EPISODE 50 - NEVERMIND, DON'T BE SAD

3K 79 22
                                    

"Layla, tunggu!" seru Zilong yang menarik lengannya.

Layla pun berhenti melangkah, dan mereka masihlah di sekolah. Lebih tepatnya masih jam istirahat. Zilong terus kepikiran tentang putusnya Layla dengan Clint mulai menyesal. Zilong sangat menyesal. Ia sendiri tidak tahu kalau Clint akan memutuskan-nya, dan ia juga tidak tahu kalau Layla lebih sedih dari yang ia duga.

"Layla, maafkan aku. Aku tahu ini salahk—" kata Zilong tak menyelesaikan perkataannya. Ia terbatu melihat wajah Layla yang sangat sedih, dengan ekspresinya yang ingin menangis. "Ini semua salahku. Jadi, aku minta maaf." lanjutnya berbicara.

Layla tidak menjawab. Ia hanya takut ada siswa lain yang melihat dirinya berduaan dengan Zilong di koridor sepi itu. Layla tidak mau ada gosip lagi, maka ia pun berkata—"Tinggalkan aku sendiri." ketusnya sambil melepas cengkeraman tangan Zilong.

Perkataan itu bukan untuk menjauhinya. Namun, yang Layla butuhkan memanglah kesendirian. Ia ingin mendinginkan kepalanya. Dan tidak ada niatan juga untuk menjauhi Zilong. Malahan saat ini, Layla merasakan bahwa di dalam hatinya terasa ada yang mengganjal, sesuatu yang.. menghalangi.

_____________________________________
.

.
MOBILE LEGEND FANFICTION
"Nevermind, Don't Be Sad"
.

.

©Wibukun_____________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

©Wibukun
_____________________________________

Bell sudah berbunyi, tanda jam istirahat sudah selesai. Dan para siswa harus masuk ke kelas 'tuk memulai pelajarannya kembali. Siswa/i kelas sebelas sudah mulai duduk di bangkunya secara tertib nan rapi. Kecuali Zilong yang belum ada di kelas, dan ketidakhadirannya membuat Freya khawatir.

"Sial!" ketus Zilong sambil memukul wastafel. "Seharusnya tidak begini situasinya. Kenapa Clint sampai memutuskan Layla? Apa alasannya?"

Putusnya Clint dan Layla membuat Zilong kesal pada dirinya sendiri. Ia tidak mau menjadi perusak hubungan orang. Lagipula, tidak pernah ada niatan untuk menjadi seperti itu.

"Aku kesal pada diriku yang bejat ini." gumam Zilong sendiri, ia menatap wajahnya di cermin.

"Lah!" seseorang baru saja masuk toilet dan melihat Zilong. "Lagi ngapain, 'Kak?"

Zilong melirik tajam ke arah-nya. Ia melihat siswa berambut oranye. Rambut itu.. mirip seperti Gord dengan gayanya yang runcing. Zilong pun kenal dengan orang yang baru masuk ke toilet itu—Tidak salah lagi dia adalah Valir, adiknya Gord.

"Bukannya bell sudah berbunyi? Kenapa kakak kelas sepertimu masih belum bisa disiplin?" tanya Valir kemudian, seraya membasuh tangan di wastafel.

✓ MOBILE LEGEND FANFICTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang