7

20.8K 1.2K 10
                                    

"Ngapain lo?"Tanya Aiden dingin membuat cewek yang disampingnya itu hanya mengerjapkan matanya, Aiden bahkan sempat tertegun dengan tatapannya.

"Mau bantu."Jawab cewek santai.

Aiden mendengus,"Gue bisa sendiri."

"Beneran?"

"Hm."

"Lo ga apa-apa kepanasan?"

"Gapapa."

"Yaudah gue pergi."

Aiden tak merespon, sepeninggalan cewek itu ia hanya menatap punggunya yang menjauh.

"Kandidat ke 30.. Aiden."Panggil kepala sekolah terdengar ragu-ragu disambut tepukan tangan yang begitu meriah, tadinya yang sudah lesu langsung kembali segar, yang berjongkok langsung berdiri dengan semangat.

Hanya karena ingin menyaksikan pidato seorang bad boy di sekolah ini.

Aidej maju dengan santai sambil memasang kembali bajunya di tengah jalan, ia bahkan tidak memasukkannya ke dalam celana membuat beberapa guru geleng-geleng kepala.

Aiden berjalan dengan gagah, dia mengangkat kepalanya seolah sangat berwibawa.

Tangannya menyentuh mikropon, "Selamat siang nama gue Aiden... Gue ga maksa buat kalian mau milih atau engga."Ucapnya singkat dan betapa luar biasa ia mendapat banyak tepukan tangan dari para murid.

"Cukup?"Tanya kepala sekolah.

Aiden mengangguk,"Zaman sekarang kebanyakan bacot yang dibesarin tapi hasilnya ga ada."Setelah itu Aiden langsung berjalan kembali ke tempatnya disambut oleh Alex dan Dendi yang baru saja datang, Alex langsung memayungi Aiden sedangkan Dendi mengipasinya layaknya pangeran.

"Sekarang semua kandidat boleh maju semuanya."Intruksi kepala sekolah yang juga sudah mulai kelelahan.

Sambil berjalan Aiden tetap di payungi oleh Alex dan dikipasi oleh Dendi membuat Aiden merasa benar-benar dilayani sekarang, haha.

Seluruh calon ketus osis berbaris secara vertikal membuat para murid dapat melihat keseluruhannya.

"Saya akan membagikan stiker bintang ke kalian semuanya, dan nanti satu persatu kalian akan menempelkannya di mading di depan ini sesuai di foto siswa yang akan kalian pilih."Ucap kepala sekolah mengintruksi lagi, mantan anggota osis pun akhirnya menyebarkan stiker berbentuk bintang itu kepada seluruh murid yang menonton.

Tak lama satu persatu dari mereka maju dan menaruh bintangnya ke kandidat pilihan mereka.

"Key mau milih siapa?"Tanya Laura pada Keysil yang terlihat bingung.

"Aku pilih yang banyak kena pilih aja."Jawabnya.

"Pilih aja yang lo suka."Selena menyahut membuat Keysil semangkin bingung, kalau bisa dia tidak memilih saja, itupun kalau bisa.

Akhirnya giliran kelas mereka, Keysil bersama temannya berjalan mendekati mading untuk menempelkan stiker ke pilihan mereka.

Keysil menatap mading yang sudah dipenuhi oleh bintang itu, namun pilihannya jatuh ke kandidat yang saat ini bintangnya sedang memimpin lebih banyak.

Membutuhkan waktu 25 menit untuk para pelajar menyatakan pilihan mereka lalu para petugas menghitung bintang-bintang yang melekat di mading.

"Yang terbanyak adalah 413 suara, paling sedikit 5 suara."Ucap kepala sekolah setelah mendapatkan laporan dari petugas, "Menurut pengumpulan suara dari kalian yang terbanyak akan menjadi ketua osis sesuai kesepakatan."

Seorang petugas memberikan amplop yang berisikan nama ketua osis selanjutnya kepada kepala sekolah membuat para murid menunggu dengan tidak sabaran.

"Jadi kandidat dengan suara terbanyak adalah..."Kepala sekolah mulai membuka surat dan mengeluarkan selembar kertas yang berisi nama ketua osis selanjutnya.

Kepala sekolah tercengang, dia berdeham dan melirik ke petugas yang memberikannya amplop tadi. "Kamu ga salah ini?"

Petugas itu mengangguk, "Emangnya siapa pak?"

Kepala sekolah kembali menghadap ke depan, "Ketua osis tahun ini adalah Aiden Keano."

AIDEN [PROSES REVISI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang