8

21.8K 1.2K 11
                                    

Aiden cengo seketika saat namanya dipanggil, apa ini efek kepanasan yang luar biasa ini? Jadi dia menghayal sesuatu yang tidak-tidak?

Plakk.

Hayalan itu omong kosong ketika seseorang menampar pundaknya dari belakang membuat Aiden menoleh, ada Dendi disana cowok itu terlihat sumeringah.

"Lo kenapa? Mau pingsan?"Tanya Alex.

"Gue ga mau maju! Ketua osis apaan kampret."Umpatnya menolak.

"Kita juga kaget kali, lo maju dulu sana."Suruh Dendi mendorong tubuh Aiden.

"Woi, ini gila sumpah."Dengus Aiden, menjadi ketua osis? Dia? Cowok terlaknat disekolah?

Seumur hidup Aiden tidak pernah bermimpi dan berniat untuk menjadi ketus osis, lebih baik dia diam di kelas dan bolos atau tidak menjahili anak murid yang lain daripada harus bolak balik ke kantor dan mengurus sekolahan ini.

Dia jadi merinding membayangkannya.

"Gue ga mau pokoknya titik."Aiden memutuskan.

"Lo bisa pacaran sama Keysil."Bujuk Dendi namun ia malah dihadiahi pelototan oleh sahabatnya itu.

"Lo ambil aja tu cewek, gue ga minat dan ga akan pernah."

Orlando menepuk pundak Aiden, "Kakek lo nunggu."

"Sejak kapan gue peduli sama kakek gue."Ketus Aiden memanas.

"DIMOHON SISWA BERNAMA AIDEN KEANO MAJU KEDEPAN."Ucap kepala sekolah memanggilnya untuk yang kedua kalinya.

"Maju gih, gantiin bilang aja gue cuma iseng."Celetuk Aiden asal.

Orlando melirik Dendi sambil memberikan kode untuk membujuk sahabatnya itu.

"Kalau lo maju kita bakalan ngasi apapun! Apapun."Dendi membujuk, "Kita serius."

Aiden hendak berbalik dan pergi ke kelas namun langkahnya terhenti saat perhatian seluruh murid tertuju ke arahnya, ia menatap kakeknya yang sedang menatapnya penuh harap disana.

Dia hanya perlu maju bukan? Bukan berarti dia akan menjalankan tugas yang menyebalkan itu.

Bodo amatlah.

Aiden maju dengan langkah besar dan berdiri di depan mikrofon, ia melirik kepala sekolah yang mempersilahkan dirinya untuk berbicara.

"Terimakasih."Ucap Aiden sesingkat itu, mungkin dalam sejarah itu adalah kata sambutan yang paling singkat, Aiden juga tidak susah payah untuk mengatakan kalimat pemanis lainnya,  "Yang mau cabut bintangnya sekarang juga gapapa."

"Mulai sekarang kamu punya tanggung jawab sebagai ketus osis."Ujar kepala sekolahnya tersenyum linglung.

Aiden hanya mengangguk kecil, walaupun dia tidak ikhlas.

Setelah itu dia langsung disambut dengan tepukan tangan yang begitu meriah.

-------------------

"Jadi sekarang lo udah punya pacar?! Apalagi gue liat dia ganteng banget! Aliando, Justin Bieber kalah!"Seru Laura bersemangat sambil menggoyangkan tubuh Keysil yang terlihat lesu karena lelah berdiri.

Gluk.. Gluk.

Keysil meneguk minumannya sampai setengah lalu menyeka bibirnya yang basah, "Capek."

"Pacar baru lo Key! Mukanya itu loh kayak kau dikarungin terus bawa pulang dan disekap dikamar."Celetuk Laura asal.

Selena mengangguk setuju, walaupun dia tomboy dia juga masih penganggum cowok apalagi yang bentuknya seperti ketua osis itu."Kalau lo ga mau gue siap membuka hati gue lagi buat cowok."

"Emangnya dia yang mana sih? Gue ga fokus tadi."

Laura mendengus sebal, "Mangkanya tadi perhatiin."

"Gue capek berdiri terus."

Selena mengecek hpnya yang berbunyi karena ada sebuah pesan Line yang masuk.

Rido anaknya Roma : PERHATIAN! BERHUBUNG AIDEN MENJADI KETUA OSIS ANGKATAN INI JADI KEYSIL RESMI PACARAN SAMA ALDEN MULAI HARI INI.

"Gue inget nama ketus osis tadi, Alden namanya, pacar baru lo!"Jerit Selena histeris diikuti oleh Laura.

"Kita udah boleh pulang 'kan?"Tanya Keysil lemah, padahal ia tidak pernah selemah ini.

"Lo sakit Key?"Tanya Laura khawatir karena respon Keysil.

Keysil memegang kepalanya, "Kepala gue sakit, kita bahas dia besok aja."

"Yaudah yuk pulang."Ajak Selena membantu Keysil berdiri.

Mereka bertiga berjalan di koridor bersama murid lainnya yang pulang, beberapa cowok yang lewat memperhatikan Keysil secara terang-terangan sedangkan siswi lainnya membisikkan dirinya.

Tiba-tiba langkah Laura dan Selena terhenti di tengah koridor, Keysil yang keheranan akhirnya pun ikut berhenti.

Keysil mengikuti arah pandangan temannya yang kurus, ia melihat ada seorang cowok yang datang sendirian, cowok itu terlihat hanya memakai kaos putih dan membawa kemejanya.

"Aiden."Gumam Keysil kecil.

AIDEN [PROSES REVISI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang