"Semua yang kuinginkan telah terpenuhi, Freya." ucap Zilong kepada kekasihnya yang tertidur pulas.
Oh, Lord—Melihat wajah Freya yang begitu cantik itu sudah membuat Zilong meleleh seketika, dan Zilong semakin mencintainya.
"Ya, aku hanya menginginkan Freya. Semua yang kuinginkan hanyalah dia. Dan aku akan.. melindunginya." Zilong berbicara dalam hati, mencoba untuk meratapi perkataannya.
Dengan selimut yang masih basah oleh keringet mereka, Zilong membangkitkan tubuhnya lalu duduk di sisi ranjang. Ia mulai mengelap tubuhnya yang berkeringat sambil berpikir : "Kurasa.. aku harus lebih terbuka padanya."
Bukan karena apa, Zilong cuma merasa bahwa dirinya selalu saja menutupi permasalahan yang ada. Ia tidak pernah membicarakan masalahnya kepada Freya. Dan mungkin saja.. jika ia terbuka dan sering curhat padanya—hubungan yang mereka jalani mungkin akan semakin erat.
Sambil duduk dengan tubuh telanjang, Zilong kembali menatap Freya yang masih tertidur pulas. Ia mencium keningnya secara lembut. Lalu berkata—"Malam ini kamu sangat hebat." ia pun berbaring di sisinya.
_____________________________________ .
. MOBILE LEGEND FANFICTION "The Momet I Missed" .
.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
--1 Jam Yang Lalu-- "Freya, kamu akan pulang? Maksudku.. ini sudah malam. Lebih baik kamu menginap saja disini." kata Zilong kepada kekasihnya yang sudah berdiri di pintu depan.
"Ya, itu benar sekali. Kak Freya menginap saja, kakak bisa tidur di kamarku, loh!" timpal Ruby berbicara.
"Hmm.. bagaimana 'ya.." Freya berpikir untuk memilih keputusan.
"Sudahlah, kalau aku sih bakalan pulang sekarang." Alucard berjalan ke ambang pintu.
Lalu, tiba-tiba.. "T—Tunggu, Alu! Aku bareng kamu yah.." Freya berbicara keras tanpa berpikir.
"Tidak!" Zilong seketika memotongnya dengan suara yang lantang.
Semua yang ada disitu diantaranya : Freya, Alucard, Ruby, dan Fanny langsung terdiam dengan ekspresi bengongnya. Melihat Zilong yang tiba-tiba berteriak keras menandakan kalau pria berkucir itu sedang marah.
