"L—Layla.. jangan.." gumam Zilong sambil menahan tangan Layla, wanita bertwintail itu sedang menjamah pakaiannya.
"Kenapa? Apa.. kau benci padaku, Zilong?" kata Layla seraya memasang ekspresi yang sangat polos.
"Aku.."
Perlahan-lahan, tangan Layla mulai bergerak dan berusaha meraih sesuatu yang besar, dan juga keras. Tepatnya-penis Zilong, dan bagi Layla melakukan hal ini tidaklah canggung, ini bukan pertama kali ia menggenggam penis seorang pria. Dan tak perlu ditanyakan, ia pun pernah melakukannya bersama Clint.
"Cukup." Zilong sedikit menyentak, ia menyeringai dan berbalik membelakanginya.
Kedua bola mata Layla mulai melebar, ia pikir Zilong akan tergoda. Lalu, munculah ide dimana ia cuma harus menggodanya lagi. Layla tahu betul bahwa si Zilong itu harus sedikit dipaksa.
_____________________________________ .
. MOBILE LEGEND FANFICTION "Do You Hate Me?" .
.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Tidak perlu khawatir, ayahmu pasti akan sembuh." ucap Natalia menenangkan puterinya, Freya.
Mereka sedang duduk, dan ada Lolita juga disitu. Natalia tidak tahu kalau puteri kecil tersebut sangat khawatir pada ayahnya yang jatuh sakit. "Lolita." ia pun memanggilnya.
"Hmph!" namun, Lolita membuang muka dan mengabaikan sang ibu.
Hal itu tidak sepenuhnya membuat Natalia kaget ataupun heran. Ia sudah tahu kalau salah satu puterinya akan membencinya. Kepergian sang ibu pasti membuat perasaan Lolita tertekan, dan dengan kehadiran ibu-nya yang tiba-tiba saja datang ke rumah. Apalagi ditambah kondisi ayah-nya yang sedang kritis.
"Lolita, kau tidak harus mengabaikan ibu." kata Freya berbicara.
"Sudah sewajarnya." Natalia memotong. "Karena ibu belum meminta maaf pada kalian." sang ibu tersenyum kecil dan kecewa atas perbuatannya. Ia pun membungkuk, kemudian berkata—"Jadi, Lolita.. Freya.. ibu minta maaf sebesar-besarnya."
Sosok ibu yang seharusnya di hormati itu telah membungkuk di hadapan kedua anaknya. Itu pemandangan yang tidak wajar jika di kawasan publik. Maka, Lolita pun terkejut. Sangaaat terkejut. Bahkan ia tidak mau melihat ibunya seperti itu lebih lama, karena dari itulah—Lolita melompat dan memeluk Natalia dengan sangat erat, ditambah air mata yang membanjiri wajahnya.
