"Oke. Jadi.. apa yang mau kamu omongin, Iri?" tanya Moskov memandangi wanita yang ada di hadapannya dengan datar.
Yeah, Disini Irithel berencana untuk memberitahu pacar barunya itu kalau si (Claude) nanti akan muncul. Sebenarnya sih.. Irithel gak mau ngasih tau. Tapi karena statusnya yang sudah berpacaran dengan Moskov—Irithel pun tidak mau menutup-nutupinya. Itu saja.
"...Begini, apa kamu percaya kalau Claude sebentar lagi akan berkunjung ke rumahku? Kamu tidak akan lupa padanya, 'kan?" Irithel memulai.
"Claude..? Dia akan datang kemari? Ssssiiaaal.." entah mengapa setelah mendengar nama itu, Moskov langsung kesal sambil merapatkan giginya. "Aku tidak mungkin melupakan sepupumu yang sombong dan menjengkelkan itu, Iri."
Irithel tiba-tiba menganga seraya memasang ekspresi cengo. Oh, ya, benar juga.. Moskov dan Claude sudah dekat sejak mereka kecil. Menghabiskan waktu bersama cuma untuk bermain. Tapi......
"Kita berdua tidak akan pernah lupa kalau Claude selalu membuat kita kesal, benarkan?" lanjut Irithel berbicara, tertawa kecil sambil mengingat masa lalu.
_____________________________________ .
. MOBILE LEGEND FANFICTION "What!!!" .
.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-- Di Rumah Miya -- "Semua sudah beres, Mom!" ucap Miya penuh semangat, mengangkat tinggi boneka terakhir yang sudah dijahitnya.
"...Kamu ini, apa kamu tidak lelah menjahit semua bonekamu itu?" meski antusias, Traxex tetap tersenyum hangat.
"Enggak semua, 'kok. Miya cuma menambal beberapa boneka yang sudah rusak saja."
Miya memang mempunyai keahlian seperti menjahit. Ia cukup mahir dengan hal itu. Namun.. jika mengingat hari kemarin soal Freya yang murung—Boneka yang Miya jahit tidak serapi dan sebagus dengan sebelumnya. Miya sangat cemas terhadap Freya.
"Kemarin, apa kamu sudah puas bersenang-senangnya, Miya?" Traxex menaruh secangkir teh yang telah ia buat, lalu duduk di sebelah Miya dan bertanya.
"Hm," Miya mengangguk. "Aku dan para ladies sangat puas menghabiskan waktu bersama sebelum ujian nanti. Tapi.. ada yang kurang—Freya tidak ikut karena dia sakit."
"Apa.. ada masalah dengan temanmu itu? Maksud ibu, selain sakit.."
Entah mengapa jika mendengar pertanyaan ibu-nya membuat Miya sedikit keheranan, secara.. sang Ibu seperti menyembunyikan sesuatu. Eh, apa benar seperti itu? Ah, pasti cuma perasaan Miya saja.
