18+
THIS CHAPTER CONTAIN HARD LEMON!
.
."Dora~" Gord menatap wajahnya, ciuman tadi benar-benar berhasil membuat Eudora malu.
Tapi memang itulah yang Eudora tunggu, disaat Gord akan menciumnya, ia hanya malu 'tuk bertindak duluan. Oh, tentu saja! "G—Gord, itu yang pertama kalinya buatku." kata Eudora sembari membuang muka, malunya bukan main.
Gord tahu saat-saat ini bakalan terjadi. Ia tidak mau dipanggil culun lagi, dengan sebutan otaku atau semacamnya. Maka dari itulah, Gord tidak mau buang-buang waktu lagi.
"Eudora, aku tidak mau lagi dipanggil culun oleh teman-temanku. Jadi.. apa aku boleh menciummu lagi?"
Oh, yeah~ tentu saja Eudora tak keberatan. Maka dari itu Eudora berkata, "Gord, beri aku ciuman yang lebih lama~"
Sedikit kaget setelah mendengar itu langsung dari kekasihnya, dan apa-apaan wajah itu? Eudora menyunggingkan senyum yang amat sangat manis! Gord tidak bisa menahannya lagi! Ya ampun!
"M—Maaf kalau tidak sopan." Gord berusaha mendekatkan wajahnya pada bibir Eudora.
Eudora pun memejamkan wajahnya seraya menunggu bibir itu menempel pada bibirnya. Ini.. sangat romantis menurut Eudora. Tubuh mereka saling berdempetan, dengan punggungnya yang sama-sama bersandar di sisi ranjang.
Beberapa inchi lagi bibir keduanya saling menempel. Tak lama kemudian.. "GOOOORD!!" teriak ibu-nya dari balik pintu.
WHOOPS!
Gord dan Eudora saling melotot satu sama lain. Seriusan? Apa tadi mereka mendengar suara sang Ibu? "GOOOORD!!" teriaknya lagi. Oke, itu memang Ibu Gord. Apalagi teriakan itu dibarengi oleh suara ketukan di pintu kamarnya. "Hey, Nak! Jangan di kunci. Jangan bertindak berlebihan kepada Nak Eudora!"Sesaat, Gord menggernyitkan dahinya seraya kesal. Argh! Sangat kesal mendengar ibu-nya itu mengoceh terus menerus dari balik pintu. Well, karena tidak kuat dengan ocehannya, Gord pun berdiri dan membuka pintunya lebar-lebar.
"Gak usah tereak-tereak, ibu! Ini sudah malam!" kata Gord berseru, malah ia yang berteriak.
"Kalian sedang apa? Kamu tidak melakukan hal senonoh pada Nak Eudora, 'kan?"
Tanpa menjawab dengan perkataan, Gord langsung berdiri menyamping dan memperlihatkan kondisi di dalam kamarnya. Terlihat jelas kalau Eudora sedang asyik bermain video game.
"Lihat? Aku dan Eudora tidak melakukan hal yang aneh-aneh. Kita cuma bermain game, Bu. Kita ini punya hobi yang sama, mengerti!" ketus Gord beralasan.
"Hmmm.." ibu-nya sedikit berpikir. "Ibu cuma cemas kalau Nak Eudora terlalu lama disini, Gord."
"Ah, syudahlah. Ibu tidak perlu khawatir ataupun cemas. Dan—jangan ganggu kami lagi!" kata Gord sambil menutup pintu kamarnya keras-keras, dan menguncinya.
"Dasar, anak itu selalu saja membantah dan membentakku!" gumam sang Ibu dengan kesal. Ia pun turun ke lantai bawah.
Gord kembali duduk bersebelahan, dengan cepat ia bersandar di bahu Eudora yang sedang bermain video game. "Aku rasa ibu-mu sudah berpikir yang tidak-tidak, Gord." kata Eudora sambil tersenyum kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
✓ MOBILE LEGEND FANFICTION
Fanfiction[SELESAI REVISI] - MLFF S1 adalah cerita penuh drama dengan sentuhan "Lemon" di dalamnya. WARNING : CERITA INI KHUSUS UNTUK 18+