81

13.2K 734 11
                                    

Keysil yang tadinya mencoba ingin mengabaikan panggilan tersebut namun ia merasa penasaran apalagi panggilan itu tidak hanya terjadi sekali dimana si penelfon kembali menghubungi Aiden untuk ke 3 kalinya.

Keysil menoleh ke arah Dendi dan Alex yang sibuk berlarian di pantai sedangkan Aiden belum juga datang, mungkin cowok itu sedang mengantri.

Tangan Keysil bergerak untuk meraih hp Aiden dan jarinya perlahan menggeser hijau di layar yang langsung membuat panggilan itu terhubung.

Keysil perlahan mendekatkan hp Aiden ke telinganya dan ia terdengar sebuah suara lembut memanggil Aiden di sebrang sana.

"Aiden?"

Sesuai namanya dan suaranya dugaan Keysil benar, yang menghubungi Aiden adalah seorang perempuan.

Dan kenyataan itu berhasil membuat dada Keysil terasa sesak, ia tak tahu harus berbuat apa saat ini yang jelas ia tidak suka.

"Aiden.. Aku mau ngomon--"Keysil tak dapat mendengar kelanjutannya karena tiba-tiba seseorang merampas hp milik Aiden membuat Keysil menoleh ke orang tersebut gang ternyata adalah Aiden.

Dari gerakan jarinya Aiden tampak memutuskan sambungan telfon tadi dan memasukkan hpnya ke dalam celana.

Aiden menatap Keysil tanpa ekspresi, tatapan itu sungguh berbeda dengan tatapan yang Aiden berikan kepadanya akhir-akhir ini lebih tepatnya ketika mereka resmi berpacaran.

"Dia sepupu aku."Aiden bersuara.

"Aku pernah liat kontak di hp kamu cuma ada 3 kontak, Alex, Dendi terus Natalie jadi Natalie itu sepupu kamu?"

Aiden tak menjawab dan mendudukkan dirinya disebelah Keysil.

Keysil yang melihatnya hanya terdiam kaku, Aiden tak menyimpan kontak kedua orangtuanya ataupun kakeknya tetapi dia menyimpan kontak sepupunya yang perempuan? Apa Keysil dapat mempercayainya? Kalau itu memang benar sepupunya.

"Dia nelfon sampai 3 kali, aku kira ada yang penting."

"Besok-besok ga usah sembarangan ngeliat hp aku."Balas Aiden dengan nada yang kurang enak di dengar.

"Aku cuma denger dia manggil nama kamu kok."

"Key, berhenti bahas dia!"Bentak Aiden membuat Keysil terperanjat kaget.

"Aku kan cuma ngasi tau, salah aku dimana?"

"Gue bilang berhenti bahas dia, lo ngerti ga bahasa manusia?"Sinis Aiden seketika membuat dada Keysil sesak bukan main.

Ada apa dengan Aiden?

Keadaan pun hening seketika, Keysil menghiraukan makanannya dan memilih memainkan hpnya sedangkan Aiden memandangi lautan.

"Kamu ga perlu ngebentak aku kayak gitu, aku tau aku salah jadi aku minta maaf."Gumam Keysil namun sama sekali tidak membuat Aiden mengalihkan pandangannya dari lautan.

Dan pada akhirnya Aiden pun tak membalas ucapannya.

Tak lama terdengar sebuah nada dering dan Keysil mengenalnya yang mana adalah nada dering dari hp Aiden. Keysil melirik Aiden yang mengeluarkan hpnya dari saku celana dan menghiraukan panggilan itu.

"Angkat juga gapapa."Ucap Keysil yang akhirnya membuat Aiden menatapnya.

"Woiiiiiiiiii Aiden!!"Teriak Alex berlari sekuat tenaga ke arah mereka karena Dendi yang mengejarnya dari belakang dengan tangan yang mengenggam segumpalan pasir.

"Den! Berhenti udah, ampun gue!"Alex mengangkat tangannya membuat Dendi pun ikut berhenti berlari.

"Aiden, beliin kita sempak dong."Ceplos Dendi begitu saja, "Sempak gue kemasukan pasir."

AIDEN [PROSES REVISI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang