AIDEN [PROSES REVISI]

102

Makasih buah pembaca yang udah bersedia meluangkan waktunya buat baca cerita aku.

Cerita baru aku bakalan di post sehabis aku up cerita ini.

Makasih❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️

------------------

"“Seorang pasangan yang hebat adalah pasangan yang mampu setia terhadap pasangan yang telah dipilihnya.”"

---------

Keysil tidak mengerti apa yang dibicarakan oleh Aiden, dia berterimakasih karena dirinya sudah pernah mampir di kehidupannya, apa mungkin Aiden juga mengambil keputusan yang sama? Menyerah.

Aiden benar-benar mengerjakan ulangannya lalu pergi dari kantor tanpa berucap apa-apa lagi.

Besok Keysil sudah mulai masuk kursus les bahasa Inggris dan Koreanya, semalam Reena mengabarinya. Sebenarnya Keysil malas ikut les seperti itu tapi mau bagaimana lagi, jika dia tidak tahu bahasa Inggris bisa-bisa dia hanya jadi kambing congek di negara lain.

Langkah kaki Keysil terhenti ketika ia melihat mading yang sudah dikerumuni oleh beberapa murid, mau tak mau Keysil yang super kepo itu langsung menerobos dan ternyata ada yang memberitahukan kalau akan ada pergantian osis pada hari jumat dengan 3 kandidat.

1. Alex.

2. Dodo.

3. Raja.

Kening Keysil mengerenyit membacanya, ini baru satu semester tetapi ketua osis sudah akan diganti.

"Keysil."Sontak Keysil menoleh ke belakang ketika mendengar namanya di panggil dan ternyata Laurent.

Kaki Keysil pun bergerak menghampiri sahabat Aiden itu, "Kenapa?"

"Gue mau ngomong, engga disini."Laurent berucap sambil berjalan dan Keysil pun memilih ikut karena tampaknya Laurent ingin membicarakan sesuatu yang serius.

Ditengah-tengah perjalanannya Keysil melihat ke arah gerbang dimana ada sosok mantannya yakni Aiden terlihat bersama Natalie, mereka masuk ke dalam satu mobil yang sama.

Jika hati tidak bisa dipaksa begitu juga dengan kebahagiaan.

Keysil tidak ingin munafik, jujur saja melihatnya memang memberi efek sakit di dadanya, menurut Keysil ucapan perpisahan yang disampaikan oleh Aiden di kantor tadi sudah lebih dari cukup.

Jika Aiden sudah mendapatkan sosok yang mampu membuatnya lebih bahagia maka Keysil yakin, dirinya juga akan mendapatkan yang bisa membuat dirinya lebih bahagia dari pada Aiden.

Jika Aiden bisa kenapa dirinya tidak?

Keysil dan Laurent masuk ke dalam perpustakaan, seperti biasa perpustakaan di sekolahan mereka sama sekali tidak tenang, keadaannya begitu riuh. Ada yang menggosip, mojok dan tetap membaca.

Mereka berdua langsung duduk berhadapan, Laurent memilih tempat yang sedikit tenang dan tidak begitu riuh.

"Ini soal Aiden."

Lagi.

Semuanya tentang Aiden, dia lagi.

"Kenapa?"Tanya Keysil mulai terdengar malas walaupun di dalam lubuk hatinya ia menaruh sedikit rasa penasaran.

"Dia bakalan digantiin, sebagain dari anggota osis ngajuin pemunduran Aiden dan kepala sekolah setuju. Hari sabtu ada voting perkelas, dan memang 70% dari mereka mau Aiden diganti."Jelas Laurent.