83

13K 743 41
                                    

Selamat membaca dan author mau ngemis vote dong 😊
-----------
Terdengar suara pintu yang dibuka membuat Keysil dan ibunya menoleh ke arah pintu dimana ada Reena yang masuk sambil membawa 3 gelas berisi minuman dengan nampan.

Setelah meletakkan gelas tersebut ke meja Reena pun duduk dihadapan Keysil dan Natali yang terlihat canggung.

"Reena udah baikan sama Keysil ma."Ucap Reena tersenyum, "Reena ngerasa ga tahan aja sama kondisi keluarga kita yang kayak gini."

Natali hanya diam tak menanggapi, jujur saja ia kehabisan kata-kata untuk menjawab.

"Kalau mama menang ga mau Keysil tinggal disini biar Keysil pindah aja, nanti Keysil datang kesini setiap hari minggu."Ucap Keysil membuat Natali langsung menatapnya dengan tatapan yang tak dapat dideskripsikan.

"Jangan dong, kita kan udah sepakat tadi di bawah."Cegah Reena tak terima.

"Gue ga bisa maksain Re, percuma kan kalau gue tinggal disini kalau mama tetap kekeuh ga mau nerima kehadiran gue."

Ekspresi Reena berubah kesal seketika, ia menatap Natali yang tampak sibuk dengan pikirannya sendiri. "Ma! Ngomong sesuatu coba."

"Mama harus ngomong apa?"Tanya Natali dengan santainya.

"Ma, kalau memang kehadiran Keysil beban di rumah ini Keysil bakalan beneran pindah, Keysil tarik omongan Keysil pas dibawah."Kata Keysil menatap ibunya.

Natali tetap membisu.

"Kalau perlu Keysil ga bakalan lagi nginjek rumah ini kalau itu yang mama mau, Keysil cuma mau berterimakasih sama mama udah ngurusin hidup Keysil sampai sekarang."Ucap Keysil tersenyum lembut.

"Ngaco lo Key! Walaupun lo pindah lo harus sering kesini, gue ga terima kalau lo sampe ga bakalan mau nginjek rumah ini lagi."Celoteh Reena.

Melihat Natali yang tak merespon apapun membuat Keysil tersenyum miris, rasanya sedikit menyakitkan. Keysil pun beranjak berdiri namun tiba-tiba Natali menahan pergelangan tangannya membuat Keysil menoleh.

"Jangan pergi.."Lirih Natali, hal yang membuat Keysil tertegun adalah saat dirinya melihat Natali menyeka airmatanya dengan cepat saat ini.

Alhasil Keysil pun kembali duduk dan memperhatikan wajah Natali yang tampak memerah karena menahan tangisan, Keysil tahu itu karena dia sering menangis.

"Jangan pergi, Keysil."Ucap Natali kembali.

"Ma.."Lirih Keysil.

"Memang berat menerima keberadaan kamu waktu itu tapi dalam jangka waktu satu bulan mama sudah bisa menerimanya, mama berusaha buat memperlakukan kamu dengan baik."Jelas Natali, "Mama benar-benar salah disini sebagai orang dewasa."

"Waktu itu pas mama udah nerima kamu di keluarga ini mama dapat informasi kalau kamu adalah anak dari mantannya papa Deon, mama sempat berpikir kalau mereka berselingkuh waktu itu sampai akhirnya mama mulai memandang kamu dengan cara yang berbeda, mama ngabayangin kalau mama ga bisa merawat anak dari mantan papa Deon."

"Mama akhirnya memperlakukan kamu dan Reena dengan berbeda karena mama pikir memang seharusnya begitu, mama waktu itu manfaatin kamu jadi model barang perusahaan mama bahkan sampai sekarang, mama juga berusaha ga mau peduli sama kehidupan kamu lebih lanjut...."

"Mama juga sering marah-marahan sama papa kalian alhasil keluarga kita retak, dan mungkin seperti Reena akhirnya mama sadar atas kebodohan mama, mama mikir kenapa mama harus menyangkutpautkan masa lalu dan mama mikir kalau mama selama ini udah kelewatan, sebagai orang dewasa yang pemikirannya udah matang seharusnya mama ga boleh cemburu sama masa lalu papa kalian apalagi alasan papa Deon bawa kamu kesini adalah karena papa kandung kamu adalah rekan kerjanya."

Natali menunduk karena airmatanya yang sudah jatuh ke pipinya, "Mama ga tau harus mulai darimana lagi, mama mementingkan ego sendiri sampai akhirnya mama memendamnya sampai saat ini."Ucapan Natali terdengar lirih diujung kalimatnya.

"Jangan pergi nak, mama berharap kita bisa membangun keluarga dengan baik bersama-sama."

Keysil perlahan mendekatkan dirinya ke Natali dan memeluk tubuh ibunya itu, Reena yang melihatnya pun langsung ikut memeluk ibunya.

----------------

"Halo?"Aiden mendekatkan hpnya ke telinga.

Terdengar suara seorang perempuan diujung sana, "Aiden kan? Tadi aku telfon kenapa ga ngomong?"

"Hm, lupa."

"Ini gut Natalie."

"Masih gue simpen kontak lo."

"Beneran? Lo ga lupa sama janji lo yang bakalan kesini kan?"

"Engga kok, lagi ngapain?"

"Lagi latihan sambil nonton drama korea."

"Udah makan?"

"Belum, pengen diet."

"Makan gih, nanti sakit."

"Lagi diet Aiden."

"Die boleh tapi dalam batas wajar, jangan sampai sakit."

Perempuan di seberang sana terkekeh, "Oke, jadi ga sabar pengen ketemu sama kamu."

"Sama."

"Aiden nanti besok aku kan nampil, aku boleh telfon kamu kan? Suara kamu bisa jadi penyemangat besar buat aku."

"Hmm, kapanpun boleh."

"Makasih, aku lagi ga ganggu kan?"

"Sama sekali engga."

"Aku tutup dulu ya, ohiya aku juga mau bilang sesuatu. I really miss you."

Terjadi hening seketika.

"Love you, Natalie."Aiden bersuara.

Setelah itu panggilan tersebut pun terpurus, Aiden melihat layar hpnya menampilkan sebuah draft pesan yang belum sempat ia kirim ke Keysil tetapi ia langsung mengirimnya.

Aiden Keano : Aku minta maaf.

Saat Aiden mengangkat kepalanya yang sempat tertunduk karena ia melihat hp tadi.

"Bangsat juga lu ternyata."Ucap Dendi geleng-geleng kepala, "Kalau gue satu aja cukup."

"Jangan sampe ketahuan Keysil bro! Atau lo harus jujur ke dia sekarang juga."Saran Alex,"Karena gue ga yakin hubungan kalian bisa baik-baik aja kalau lu terus main-main kayak begini."

Aiden memijit pelipisnya karena merasa frustrasi, dia tidak tahu harus melangkah kemana saat ini, semuanya terasa berat untuk saat ini.

Pilihannya terlalu berat.

"Kalau lo emang mau ngelepasin Keysil biar gue yang nangkep dia."Ucap Renaldo tiba-tiba, "Karena gue siap buat ngebahagiain dia."

Aiden langsung naik pitam mendengarnya, di detik itu juga amarahnya sudah sampai ke ubun-ubun.

Keysil adalah miliknya.

Tapi bagaimana dengan Natalie?

--------------

Masalah keluarga udah tuntas setuntasnya, maaf cuma up 1 chapter.

Chapter berikutnya kita full Keysil -  Aiden.

Terimakasih.

AIDEN [PROSES REVISI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang