25

17K 818 23
                                    

CIUM?

PIPI?

Terjangkit apa Aiden bisa berubah sedikit manis seperti ini, Keysil ingin bertanya apakah ia salah dengar walaupun ia mendengarnya dengan jelas, karena sifat kasar Aiden dia malah takut dibilang tuli.

Keysil mencoba untuk tidak menatap mata Aiden yang sedang menatapnya saat ini, ini masih disekolah! Tolonglah..

Sedangkan Aiden berusaha untuk tidak tersenyum geli karena melihat tingkat Keysil yang sedikit mengemaskan dimatanya, sedikit, siapapun itu catat.

"Lo kira gue bakalan ngomong gitu?"

Mata Keysil membulat menatap cowok itu, "A-apa?"

"Minggat sono, buang waktu gue aja."

"Aku kan mau bilang terimakasih."

"Serah, udah kan? Pulang sana."

"Pulang kemana?"

Aiden memggeram kesal, "Pulang ke planet sebelah! Ke kelas lo lah."

"Kaki kamu kenapa?"Tanya Keysil baru menyadari kalau Aiden hanya memakai sepatu sebelah.

"Diinjek kuda."

"Jahat ya kudanya."

"Hooh."

"Nanti pulang mau nunggu aku kan?"

Aiden mengedikkan bahunya acuh, "Mau ngapain nungguin lo? Kayak ga ada kerjaan aja."

"Kita kan pacaran."

"Emang kalau pacaran harus pulang berdua gitu? Setiap orang yang pulang sekolah berdua jadi pacaran?"

"Ga gitu juga sih."

"Lo kesini cuma minta maaf kan?"

Keysil mengangguk, "Iya."

"Terus mau ngapain lagi?! Gue tendang lama-lama lo."

"Ih! Gaboleh kasar sama perempuan."

"Emamg lo perempuan?"Tanya Aiden ketus.

"Perempuan lah! Ga liat aku cantik gini."

Dan lagi, Aiden hampir dibuat tertawa oleh candaan Keysil."Lucinta Luna juga cantik."

"Karena dia perempuan!"

"Kata siapa?"

"Namanya aja Lucinta Luna, emang dia siapa sih?"

Brakk.

Keysil terkejut setengah mati saat Aiden menendang pintu kelasnya setelah itu meninggalkan Keysil sendirian di luar.

Dan baru Keysil sadari kalau di koridor sudah sepi.

--------------

"Ren!"Teriak Dendi saat salah satu siswi dikelas berdiri hendak menuju kantin seperti biasa.

Lauren menoleh tepat saat ia berdiri di samping meja Aiden, "Kenapa?"

"Rok lo kok basah? Ihhhh model kok jorok."

Sontak Lauren langsung menarik roknya agar terjangkau oleh indra penglihatannya. "Mana sih?!"

"Wahhhh merahhhhhhh!"Teriak Dendi histeris.

"Aiden, tolong liat dong."Panik Lauren namun tak dapat tanggapan oleh Aiden alhasil ia menggoyangkan lengan Aiden yang tampak sedang menggambar.

"Si pea, gambaran gue kecorek!"

"Liat bentar ih! Rok gue merah ga."

Aiden mendengus, "Ijo Ren, warnanya ijo."

-------------------

"Sel temenin gue beli pembalut yuk, gue kena nih."Pinta Keysil saat mendengar bel istirahat berbunyi.

Selena mengangguk sembari mengemaskan bukunya, sedangkan Laura sedang pergi ke uks karena sakit perut, itu bukan satu-satunya alasan dia pergi ke uks alasan lain adalah ia kecantol sama kakak kelas yang jadi petugas pmr.

"Lo lupa tanggal bulanan emang?"Tanya Selena.

Keysil menggeleng, "Kemarin udah kena, aku takut tembus aja."

"Atau jangan-jangan lo mau ngintipin kelas Aiden yang dekat sama koperasi kannn."Tuduh Selena curigaan.

"Yuk lah, sekalian hehe."

Saat mereka sudah sampai di koperasi Keysil langsung mengambil dan mengantri untuk membayar.

Hanya karena dirinya membeli pembalut Keysil menjadi pusat perhatian para cowok yang sedang nongkrong di depan koperasi, lebay amat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hanya karena dirinya membeli pembalut Keysil menjadi pusat perhatian para cowok yang sedang nongkrong di depan koperasi, lebay amat.

Tak hanya Keysil tapi ada beberapa siswi lain yang juga membeli pembalut dan ditertawakan, sumpah cowok di sekolah ini terlalu berlebihan.

"Ih, kata Dendi itu ada! Pelototin coba!"Ucap seseorang di depan Keysil sembari memegang roknya.

Temannya yang disamping hanya menghela nafas, "Ga ada Ren! Lo terlalu gila tau ga sih, beli pembalut tapi ga mens."

"Tapi kata Dendi ada!"

"Iya Ren ada! Banyak lagi."Geram temannya yang satu lagi.

"Pantesan ini emang tanggal aku, ini tanggal 19 kan udah? Pas banget sebulan."

"Ini baru tanggal 9, yaelah."

Cewek yang dipanggil Ren itu terlihat kebingungan, "Yaudah deh gue ga jadi beli."

-----------------

Setelah mengganti pembalutnya Keysil menyempatkan untuk pergi ke kantin untuk makan agar ia bisa meminum obat untuk perutnya yang sakit.

Seperti biasa, dia melihat ada Aiden dan beberapa sahabatnya yang satu meja. Teman Aiden terlihat berbisik-bisik saat Keysil melihat ke arah mereka.

"Idih dari planet mana tuh kok seragamanya beda."Ucap Selena membuat tubuh Keysil berbalik dan ia melihat ada dua orang cowok mengenakan seragam beda dengan sekolah mereka.

Keysil kenal dengan salah satunya, Renaldo.

AIDEN [PROSES REVISI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang