"Nana, kamu ngapain kesini?" tanya Harley sambil mengusap-usap wajahnya yang kesakitan.
"Hehe~ kamu lupa 'ya? Tadi siang kan kamu minta aku bawain Cookies ini." balas Nana menyodorkan plastik kecil berisikan kue kering.
"Tapi.. emangnya kamu dibolehin keluar malem-malem?" si Harley nanya lagi.
"Kalau ke rumah Harley doang mah gapapa." jawab Nana dengan senyum lebarnya.
"Hmm, aku kira siapa—ternyata Nana toh." kata Cyclop dalam hati.
Ketiga bocah ini sudah kenal satu sama lain, dan mereka satu kelas di Sekolahnya. Dan cuma di Istana inilah Harley bisa mengajak Nana bermain seharian. Well, ini memang sudah malam.. tapi bagi Nana itu tidak masalah. Selama dirinya bisa kembali ke rumahnya tepat jam sepuluh malam.
"Lebih baik kita taruh dulu cookiesnya ke piring." ujar Cyclop sambil berdiri.
"Hm!" Nana pun mengangguk semangat. "Ayo, Harley." lanjutnya seraya menarik tangan si bocah bertopi sulap.
"I—Iyaiya.."
Disaat mereka berjalan masuk kedalam melewati pintu belakang, ketiga bocah ini menghentikkan langkahnya saat pandangannya tertuju pada Gusion dan Lesley tengah.. berciuman.
____________________________________ .
. MOBILE LEGEND FANFICTION "Our Duty" .
.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"E—Eh?" Lesley melepaskan ciumannya, ia sadar bahwa dirinya sedang diperhatikan oleh bocah-bocah dari ambang pintu.
Gusion pun menoleh, benar—ia langsung melihat tiga bocah yang berdiri dengan wajah yang suangat merah. Namun, beda halnya bagi Harley.. ekspresi si bocah topi sulap itu terlihat sedang kesal, dia.. mengembungkan pipi dan cemberut.
"Sudah kubilang jangan melakukan ini ditempat terbuka." bisik Gusion kepada sang kekasih.
"Sewaktu seks saja kita melakukannya ditempat terbuka, Gusion bego ih!" timpal Lesley membalas bisikannya.
"Yaa waktu itu 'kan Harley dan Angela sudah tidur. Nah, sekarang?"
Well, tidak tahu lagi harus berkata apa. Lesley pun hanya mengembungkan pipinya seraya sebal kepada si Gusion itu—Hmph!
