainkan ia merasa malu. Mungkin belum saatnya bagi Zilong menceritakan Freya kepada ibu-nya, itu saja.
Rafaela mulai mendekat ke arahnya, ia berdiri di sebelah Zilong sambil berkata, "Apa ibu boleh menemanimu disini?"
"K—Kenapa..."
"Ibu juga sedang menunggu ayahmu. Dia bilang akan menjemput ibu disini menggunakan motor bututnya."
Zilong tak menduga hal ini, kebetulan sekali kalau ia bisa dipertemukan oleh sang ibu di jalanan yang sepi seperti ini. Tapi.. "Aku tidak tahu kalau ayah masih mau memakai motor usang itu. Bukankah ayah yang bilang sendiri kalau dia tidak mau lagi menggunakannya?"
"Yah, ibu juga sedikit tidak menyangka. Tapi, ayahmu itu adalah orang yang tidak pernah mau memperjual belikan barangnya begitu saja. Kamu tahu, Ayahmu sangat apik terhadap sebuah barang."
Setelah mendengar itu, Zilong menatap wajah ibu-nya dari samping. Ia menatapnya dengan penuh makna dan pertanyaan. Dan 10 menit pun berlalu, Zilong dan Rafaela masih menunggu—Tentu saja mereka sudah mulai bosan. Kapan Freya akan datang? Kapan Yi Sun Shin akan datang? Entahlah, yang mereka bisa lakukan hanyalah menunggu dan bersabar.
_____________________________________
..
MOBILE LEGEND FANFICTION
"Me & The Present"
.
KAMU SEDANG MEMBACA
✓ MOBILE LEGEND FANFICTION
Fanfiction[SELESAI REVISI] - MLFF S1 adalah cerita penuh drama dengan sentuhan "Lemon" di dalamnya. WARNING : CERITA INI KHUSUS UNTUK 18+