104

17K 823 144
                                    

Walaupun belum sampai target tetap aku up.

Absen duyuu.

Umur kalian berapa?

❤️❤️❤️

------------
Setelah mendapati Keysil pingsan Aiden langsung membawanya ke rumah sakit tak lupa ia juga menghubungi Keenan agar keluarga Keysil datang.

Aiden mengenggam tangan Keysil yang dingin, ia tersenyum hangat kepada Keysil yang sudah siuman sekitar 15 menit yang lalu.

"Menurut kamu penyakit aku parah ga? Gimana kalau bahaya?"

"Lo bakalan baik-baik aja, jadi jangan mikirin yang aneh-aneh."Aiden merapikan rambut Keysil dengan lembut.

"Aku nyusahin ya."Keysil berucap dengan tidak nyaman.

"Jangan sekali-kali ngomong kayak gitu lagi, Gue ga suka."Ujar Aiden, entah kenapa ia masih merasa canggung untuk menggunakan panggilan aku-kamu ke Keysil.

"Tapi kan bener, aku cuma nyusahin kamu."

"Gue seneng disusahin sama lo, asalkan itu lo, gitu aja."

Ceklek.

Aiden berbalik ketika mendengar suara pintu terbuka di belakangnya dan ternyata ada seorang perawat yang masuk.

"Anda walinya?"Tanya perawat itu sopan ke Aiden.

"Saya.."Aiden menoleh ke arah Keysil yang hanya berdiam diri dan menatapnya polos, "Saya pacarnya."

Tunggu dulu, kapan mereka resmi balikan?

"Kita belum balikan."Gumam Keysil yang terdengar ke telinga Aiden.

"Kalau begitu bayar biaya administrasinya dan silahkan temui dokter, saya akan mengecek pasien dulu."Pesan perawat tersebut membuat Aiden langsung melepaskan genggaman tangan Keysil kemudian ia langsung keluar.

Tepat di depan pintu Aiden menghentikan langkahnya dan berbalik 180°, "Pacar saya tolong dijaga."Pesannya membuat perawat itu dan Keysil saling pandang.

"Pacarnya ganteng dek, dapet dimana?"Goda perawat itu sembari memeriksa selang infus Keysil.

Wajah Keysil bersemu merah mendengarnya,"Datang sendiri mba."

"Saya yang udah umur 25 tahun aja belum punya pacar, mungkin karena saya jelek hehe."

"Mba nya cantik kok."

Perawat itu menggeleng kecil, "Saya dari smp sampai sma jadi korban bully karena saya jelek. Semua orang ngatain saya ga punya masa depan tapi buktinya saya bisa lebih sukses dari mereka."

Keysil tertegun mendengarnya,"Tapi beneran mbanya cantik kok."Keysil sungguh tidak berbohong, dari mana sisi jeleknya. Perawat di depannya ini memiliki wajah yang putih, mata bulat, bibir tipis dan rambut yang bagus tak lupa senyumannya juga manis.

"Makasih dek. Mungkin memang benar adanya, semua orang bisa berubah apalagi soal kecantikan, mempercantik wajah memang mudah tapi engga dengan hati. Jangan menilai orang dari sampulnya. karena kita bukan buku."

Keysil tersenyum mendengarnya, ia baru sadar. Di luar sana masih banyak orang yang lebih menderita daripada dirinya.

------------

Setelah menemui dokter Aiden langsung kembali ke kamar Keysil, ia sedikit terkejut karena di dalam sudah ada orangtua Keysil dan Keenan.

"Apa kata dokter?"Tanya Keenan langsung kepada Aiden.

AIDEN [PROSES REVISI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang