Gadis berambut putih itu tengah mengaduk jus jeruk di gelasnya, tentu saja jus yg dibuatnya untuk kekasih tercintanya si Alucard.
Miya yg berada di dapur mulai gelisah, ia memikirkan sesuatu yg belum pernah terpikirkan sebelumnya. Dan.. tiba-tiba saja wajahnya memerah, sangaaat merah!
"I—Itu gak mungkin!" Miya bergeleng-geleng seraya menyadarkan dirinya sendiri. "Itu.. gak mungkin."
Apa yg dipikirkan oleh gadis cantik tersebut? Hei~ entah si Miya kesamber apa, tiba-tiba saja ia membayangkan dirinya dan Alucard tengah bersetubuh.
"Mmmmmmmm.." lagi-lagi wajahnya merah padam, rasanya sangat geli membayangkan hal seperti itu. "Alucard.. mana berani ngelakuin itu, ha—ha—ha."
Tiba-tiba saja Miya merinding! Ia merasakan sesuatu di pinggangnya, apa? Ada sebuah tangan yg sedang memeluknya dari belakang, itu.. tangan Alucard. Ya iyalah siapa lagi.
"Bebeb, aku rasa jamuan buat aku gak perlu minuman." kata Alucard ditengah pelukannya.
"E—Eh? Tapi.. aku udah buatin buat kam-" ucapan Miya belum selesai, tangan Alucard meraba-raba pantatnya tanpa permisi. "Ahh~ Alu..."
"Ini situasi mendukung, bukan? Sangaaat mendukung~" kata Alucard sambil terus meraba.
Hei.. si Miya pastinya merasa kegelian, geli sih enggak, tapi yg pasti tubuh Miya malah menjadi panas.
