46

15.7K 721 19
                                    

Mata Aiden yang tadinya sayu karena mulai mengantuk langsung kembali terbuka lebar karena membaca balasan pesan dari Keysil dan parahnya yang membalas adalah Keenan.

Aiden pun langsung merubah posisinya yang berbaring menjadi bersandar di kepala ranjang.

Pikirannya berkecamuk seketika dan bimbang antara ingin membalas pesan tersebut atau tidak, jika dibalas dia tidak tahu harus membalas apa tapi jika tidak dia sudah terlanjur membacanya.

Jari Aiden pun bergerak membalas pesan wa tersebut.

Salam kirim.

Aiden pun menunggu sambil memikirkan banyak hal namun sampai 10 menit lamanya tak ada notif apapun yang masuk.

Ceklek..

Pintu kamarnya terbuka menampakkan sosok Renaldo yang berdiri di ambang pintu.

"Bang."

Aiden tak menjawab.

"Gue tidur disini boleh?"

"Tidur di kamar lo lah tai."

Renaldo hanya mendengus sembari melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar Aiden setelah menutup pintu dibelakangnya.

"Lo beneran pacaran sama Keysil? Jadi lo sekarang udah bisa pacaran?"

Aiden menoleh ke arah Renaldo yang duduk di kursi gamingnya yang di depannya tersedia meja serta 3 buah komputer khusus untuk Aiden bermain game.

Disebelahnya juga ada meja kecil yang dipenuhi beberapa buku yakni meja belajar milik Aiden yang sangat jarang ia sentuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Disebelahnya juga ada meja kecil yang dipenuhi beberapa buku yakni meja belajar milik Aiden yang sangat jarang ia sentuh. Saking perhatiannya kakek Aiden bahkan membeli rak buku dan membelikannya buku mulai dari komik, novel dan buku pengetahuan hingga ratusan buah, namun Aiden sangat jarang meliriknya.

Aiden dan Renaldo diperlakukan secara adil oleh kakeknya, dikamar Renaldo juga ada rak buku besar, komputer seperti milik Aiden.

Jika waktu menjelang lebaran Renaldo dibelikan 10 baju dan 5 celana 2 pasang sendal, Aiden juga seperti itu. Keduanya bahkan nyaris hidup bagaikan anak kembar.

Hanya saja dari beribu banyaknya pilihan hobi di dunia ini yang dipilih Renaldo sebagai hobinya adalah menganggu Aiden.

"Udah jam 11 malam, pulang sono."

"Gue mau bahas tentang Keysil."

Aiden terdiam sejenak.

"Kenapa?"

Renaldo tersenyum miring saat Aiden mulai kepo, "Mau bilang kalau dia cantik, baik."

"Emang, pacar siapa dulu."Aiden bahkan tak menyangka kalimat itu keluar dari mulutnya.

Renaldo pun melemparkan beberapa foto cetak polaroid yang langsung disambut oleh Aiden dan ia pun melihat gambar di foto tersebut, yakni Keysil.

"Gue punya banyak fotonya, kasian lo ga nyimpen pasti kan?"

Aiden mengalihkan pandangannya kepada Renaldo yang beranjak berdiri, "Kesiniin semuanya."

"Bagi dong."

"Bagi sempak lo! Sini semuanya."

"Eh, lu harusnya berterimakasih udah geu kasi. Itu maruk namanya."

"Kalau ga lo kasiin semuanya bakal gue matiin ni sakelar lampu rumah."Ancam Aiden membuat Renaldo membelalak karena cowok itu fobia dengan kegelapan.

Renaldo bahkan pernah menangis sampai terkencing-kencing saat mati lampu di rumah mereka dan Aiden yakin jika Renaldo masih takut ketika melihat ekspresi cowok itu.

"Gue ambilin, tunggu disitu."

------------

Hari sabtu.

Hari dimana murid mengenakan seragam warna coklat dan hari yang malamnya paling ditunggu-tunggu karena malam minggu.

Terkecuali yang jomblo.

"Key, nanti malem double date yuk?"Ajak Laura yang sudah resmi berpacaran dengan Brian.

Keysil menggeleng lemah, "Kak Aiden pasti ga mau."

"Najis banget lo Ra, gue ga diajak! Pengen gue tebas aja lu."Geram Selena berapi-api.

"Tenang Sel, setelah tantangan ini gue bakalan nemenin lo jadi jomblo."Keysil terkekeh.

"Jadi ga ada tanda-tanda hubungan kalian bakalan lanjut?"Tanya Selena pada Keysil.

Keysil menggeleng, "Kayaknya sih engga. Tapi gue harus nikmatin sisa waktu yang ada."

"Gue bukannya mau buat lo penasaran atau gimana tapi ada rumor tentang Aiden."Ucap Selena mengecilkan suaranya sebab takut ada yang nguping.

"Gue denger dari kakak kelas yang cowok kalau Aiden menang ga tertarik sama cewek, tapi tiap malam minggu dia itu pergi jalan keluar sama kakak kelas yang namanya Laurent."

Mata Keysil membulat seketika, "Beneran? Ga percaya gue."

"Kan gue bilang cuma rumor, bagusan kita nonton aja nanti bertiga dan Laura harus traktir pajak jadian."Ucap Selena begitu saja dengan entengnya.

Pikiran Keysil langsung berlari ke arah lain, dia memikirkan ucapan Selena yang terngiang-ngiang dikepalanya. Serasa mustahil untuk percaya jika Aiden yang sering menolak ajakannya untuk jalan berdua malah pergi bersama cewek lain tiap malam minggu.

Tapi, bagaimana jika ada benarnya?

____________

Sekedar informasi ini udah di chapter 46, karena aku belah dua jadi =23

Kadang aku nulis cerita 1 chapter itu kisaran 1.000-1.500 kata.

Jadi aku pecah dua jadi 500-700 per chapter.

AIDEN [PROSES REVISI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang