69

15.1K 747 4
                                    

Setelah Keenan dan Leo sepakat untuk pergi bersama Keysil langsung pergi berkemas lalu sarapan, tapi sayangnya pizza yang kemungkinan diberi oleh Aiden sisa satu potong dan sisanya sudah dihabiskan oleh Leo dan Keenan yang duduk bersebrangan di ruang tengah.

Keysil merasa keheranan dengan keduanya, bagaimana tidak?! Sedari tadi Keenan dan Leo hanya saling bertatapan dalam diam seolah keduanya bisa melakukan telepati sungguhan.

Dan saat ini mereka pun sudah dalam  perjalanan, Keysil duduk dibelakang sendirian sedangkan Keenan dan Leo di depan, kedua orang itu bahkan melakukan ompimpa untuk menentukan siapa yang menyetir.

Dan hasilnya adalah Leo.

Keysil sedikit geli melihat pakaian yang dikenakan oleh Leo hari ini dimana dia mengenakan sweater hitam yang bertulisan Blackpink, sedangkan Keenan memakai Hoodie yang bertulisan BTS yang mana adalah hadiah pemberian dari Keysil saat Keenan berulang tahun, tahun ini.

"Pacar kamu siapa namanya?"Tanya Leo menatap wajah Keysil dari kaca yang letaknya ada diatas.

"Aiden, orangnya ganteng tapi garang."

"Dia seniman?"

"Bukan kok, dia tukang lukis."

"Gue baru tau Aiden tukang lukis."Keenan menyahut.

"Mangkanya, lo pasti ga tau kan kalau Keysil kemarin ditembak sama pacarnya di aula."

Sontak tubuh Keenan berbalik menghadap Keysil yang berada dibelakangnya, "Pacar baru lagi?"

"Emangnya Keysil punya pacar berapa ekor?"Tanya Leo.

"Pacar aku cuma Aiden kok."Jawab Keysil.

"Bukannya lo udah lama pacaran sama Aiden?"Keenan bertanya lagi.

"Si tai! Udah lama apanya, orang baru ditembak kemarin."Celetuk Leo dengan nada yang terdengar ingin mengajak bertengkar.

"Emang udah lama, cuma kita ada masalah dan putus terus pacaran lagi, tapi kali ini serius."Ucap Keysil menjelaskan.

"Berarti sebelumnya pernah pacaran?"Tanya Leo.

Keysil mengangguk sebagai jawaban, "Menurut kalian Aiden itu gimana?"

"B aja sih menurut gue, gantengan gue."Jawab Keenan dengan begitu sombongnya.

"Bang Keenan ganteng kok, temen aku juga banyak yang klepek-klepek kayak ayam kecuali Selena."

"Selena bukannya yang kayak laki itu ya?"Tanya Leo yang sempat makan bersama Laura dan Selena tempo hari.

"Betul sangat."

"Lucu sih menurut gue, tapi jiwanya emang jiwa laki banget, waktu itu kita pas makan di kantin tuh ada murid yang ngomongin kamu, mejanya langsung dia tendang."Leo bercerita.

Mata Keysil membelalak seketika, "Beneran itu?"

"Iya, ga ada yang berani ngelawan semuanya ketakutan, awalnya aku juga takut, mikir gitu 'ni anak kesurupan kali ya' tadinya nyaris mau ngajakin temen kamu yang satunya buat bawa dia yang ada jasa rukiyahnya."

"Selena juga sering berantem mulut sama Keenan, kalau udah ketemu pasti kayak Tom and Jerry. Waktu itu pas Keenan ulang tahun Selena beliin dia sekilo telur."Ujar Keysil sambil tertawa, tawanya semangkin menjadi-jadi saat otaknya memutar kejadian itu kembali.

Keenan mendengus, "Waktu itu gue langsung beli shampo 10 ribu dan semuanya habis gue pake. Emang gila tu cewek jadi-jadian, salah lahir emang tu anak."

"Oh iya, aku mau nanya tentang lukisan yang ada di dalam kamar bang Keenan, itu dapet darimana? Terus ada beberapa lembar gambar aku di meja."Tanya Keysil penasaran.

Keenan pun melirik ke arah Leo sekilas, "Yang diatas meja itu si Leo tukang gambar."

"Lukisan juga?"

"Enak aja! Itu buatan gue sendiri, gue ikut les gitu dan asal lo tau tu lukisan selesai hampir 1 bulan karena tangan gue yang kelewatan amatirnya."Ucap Keenan.

"Aiden juga ada ngelukis aku, dia ga perlu les kayak gitu lagi."

Keenan pun berdecak kesal, "Beda dong sayang, Aiden mungkin emang udah bakatnya tapi gue engga, lagipula orang punya bakatnya masing-masing kan?"

"Emangnya lo punya bakat?"Tanya Leo membuat Keenan terdiam sejenak, benar juga. Selama ini belum ada sesuatu yang menonjol di dalam diri Keenan.

"Gue ganteng."Jawab Keenan lain di nanah lain di binsul.

Kening Keysil mengerenyit, "Emang itu namanya bakat?"

"Bukan sih, apa ya?"

"Bakat lo itu jadi tukang foto, gue kali ini jadi orang yang muji elo ya, hasil foto lo itu bagi."Puji Leo sungguh-sungguh.

"Pantesan di kamar Keenan banyak foto yang bagus, contohnya foto akh hehe."Keysil cengengesan.

"Kalau gitu mulai sekarang bakat gue jadi tukang foto, oke! Ga terlalu buruk."

Karena sudah sampai Leo pun memarkirkan mobilnya di depan rumah, Keysil mengintip rumah Leo lewat jendela, rumahnya sangatlah besar membuat Keysil terkagum-kagum.

Keysil pun turun dari mobilnya dan menyisir rambutnya dengan tangan agar dirinya terlihat rapi. Dan entah kenapa dia merasa gugup saat ini.

"Leo, papa kamu ga garang kan?"

Leo menggeleng, "Dia baik kok."

"Punya kumis ga?"

"Hah?"

"Soalnya kalau orang yang berkumis serem-serem gitu ga sih."

"Papa aku orang Korea, Key."

"Jadi orang Korea ga ada yang berkumis ya?"

Leo pun terdiam, dia kehabisan kata-kata untuk menjawab. Jawaban Keysil terasa hanya untuk menjebak membuat Leo merasa bingung tak karuan.

Keysil ini polos atau memang agak kurang? Bego maksudnya.

"Jangan takut Key, ada gue."Ucap Keenan meraih tangan Keysil untuk digenggamnya.

AIDEN [PROSES REVISI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang