1

60.7K 2K 150
                                    

Sudah bertemu dengan jodohmu?

--------------
"Hai sayangku, hari ini aku syantik." Dendi bernyanyi sambil bergoyang sensual diatas meja kantin, rusak? Tinggal bayar, gampang bukan?

Alex yang sedari tadi memainkan gitar hanya menganggukan kepalanya mengikuti iringan musik,"Tarik mang!!"

"Tetew! Tetew! Teteretew! Tetew tetew. Ayo goyang semuanya, kaum goblokers." teriak Dendi sontak membuat beberapa murid yang sedang berada di kantin menatap sinis kearahnya, bahkan mamang tukang bakso pun ikut menoleh.

"Woi banci! Lo yang goblok, mana ada cowok joget-joget ga jelas kayak gitu."Olok Laudi sambil memakan makanannya geram.

Dendi mengolok Laudi dengan mulutnya yang komat-kamit, "Gue cowok!"

"Yang jenisnya kayak lo itu pantasnya jadi banci."

"Gue cowok, ga percaya? Mau liat?" tantang Dendi bersiap-siap untuk membuka resletingnya yang seketika membuat para siswi berteriak histeris.

Dasar gila.

Laudi yang tadinya ikut terkejut langsung merubah eskpresinya kembali normal, "Jijik kali liat punya lo, palingan juga kecil dasar gila anak micin."

"Mulut lo jaga ya, nama emak gue ataupun bapak gue bukan micin."

"Bodo amat, mampus aja lo sana. " geram Laudi.

"Bacot kalian." celetuk Aiden sambil berjalan dengan gayanya yang cool, bajunya dikeluarkan dengan kancing yang terbuka dibagian atas, rambutnya acakan, wajahnya sedikit berkeringat menandakan dirinya baru saja dikejar singa kelaparan yakni pak Dodo seperti biasa.

"Eh.. Maaf." jerit seorang cewek reflek saat dirinya menabrak tubuh Aiden yang begitu kekar.

Aiden hanya menggeram kesal sambil mengeluarkan dompetnya dan mengambil beberapa uang kertas berwarna biru, "Beliin baju di koperasi sana."

Cewek itu menatap Aiden takjub,"Beneran kak?"

"Lo pikir?"

Cewek itu langsung pergi sambil senyum-senyum sendiri sedangkan Aiden langsung duduk disebelah Alex seraya membuka kemeja nya dan menyisakan kaos distronya membuat kaum hawa berteriak histeris.

"Lo darimana?" tanya Alex berbasa basi sambil melirik Dendi yang sudah turun dari meja karena Aiden menatap cowok itu tajam.

"Dari di kejar pak Dodo padahal gue cuman nabrak bunganya satu pot, heboh banget."

"Lo bayar?"

"Dia bilang ga butuh,'Terus kalau kamu kasi uangnya tanaman saya bisa langsung tumbuh lagi, begitu?' "Ujar Aiden menirukan suara cempreng pak Dodo.

"Besok pemilihan ketua osis, adem nih lewat adek kelas baru yang gemes-gemes." kekeh Alex.

"Gue mau ikut, siapa tau ada anugerah yang turun dan gue bisa jadi ketua osis." racau Dendi.

"Dan seketika saat Dendi menjabat sebagai ketua osis ni sekolah langsung ambruk." ledek Alex.

"Oi Ren, beliin gue makanan dong. Bayarannya kita makan diluar deh nanti malam." pinta Aiden pada cewek bernama Laurent yang posisinya tak begitu jauh dengannya.

Lauren seketika menoleh, "Ini kan malam minggu, lo ngajak gue kapan?"

"Ayam sama teh, cepetan gih."

Sontak Lauren langsung berdiri dengan semangat, "Ren bulu mata lo jatoh!" seru Dendi membuat Lauren langsung berhenti dan mengambil cermin doraemonnya.

Ia mengecek bulu matanya yang masih sehat sejahtera, ia menatap sengit ke arah Dendi sambil memasukkan kembali cerminnya kedalam sakunya.

Baru saja sedangkah Laurent berjalan ia tiba-tiba terselungkur karena Dendi menghadang kakinya.

Seketika semua orang tertawa terbahak-bahak sedangkan Lauren hanya terdiam sambil menunduk dan tak lama suara tangisan terdengar.

Laurent menangis bagaikan anak kecil membuat Dendi langsung mendekatinya sedangkan Aiden memilih pergi dari kantin.

-----------

Sekedar informasi.

Kadang aku nulis itu 1 chapter 1000-1500 kata, tapi aku pecah dua jadinya 1 chapter bisa 500-700 kata aja.

Misalnya udah chapter 40 berarti sebanding dengan chapter 20 normal.

Mampir yukk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mampir yukk

AIDEN [PROSES REVISI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang