86

14.9K 705 8
                                    

Keysil merasakan tubuhnya menegang seketika, dadanya terasa sesak melihat itu tetapi ia langsung merasa sedikit lega saat Aiden memilih mengabaikan telfon tersebut dan mengenggam tangan Keysil menuntunnya masuk ke dalam mobil.

"Tadi siapa?"Tanya Keysil memperhatikan Aiden yang tengah menghidupkan mesin mobil.

"Orang."

"Namanya Natalie, aku baca tadi."

Aiden melirik Keysil sekilas, "Ketauan ya?"

"Kenapa harus ada love nya gitu di nama kontaknya?"Protes Keysil membuat Aiden yang mengemudi tak dapat menahan senyumannya.

"Kalau ga suka bilang."

"Aku bukan ga suka, tapi aku cemburu."

"Ubah aja namanya."Suruh Aiden sembari menyerahkan hpnya yang langsung disambut oleh Keysil namun gadis itu belum membukanya.

Bibir Keysil mencebik, "Aku kan cuma bilang ga suka bukannya minta buat namanya diganti."

"Jadi ga perlu diganti nih? Gapapa ada love nya?"

"Ga gitu juga! Sekarang aku tanya, kenapa harus ada love nya kayak gitu?"

"Khilaf."

"Ish, jawabannya ga memuaskan."

"Key.."Panggil Aiden mencoba membujuk, "Ngambek nih?"

"Iya."

"Yaudah, kalau udah selesai ngambeknya bilang ya."

Mata Keysil melotot penuh mendengarnya, "Kok gitu sih?"

"Harus gimana dong?"

"Aiden bego."

"Dan orang bego ini pacar kamu."

"Berhentiin mobilnya, aku mau ngambek dulu."

Aiden yang mendengarnya langsung menepikan mobil yang ia kendarai ke tepi jalan membuat Keysil merasa terkejut bukan main.

Keysil yang tadinya berpikir jika Aiden akan membujuknya salah besar ternyata, Keysil merasa tidak dapat menahan emosinya lagi saat ini, ia kesal setengah mati.

Mau tak mau Keysil langsung membuka pintu mobil tapi malah masih terkunci membuat Keysil langsung melemparkan tatapan sinis ke Aiden. "Buka dong."

Bukannya menjawab Aiden malah mengambil hp miliknya yang dipegang oleh Keysil, cowok itu terlihat mengetik sesuatu dan memperlihatkan hasilnya kepada Keysil.

Nama kontak Natalie berubah, love nya sudah hilang entah kemana.

"Aku ga tau harus ngelakuin apa kalau cewek ngambek."

"Cari aja di google, banyak kok."

"Ga punya kuota."Keysil tahu cowok itu berbohong.

"Kamu kalau lagi ngambek serem-serem lucu, bisa gitu ya?"

Keysil memberanikan diri untuk mencubit tangan Aiden geram, "Jangan gombal! Ngambek lagi nih."

"Jangan main kasar, Penyiksaan namanya. Aku laporin polisi mau?"

"Aiden!"

"Besok-besok bilang sama aku kalau kamu ga suka, jangan ngode ataupun bilang 'terserah' dan ngambek ga jelas kayak gitu."Ucap Aiden lembut.

"Aku ga bakalan marah kalau kamu ngelarang aku, malahan aku suka karena aku ngerasa kamu memang udah bener-bener jadi milik aku dan aku juga udah jadi milik kamu."

Keysil tak dapat berucap, pipinya bersemu merah seketika.

"Maaf, tapi ga bisa ditahan."Ucap Aiden.

AIDEN [PROSES REVISI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang