23

17K 805 3
                                    

Besok balapan dari jarak 1km ke sekolah, taruhannya yang menang harus cium pipi Keysil adek kelas, jangan sampai yang lain tau.

Untung saja Alex masuk ke dalam grup khusus pemain basket kelas 11 yang mengadakan taruhan tersebut, ga ada cewek lain apa sampai harus ke Keysil.

Ini sama saja mereka tidak menghargai Aiden yakni pacar Keysil sekarang padahal mereka satu tim.

"Biarin aja."Acuh Aiden setelah membaca pesan itu, walaupun di dalam dirinya ada sedikit rasa tak terima, hanya sedikit dan itu tidak membuatnya goyah sama sekali.

Alex menghela nafasnya, "Cewek lo bakalan dicium besok! Lo aja belum pernah masa udah disosor orang lain."

"Lo pikir pacaran cuma tentang ciuman?"Balas Aiden.

"Besok lo jemput Keysil, jaga dia."

"Kalau lo khawatir sana pergi, jagain dia dari malem sampe besok biar puas."

"Aduh jangan berantem dong!"Seru Dendi pusing.

Aiden meneguk minumannya kembali, "Kita liat aja besok."

"Lagian ni anak kenapa harus Keysil sih, udah tau pacarnya Aiden."Geram Alex memainkan hpnya.

"Karena Keysil itu polos, model cantik yang polos beda sama yang lain. Keysil itu polosnya keterlaluan, dia bahkan ga makeup pergi ke sekolah beda sama cewek famous yang lain, ke sekolah makeupnya udah kayak tante-tante."Jelas Dendi kerap mendengar gosip dari teman sekelasnya.

"Kalau anak baru emang gitu, nanti mereka bosan sendiri."Tambah Dendi.

Alex mematikan hpnya lalu melirik ke arah Aiden yang tengah asik menonton kartun anak kecil yang kembar, "Lo beneran ga bakalan berbuat apa-apa?"

"Udah gue bilang kalau lo khawatir sana pergi sendiri."

-------------------

"Papa!"Seru Keysil berlari kecil menuruni tangga, Bram-ayahnya yang sedang berada di bawah dengan masih mengenakan jasanya itu tertawa melihat tingkah Keysil.

Keysil langsung memeluk ayahnya erat dan merenggangkan pelukan itu beberapa detik selanjutnya,"Akhirnya papa pulang."

"Papa denger mama marah sama kamu, mana mama?"Tanya ayahnya duduk di sofa diikuti oleh Keysil.

"Mama masih kerja, mama marah karena emang salah aku."Ucap Keysil mengakui.

"Tapi kata Keenan mama sampai teriak dan buat kamu takut, jadi papa pulang."Bram mengelus lembut rambut Keysil, "Reena sama Keenan kemana?"

"Reena pergi sama pacarnya dan Keenan belum pulang dari tadi, katanya ada kerja kelompok."

"Kamu sering sendirian begini?"

Keysil mengangguk, "Gapapa kok masih ada bibi yang nemenin."

"Sekolah kamu gimana?"

"Baik kok, papa jangan bilang sama mama ya.. Ini rahasia."Ujar Keysil mencoba meyakinkan ayahnya agar tidak membocorkan informasi berita yang akan ia katakan ini.

Bram mengangguk, "Apa?"

"Aku udah punya pacar, namanya Aiden."Ujarnya bangga sambil tersenyum malu, matanya tak sengaja menatap sebuah benda yang bersandar di sofa.

"Pa, itu apa?"Keysil menunjuk benda itu.

Bram terkekeh, "Boneka, biar kamu ga sendirian."

Keysil meraih boneka itu kegirangan,"Kasian ya ga ada temennya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keysil meraih boneka itu kegirangan,"Kasian ya ga ada temennya."

--------------

"Keysil!"Teriak Selena saat menemukan Keysil di koridor,"Sini deh."Ia langsung menarik tangan Keysil dan membawanya ke toilet bersama Laura.

"Gue ga mau bertele-tele tapi semalam gue dapat info kalau ada sebuah taruhan, gue masuk grup futsal cowok karena gue kena anggap tomboy dan semalam ada yang buat taruhan balapan, yang menang harus cium pipi lo."

Mata Keysil membelalak, tangannya menujuk dirinya sendiri. "Gue? Kenapa gue?"

"Gue juga terkejut, mungkin nanti istirahat lo bakalan didatengin sama si pemenang."Ucap Laura, "Kita laporin aja gimana?"

Selena menggeram kesal, "Dan lo bakalan di teror sama kakak kelas 11 sepanjang hari."

"Terus gimana?"Tanya Laura merentangkan kedua tangannya.

"Gue minta tolong sama kak Aiden aja ya."Ujar Keysil mengeluarkan hpnya dari saku dan mengirim pesan ke Aiden, ia melihat ada beberapa pesan yang dikirimnya namun tak di balas oleh Aiden, tapi semoga kali ini cowok itu bersimpati terhadapnya.

To si pelit  :

Kak Aiden tolong aku.

Sekali ini aja, kalau kak Aiden mau aku bakalan ngabulin apa aja kemauan kakak.

Putus? Oke.

"Woi gila!"Jerit Selena saat melihat layar hpnya, ia menatap ke arah Keysil dan Laura secara bergantian. "Taruhan di batalkan."

AIDEN [PROSES REVISI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang