14

18.7K 904 19
                                    

"Kek."

Kakek Aiden yang tengah makan langsung menoleh,"Kenapa cuk?"

"Kakek janji kalau Aiden bisa jadi ketus osis yang bener di tahun ini Aiden bisa ke luar negeri kelas 12."

"Kamu jadi ketua osis?"Tanya Jenita ibu Aiden, saat ini mereka menang sedang makan bersama di rumah Aiden seperti biasa.

"Kena sambar petir kamu?"Celetuk ayah Aiden yakni Samudra sambil meminum minumannya.

"Kakek janji."

"Pa.."Panggil Jenita pelan, "Beneran?"

Kakek Aiden mengangguk pasti, "Kalau dia bisa bertahan."

Karena memang selama ini seluruh keluarga Aiden melarang Aiden pergi karena takut pergaulan Aiden akan membawa cowok itu melakukan banyak hal negatif, tapi segala kunci tetap terarah kepada kakeknya yang punya koneksi besar.

"Kakek dengar kamu punya pacar."

Astaga! Aiden langsung tersedak makanannya, "Kata siapa?"

"Kata si Lando, alias Alex Orlando, kamek denger yang bakalan jadi ketus osis akan jadi pacar adik kelas yang model, beneran?"

"Ngaco aja, engga kok."Jawah Aiden berbohong.

"Kamu beneran mau ninggalin mama sama papa ke luar negeri? Pikirin dua kali Aiden."

"Udah dipikir 99 kali dan jawabannya iya."

Jenita mendengus sebal, "Coba 100 kali."

"Ma! Aiden lagi makan, diam dikit dong."

"Hehe..."Jenita terkekeh,"Maaf."

--------------

"1.....2.....3...."

Keysil berganti gaya berulang kali saat kamera terus berbunyi, Keysil sangat handal di dalam bidang ini karena dia sudah melakukannya dari kecil.

"Oke! Bagus sekali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oke! Bagus sekali.. Kita istirahat dulu."Ucap photografer itu sambil mengecek foto yang ia tangkap tadi.

Keysil membawa langkah kakinya mendekati perancang busana yang tampak memeriksa baju, langkah kaki Keysil terhenti saat melihat seorang wanita yang umurnya berkisar 40-an masuk sambil membawa totebag.

"Keysil, gimana pemotretannya?"Tanya ibunya tersenyum ke arah Keysil sambil meletakkan barangnya di meja.

"Lancar ma, tumben mama kesini."

"Mama takut kamu belum minum vitamin."Ucap ibunya memasukkan vitamin berwarna kuning ke air putih yang langsung ikut berubah menjadi warna kuning.

Ibunya memberikan gelas itu ke arah Keysil, "Habisin."

"Ma ini kebanyakan, aku bisa muntah."

"Keysil! Mama bilang apa, jangan ngebantah."Tegas ibunya.

Dengan pasrah Keysil meneguk minuman yang terasa masam itu dengan terpaksa, ia benci sisi ibunya yang seperti ini dimana suka mengekang dan marah-marah.

"Mama mau kemana? Ga mau nunggu aku?"Tanya Keysil saat melihat ibunya bersiap-siap untuk pergi.

"Mama harus ke kantor, satu minggu kedepan mama ga bakalan pulang, Aurel sama Keenan aja biasa aja kok."Ujar ibunya melenggang pergi, seperti biasa.

"Keysil panas ga cyin?"Tanya perias Keysil sambil membawakan kipas angin mini.

Keysil menggeleng, "Engga kok lagian aku harus pemotretan ka."

"Kan udah dibilang jangan panggil ka, merasa tua aku loh."

Lah, kan emang tua.

Umur Keysil saja baru 16 tahun dan banci di depannya sudah 24. 😯

"Keysil!"Panggil photografer tersebut membuat Keysil berjalan menghampirinya.

"Kenalkan ini Renaldo, dia yang bakalan jadi pasangan kamu di pemotretan couple."

Keysil tersenyum sembari mengulurkan tangannya, "Keysil."

Cowok itu membalas,"Renaldo."Tiba-tiba Renaldo memperpendek jarak mereka membuat nafas Keysil seolah tercekat, cowok itu berbisik tepat di telinga Keysil."Hati-hati sama Alden."

Lalu tersenyum miring.

Peduli setan.

--------------

Keysil duduk di bangku sambil menunggu Keenan, sebagian besar semua orang sudah pulang dan menyisakan dirinya bersama beberapa perancang busana.

Keysil terus saja menghubungi Keenan tapi tidak aktif padahal biasanya abangnya itu tidak pernah terlambat.

Apa dia harus menghubungi Reena?

Tidak ada pilihan lain, dia langsung menghubungi Reena yang mana adalah kakaknya.

To ka Reena :

Kakak dimana?

Npa?

W sbuk.

Bisa minta tolong jemput ga? Keenan ga aktif aku takut naik gojek.

Lah si kam-- kapan juga gue mau ngejemput lo.

Kak sekali aja.

Key! Jangan nyusahin orang deh, kalau takut tinggu aja Keenan.

*Tunggu.

Kayaknya Keenan ada urusan mendadak.

Gue sibuk, jangan chat gue lagi!

Ka.

Bacot.

Keysil menghela nafasnya, ia meraba-raba nama kontak yang sedang ia pandangi dan ia pertimbangkan untuk menghubunginya atau tidak.

Pacar.

To pacar :

Kak Aiden ini gue Keysil, boleh minta jemput ga?

AIDEN [PROSES REVISI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang