33

14.8K 730 1
                                    

Keysil mengeratkan pegangannya pada gelas yang sedang ia pegang saat matanya menangkap sosok pacar Reena masuk ke dalam kamarnya.

"Kamar kak Reena di samping."

Cowok itu tersenyum manis, "Gue ga salah masuk kok."Ia langsung menutup pintu perlahan.

"Ga usah tegang gitu, nama gue Aldi."Ucapnya memperkenalkan diri dan masih berdiri di depan pintu.

"Lo bisa keluar sekarang."

"Gue cuma mau kenalan Key, gemesin banget sih."

Keysil menatap Aldi tajam, "Lo ga sopan tau ga sih."

"Emang, gue emang ga sopan dan gue akuin itu."

"Kak Reena!"Teriaknya memanggil Reena namun tak ada sautan.

Aldi melangkahkan kakinya mendekati Keysil,"Diam Key atau gue bisa ngelakuin hal yang ga lo suka disini."

"Lo itu pacarnya kak Reena!"

"Gue emang pacarnya tapi gue ga pernah cinta sama dia, kita pacaran cuma buat keuntungan masing-masing."

"Terus mau lo apa masuk ke sini? Gue panggilin Keenan nih."Ancamnya namun Aldi langsung merampas hpnya membuat mata Keysil membulat penuh.

"Gue mau cium lo, kata Reena lo ga pernah di sentuh sama co-"

Plakk.

Keysil menampar Aldi sekuat tenaga namun Aldi meresponnya dengan senyuman geli.

"Gue deketin Reena cuma buat ngedeketin lo, gue suka sama cewek polos kayak lo Key bukan cewek liar kayak Reena."

"Kak Reena!!"Teriaknya.

"Reena tidur Key, jangan teriak-teriak kenapa sih."

Keysil menelan salivanya karena gue setengah mati, "Keluar Aldi."Titah Keysil menekankan setiap katanya.

"Ga akan sebelum gue dapat ciuman pertama lo."Tegas Aldi mendekatkan wajahnya dengan Keysil dengan  tangannya yang bergerak mencengkram bahu Keysil.

Aldi mulai memiringkan wajahnya ke Keysil tapi dengan cepat Keysil langsung menendang anu Aldi dan keluar dari kamar sambil berlari, ia menuruni tangga dengan sangat cepat untuk menghindari Aldi.

Saat dirinya melewati kamar Renaldo ia mendengar suara lantunan lagu di dalam sana membuat dirinya merasa benar-benar kehilangan pelindung.

Saat ditengah-tengah tangga Aldi yang mengejarnya langsung mencengkram pergelangan tangan Keysil membuat susu di dalam gelas tumpah bersamaan dengan Keysil yang kehilangan keseimbangan dan terjatuh berguling-guling di lantai.

Untung saja hanya 4 lantai namun  Aldi yang panik langsung bergerak mendekati Keysil yang ternyata pingsan.

"Aldi! Lo apain adek gue?"Teriak Reena menuruni tangga cepat.

Aldi menoleh dengan tangannya yang masih berada di tubuh Keysil, "Dia jatuh sendiri sumpah Re."

"Ish kan gue suruh takutin aja, jangan sampe diginiin, kalau mati siapa yang mau tanggung jawab."

"Reena panggil ambulan cepet."

"Ga mau ih, hp gue di diatas. Biarin aja tiduran disitu palingan besok sadar sendiri."

Alddi melotot mendengarnya, "Re lo gila apa?!"

"Iya gue gila."

"Reena kita harus bawa dia ke rumah sakit secepatnya."

"Tinggal telfon Keenan susah amat sih, tunggu bentar."

"Key.. Keysil."Aldi menepuk-nepuk pipi Keysil mencoba membangunkan cewek itu tapi tak ada respon sama sekali.

Reena turun sambil memegang hpnya karena ia sedang menghubungi Keenan.

"Keysil pingsan.. Ga tau pingsan sendiri, ga gue apa-apain sumpah Keenan.. Iya gue bawa ke rumah sakit.. Tenang aja ga bakalan mati kok lebay banget lo."Cerocos Reena berbicara dengan Keenan di telepon.

Aldi langsung melepaskan jaket nya dan memakaikannya ke tubuh Keysil, "Gue nyesel Re."

"Apaan sih jangan menye gitu deh."

"Kasian bego."

"Biarin, peduli setan."

Tiba-tiba hp Keysil yang masih di genggam oleh Aldi berdering.

Si pelit is calling.

AIDEN [PROSES REVISI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang