4

24.7K 1.3K 33
                                    

------------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

------------------

"Yah! Gimana dong."Panik Keysil saat melihat gerbang sudah di tutup dan ada beberapa pelajar yang menunggu setia di depan gerbang.

Selena mendengus, "Hari yang sial emang."Setelah itu ia langsung turun diikuti oleh kedua temannya.

"Masuk jam berapa?"Tanyak pak satpam.

"Jam 7!"Jawab murid yang berada di depan gerbang dengan lantang.

Selena mendekatkan telinganya ke arah Keysil,"Gue punya ide."

Keysil mengerenyit, "Jangan gila."

"Atau kita bakalan kena pamerin di lapangan, which one."

Keysil mendengus sebal dan mengatur ulang jam tangannya agar lebih cepat sekitar 5 menit, begitu juga dengan kedua temannya.

Keysil yang akan selalu disuruh membujuk pak satpam karena dia bisa bertingkah imut dan melelehkan para cowok, "Pak! Kata siapa ini jam 7?

"Kata jam lah, emang kata siapa lagi."Jawab pak satpam itu.

Keysil memperlihatkan jam tangannya,"Di jam saya masih jam 6.55"

"Jam saya juga!"Seru Selena memperlihatkan jam tangannya diikuti oleh Laura.

Pak satpam itu menggaruk kepalanya bingung, "Masa saya keliru sih, yang lain?"

Selena melirik yang lainnya sembari memberi kode agar ikut berbohong dengan mulutnya yang komat-kamit.

"Saya juga gitu pak, jam 6.55 masih, tidur aja dulu gih pak."Sahut seorang cowok yang akhirnya membuat satpam itu pasrah.

Semua murid yang ada di dalam gerbang akhirnya masuk, kecuali yang datang lebih lama dari mereka.

"Anjing! Cantik banget."Ucap seorang cowok yang berjalan di koridor saat melihat Keysil, itu salah satunya dia tidak bisa asal menerima cowok salah satunya karena ucapan.

"Key, kalau ada yang nyentuh lo langsung teriak aja ya."Pesan Laura karena pasti ada yang nakal dan sembarangan mencolek.

Keysil mengangguk kecil, dia pernah belajar bela diri dan akhirnya bisa menjaga diri sendiri tapi dia kadang tidak terkendali, jika ada cowok yang berani menyentuhnya di tempat terlarang dia mungkin bisa saja membuat cowok itu babak belur.

Saat ini merasa sudah ada di lapangan untuk ucapan bendera, para petugas sudah mengisi tempatnya dan pemimpin mulai memberi aba-aba.

Beberapa murid yang nakal terus saja berbicara dan berjongkok karena panas. Keysil menghela nafas karena kakak kelas disampignnya terus saja memberi siulan padanya membuat guru terus menatap mereka, selain takut dengan guru dia takut ada hantu akan datang karena konon siulan bisa mengundang hal yang berbau mistis.

Cowok itu mencolek tangan Keysil mama membuat mata Keysil melotot, "Apaan sih!"

"Galak bener."

-------------------

Aiden ngantuk.

Dia semalaman bermain game bersama dua kurcacinya yakni Dendi dan Alex, mereka bertaruh siapa yang kalah akan menerima tantangan pemenang.

Dan pemenangnya adalah Aiden, seperti biasa.

Aiden memakan vitaminnya dan menyambar minuman cewek di sampingnya, beberapa murid memang membawa minuman saat upacara jika di marahi oleh guru alasannya takut pingsan.

Bibir merah, muka seger, badan tegak alasannya pingsan.

"Bibir Aiden tadi kena loh."Jeritnya bersama teman sebarisan.

Aiden hanya menghela nafas, menjadi orang ganteng memang tidaklah mudah seperti yang dilihat dan entah kenapa banyak siswi masuk disekokahnya ini.

"Den, kakek lo ngeliat noh."Tegur Orlando saat kakek Alden-ketua yayasan sedang berpidato.

"Biarin, biar gue bisa di do terus dikeluarin, habis itu gue sekolah di Amerika dan jadi orang sukses."Ucapnya.

"Lo kira enak hidup sendiri?"

Aiden mengerenyit, "Enak lah bebas mau ngapain."

"Kalau lo pindah gue ikut ya, kita kan satu jiwa."Ujar Dendi ngawur.

"Lo pada beneran daftar jadi ketua osis?"

Kedua sahabatnya langsung menengang dan tak lama tersenyum kaku, "Beneran dong."Jawab Dendi kaku.

"Para kandidat ketua osis adalah 1. Rayon, Defon, Alfian, Alfa........"Kepala sekolah menyebutkannya dari satu sampai puluhan.

"...... Dendi putra, Orlando Alex dan.."Mata kepala sekolah membulat, "Aiden?"

"Bangsat."

AIDEN [PROSES REVISI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang