"Hoaaaaaam~" seorang pria berumur 23 tahun baru saja bangun dari tidurnya. Rambut yang selalu ia tata dengan rapi pun mulai berantakan. "Jam berapa ini?"
Matanya menoleh ke arah jam waker disebelahnya. Ah, ternyata sudah jam delapan pagi. Pria bernama Saber itu kembali berbaring. Ia ingin bersantai seharian penuh—Karena Saber tidak mau menyia-nyiakan liburannya. Ya, Saber telah mengambil cuti.
Dan.. ia bebas melakukan semuanya hari ini. Besok, dan besoknya lagi.
_____________________________________ .
. MOBILE LEGEND FANFICTION "Saber Free Day" .
.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di kediaman keluarga Yi Sun Shin masihlah hening. Terkecuali Rafaela yang sudah bangun dan menyirami tanaman-nya di halaman depan. Rafaela tidak mungkin melupakan kejadian semalam, dimana Argus memerkosanya dengan kasar.
Setelah seks bersama Argus, Rafaela langsung pulang dengan pakaiannya yang basah kuyup karena hujan. Sosok pria bermata hijau itu pun tidak mengantarnya pulang, sikap maupun perilakunya masihlah dingin. Hal itu membuat Rafaela sangat ketakutan.
Kedatangan Rafaela ke rumah tidak diketahui oleh Yi Sun Shin ataupun anak-anaknya. Ia sampai di rumah pada pukul setengah dua pagi. Dan kini, ia pun bangun lebih awal dari mereka.
"Rafaela?" suara suaminya terdengar dari ambang pintu, melihat sang Isteri melamun sambil menyirami bunga.
Karena Rafaela tidak menjawab, Yi Sun Shin pun langsung menghampirinya. Ia memeluknya dari belakang sambil mengendus-endus rambut isterinya yang pirang. "Kamu pulang jam berapa? Kenapa tidak memberitahuku?" tanya Yi Sun Shin penuh kasih sayang.
"Hm, maafkan aku.." jawab Rafaela, tatapannya selalu beralih pada bunga yang ia siram.
"Aku bisa menduga kalau ponselmu mati. Jadi mau bagaimana lagi—Aku ini cuma khawatir padamu, sayang."
Rafaela menggigit bibirnya sendiri, tentu saja, ia sangat merasa bersalah. Dosa besarnya itu sudah tercampur aduk oleh amarahnya, kekesalannya, dan rasa bencinya kepada Argus. Terlebih lagi.. jika memang benar akan ada kandungan di dalam perutnya, apa yang harus Rafaela lakukan?
"Aku akan menyiapkan sarapan." kata Rafaela dengan datar, mengabaikan Yi Sun Shin dan berjalan masuk ke dalam rumah.
Sang Suami cukup heran dengan sikapnya di pagi ini, ia melihat anak-anaknya yang tengah duduk di meja dapur. Menunggu sarapan mereka dibuatkan oleh sang Ibu. Zilong yang masih mengantuk dengan mata sayunya cuma membaringkan kepalanya di atas meja, berusaha tidur kembali.
