Orang-orang yang sudah akrab biasa memanggilnya.. Haya. Pria yang mempunyai nama lengkap Hayabusha ini adalah Ninja. Ya, setidaknya ia masih keturunan asli.
Memangnya di zaman modern ini masih ada yang namanya Ninja? Ehem~ kemungkinan sudah tidak ada, melainkan yang ada sampai sekarang itu Assassin, yang artinya Pembunuh Bayaran. Tentu saja hal itu tidak harus berkaitan dengan Ninja. Mereka yang dibayar dan ditugaskan untuk membunuh.. disebut Assassin.
Kita sebut saja Hayabusha ini lahir di Jepang, kampung halamannya di Kyoto. Tapi ia sudah pindah karena pekerjaan Ayahnya.
Ayahnya, bernama Hanzo Hattori. Jika kalian tidak asing dengan namanya, itu berarti kalian pernah mendengar atau bermain Game yang berjudul "Samurai Shodown". Hanzo Hattori yang saya tahu bukanlah Tokoh biasa, melainkan beliau adalah Tokoh Perang Legendaris pada zaman perang Edo. Satu sejarah bersama Jubei.
Well, itu adalah Legenda yang berarti beliau adalah Tokoh Nyata!
Baiklah~ Mari kita mulai Alternate Episode ini.
____________________________________ .
. MOBILE LEGEND FANFICTION "Haya" .
.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Hattori, apa kau tidak merindukan anakmu si Haya?" tanya seorang temannya.
"Haha~ iya juga ya.. sepertinya sudah saatnya untuk menemui dia." jawab Hattori dengan tawanya.
Mereka tengah bersantai, duduk berhadapan sambil menyiuk air yang terdapat pada cawan. Rumah berbentuk Dojo ini adalah kediaman keluarga Hanzo Hattori. Tentu saja rumah Hayabusha juga, namun sayangnya.. Hayabusha telah pindah dan lebih memilih tinggal di tempat Kost.
Kau tahu, kepindahan Hayabusha hanya untuk sekolah semata. Jarak antara rumahnya sangatlah jauh.
"Terlebih lagi, aku ingin tahu kabar Hanabi. Ayolah~ kau sebagai Ayahnya pasti tahu apa maksudku 'kan? Gahaha~" Hattori bertanya, tawaan itu.. tidak salah lagi kalau dia sudah mabuk.
"Aah~ Puteri kecilku 'ya. Dia sehat-sehat saja kok. Sekarang dia lebih ceria dari biasanya, soalnya dia pernah murung loh berhari-hari."
"Begitu.. Hei~ Hei~ bagaimana kalau kita panggil mereka kesini?" tanya Hattori ditengah tawanya.
