85

13.6K 681 15
                                    

Mohon votenya.

-----------
"Ma-maksud kamu?"Tanya Keysil kembali untuk memastikan walaupun ia sudah cukup mendengarnya dengan jelas tadi.

Aiden hanya tersenyum kecil mendengarnya, perlahan ia mendekatkan diri ke gadis di depannya dan memeluknya membuat Keysil tersentak kaget.

"Jangan sakit lagi, aku ga suka."

Keysil menjauhkan dirinya seketika, ia menatap kedua manik mata Aiden lekat. "Kalau sakitnya emang datang sendiri gimana?"

"Cepet bilang sama aku, aku ga mau kalau kamu nahan sakit sendirian."

"Tunggu! Kamu ngealihin pembicaraan, aku juga ga suka."

Aidek terkekeh, "Gemes."

"Siapa?"

"Kamu."

"Yang nanya."

"Bodo."Balas Aiden membuat Keysil bungkam.

"Sejuk ga?"Keysil bersuara sambil menatap Aiden yang terlihat menggosokkan kedua tangannya seolah mencari kehangatan disana.

Aiden menggeleng,"Kamu kedinginan? Masuk gih. Aku juga mau mampir ke mesjid habis ini, mau sholat subuh."

"Maksud aku itu kamu yang kedinginan atau engga, kalau dingin mau aku pinjemin jaket Keenan."

"Jaket aku ada kok di dalem mobil, kamu khawatir sama aku?"Goda Aiden membuat pipi Keysil memerah karena malu.

"Khawatir lah, kamu kan pacar aku. Kalau kamu udah ga ada siapa yang bakalan jadi pacar aku?"

Kening Aiden memgerenyit mendengarnya, "Masuk udah sana, cium nih."

"Aiden jangan mesum dong, aku ga suka."Keysil cemberut.

"Ga lagi, tampol nih."

"Aku mau liat kamu turun."Ucap Keysil tersenyum memamerkan deretan gigi putihnya.

Aiden yang sedari tadi menggosok tangannya langsung meletakkan telapak tangannya di kedua pipi Keysil membuat gadis itu merasa hangat.

"Ai.."

"Kalau ada apa-apa hubungin aku, kalaupun memang ga ada apa-apa jamu juga boleh telfon aku, malahan lebih bagus."Kata Aiden melambaikan tangannya sembari mendekati pembatas balkon..

"Cepetan masuk sana, tampol nih."

Dan Keysil hanya meresponnya dengan senyuman.

Sedangkan Aiden yang melihatnya baru sadar kalau pacarnya ternyata memiliki senyuman bak bidadari yang nyaris membuatnya tidak ingin pulang.

---------------

"Keysil, habis sarapan ke rumah aku yuk? Kita omongin ke orangtua aku."Ajak Leo sambil mengalihkan siaran tv dan berhenti di siaran indosiar.

Keysil yang sedang mengeringkan rambutnya menggunakan kipas angin langsung menggeleng, "Jangan hari ini soalnya aku ada janji ketemuan sama Aiden."

"Yang dia ulang tahun jadi kagak? Gambarannya udah jadi noh."

"Dia ulang tahun besok, aku diajakin Alex buat kejutan."

"Temen lo banyak bener yang gendernya laki-laki, jangan-jangan ketularan Selena nih."Celetuk Keenan merubah siaran tv lagi.

"Jangan mandang Selena kayak gitu, dia ga suka."

"Sarapan sudah siap!"Seru bi Endang sambil menyusun makanannya di meja dibantu oleh Natali.

Keenan, Leo dan Keysil pun langsung menempati meja makan sedangkan ayahnya baru saja turun dan tampak sudah mengenakan jas formal seperti biasa sedangkan Reena juga baru keluar dari kamar.

"Kamu kapan pulang Leo?"Tanya Natali seraya menyusun gelas di meja makan.

"Emak lo ngusir nih?"Leo berbisik ke Keenan yang langsung tertawa geli mendengarnya.

Leo pun kembali menatap Natali sambil tersenyum, "Besok tante sekalian sama Keysil."

"Titip salam aja sama kedua orang tua kamu, kalau ada waktu ajak dia makan malam sama-sama di rumah atau nanti kita reservasi di hotel."Ucap ayah Keysil berjalan sambil memasang jam di tangan kirinya.

"Papa! Mama! Uang saku Reena udah habis, Reena ga May makan kalau belum dikasi!"Teriak Reena merajuk.

"Jangan dikasi ma, biarin dia melantar."Ceplos Keenan.

"Bang, minta duit dong!"Seru Reena berlari kecil menuruni tangga alhasil ia terjatuh, tapi bukannya meringis kesakitan ia malah langsung berdiri dan melompat 3 kali.

"Jijik gue ngasi lo duit."

"Oi mantan, minta duit dong."Pinta Reena tanpa tahu malu ke Leo.

"Ogah."

"Reena! Duduk dulu, sarapan. Soal uang jajan itu gampang."Tegas ibunya membuat Reena langsung menyempatkan diri disebelah Leo.

Seperti biasa, bi Endang juga ikut makan semeja dengan mereka tepatnya disebelah Keysil.

Tak lama tiba-tiba suara bel rumah berbunyi membuat bi Endang hendak berdiri namun didahului oleh Keysil dan saat ia membuka pintu dugaannya benar, Aiden yang datang.

"Tunggu di mobil, aku ambil tas dulu."Suruh Keysil menutup pintunya lagi dan naik ke atas, tak lama ia pum turun lagi.

"Semuanya! Keysil pamit kau pergi kencan dulu."Pamit Keysil berseru lalu berjalan ke arah pintu dan membukanya, ia terkejut bukan main saat melihat Aiden masih betah berdiri di depan pintunya.

"Kenapa?"

"Orangtua kamu ada di dalam?"Tanya Aiden yang langsung direspon anggukan oleh Keysil.

Di detik berikutnya cowok itu langsung nyelonong masuk membuat Keysil melotot dan menyusulnya.

Aiden yang melihat keluarga Keysil berkumpul di meja makan pun langsung menghampirinya, ia menegakkan badannya agar terlihat lebih sopan.

"Hai om, hai tante."Sapa Aiden, "Hai bibi."

"Siapa kamu? Maling?"Celetuk ayah Keysil asal Ceplos.

"Saya pacarnya Keysil, nama saya Aiden Keano, saya ketus osis di tempat Keysil sekolah."Ucap Aiden begitu percaya diri.

"Anak saya emang agak polos, jangan berani-berani kamu ngebegoin atau ngebodohin dia."Ancam ayah Keysil menusuk garpu ke timun membuat suasana seketika mencekam.

"Saya janji bakalan jaga Keysil dan ngembaliin dia dalam keadaan semangat."Balas Aiden.

"Keysil punya alergi jadi hati-hati kasi dia makan."Pesan Natali.

"Kalian kau jalan kemana aja? Buat kamu Keysil! Jangan mau kalau di ajak ke tempat yang gelap."Perintah ayahnya.

Keysil mengangguk mengerti, "Aiden ga pernah kok mesum-mesum sama aku."

Aiden melangkahkan kakinya mendekati Keysil, tanpa pikir panjang ia langsung meraih tangan Keysil untuk digenggam."Bakalan saya jaga anaknya om tante."

"Tapi tunggu.. Kenapa kamu begitu berani memasukkan sepatu ke dalam rumah ini?"

Sontak Aiden menoleh ke bawah dan benar saja, ia lupa melepaskan sepatunya saking bersemangat.

"Papa ih, jadi orang ga boleh kelewatan sewot."Omel Keysil, "Kita berangkat dulu ya, dada."

Setelah mengucapkan  kalimat tersebut Keysil langsung menarik tangan Aiden dan membawanya pergi, saat mereka sudah berada di luar rumah tiba-tiba langkah kaki Aiden terhenti, ketika Keysil melirik Aiden ia melihat cowok itu tampak menatapi hpnya membuat Keysil penasaran dan mengintip.

Natalie❤️ is calling

-------------

"Sukses itu bisa dicapai oleh semua orang tanpa kecuali termasuk anak nakal, tapi pertanyaannya kapan kamu akan menghentikan nakalmu untuk memulai sukses mu ?"

-Key.

AIDEN [PROSES REVISI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang