"Aku tidak tahu kalau ini bisa dibilang beres atau tidak. Tapi, ya..."
"Setidaknya kamu sudah melakukan yang terbaik, Lesley."
"Gusion.." Lesley melihatnya dengan tatapan malu. Well, hari ini Gusion sudah menemaninya seharian.
Bagi seorang Guru sekaligus Pacar, Lesley sendiri tidak bisa mengabaikan tugasnya. Apalagi Gusion selalu memberinya semangat. Dan akhirnya.. tugas mengerjakan soal ujian pun selesai.
"Hampir satu minggu aku berada di ruan kerjaku hanya untuk menyelesaikan soal ujian. Aku kira membuat soal ujian itu hal yang mudah, fuuuh~" Lesley bernafas lega seraya meregangkan otot.
Sambil berjalan ke arah meja yang berada di pojok ruangan, Gusion tersenyum dan menuangkan satu gelas minuman untuk Lesley. "Kamu sudah bekerja keras demi murid-muridmu." katanya, menyodorkan minuman yang sudah ia buat.
__________________________________________ .
. MOBILE LEGEND FANFICTION "Relieved (feat. Carl Invoker)" .
.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Disisi lain, Freya dikejutkan oleh sosok Lunox yang tiba-tiba muncul dikamarnya. Dengan tubuh yang dipenuhi oleh luka bersimbah darah—Lunox mengulurkan tangan seraya mengajak Freya ke suatu tempat.
"L—Lunox...." Freya bergumam. Ia takut, panik, cemas, gelisah, sedih, dan.. air mata pun seketika berlinang melewati pipinya.
"Ayo, ikutlah bersamaku, Freya.." ujar Lunox yang berada di bayang-bayang kegelapan.
Apa ini nyata? Ya, itulah yang ada di pikiran Freya. Tidak! Ini hanyalah ilusi. Freya tahu betul tidak akan ada orang yang masuk ke kamarnya begitu saja, dan tidak mungkin ia melihat sosok Lunox yang dipenuhi dengan darah!
"Benar. Ini hanya bayanganku saja, ini hanyalah khayalanku. Aku terlalu merindukan Lunox dan selalu memikirkannya. Dia... saat ini.. tidak nyata!" batin Freya memejamkan mata.
Ketidaktahuan Freya tentang Lunox yang telah tiada membuat hari demi harinya semakin memburuk. Yang bisa Freya lakukan hanyalah berpikir positif bahwa Lunox baik-baik saja. Maka dari itu, Freya berdiri tegak, lalu berkata—"INI TIDAK NYATA!" meski ia berdiri, kedua matanya tetap terpejam ketika berteriak. "KAU SAMA SEKALI TIDAK NYATA!"
