3

27.7K 1.3K 10
                                    

----------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

----------------

Keysil hampir tidak bisa tidur semalaman karena khawatir dengan hari pertamanya masuk ke sekolah barunya, dia bukanlah jenis orang yang tenang melainkan sebaliknya.

Dia terlalu mudah untuk merasa cemas dan takut.

"Key, gimana? Gue udah kayak Manu Rios belum?" tanya Keenan-abangnya yang sudah kuliah itu sembari menyisir rambutnya menggunakan jarinya.

"Assalamualaikum." salam seseorang bersamaan dengan terbukanya pintu utama rumah mereka dan masuklah seorang cewek yakni sahabat Keysil dari umur 3 tahun, Selena.

Selena, cantik memang namanya tapi tidak dengan orangnya, saat waktu smp Selena pernah berpacaran dan dicampakkan alhasil dia jera dan menjaga jarak dengan cowok dan merubah penampilannya agak tomboy dan bahkan ada isu kalau dia naksir cewek—alias.. lesbi.

"Eh si Ena datang." olok Keenan tersenyum sinis, "Adek gue jangan lo grepe-grepe."

"Nama gue Selena ya! Sekali lagi gue denger lo manggil gue Ena bakalan gue tabok."

"Mulut-mulut gue."

"Bang, udah." pinta Keysil lembut sambil mengenggam tangan Keenan, abangnya itu dengan Selena memang bermusuhan bukan dalam arti candaan namun nyata.

Keenan tersenyum lembut ke arah Keysil, "Mau diantar?"

"Gue sama Selena aja." tolak Keysil membalas senyuman Keenan.

"Nanti gue jemput habis kuliah." Pesan Keenan menyambar kunci mobilnya lalu pergi keluar.

"Sialan, abang lo sosweet banget udah gitu cool." racau Selena.

Tin..tin.

Suara klakson sebuah terdengar membuat keduanya langsung keluar dan di sana sudah ada Laura yang menaiki mobilnya, Laura dan Selena awalnya memang berangkat berdua tapi karena Laura malas bergerak dikarenakan datang bulan dia menyuruh Selena masuk.

"Keysil mama lo nitip ini." Laura memberikan secarik kertas pada Keysil saat cewek itu masuk ke dalam mobil.

Keysil memperhatikan isi kertas itu, jadwal pemotretan.

Dirinya selalu bekerja di bidang itu dan hasilnya akan terus mengalir ke ibunya, ibunya adalah perempuan yang gila kerja sampai tak ingat dunia dan anaknya sendiri.

Makan bersama? Keysil pikir itu hanyalah mimpi semata.

"Gue denger banyak yang nyalonin diri jadi ketus osis! Seru nih." ucap Laura bersemangat sambil menyetir.

"Tantangan kalian aneh-aneh deh." keluh Keysil walaupun di dalam benaknya ia juga senang jika bisa punya pacar apalagi ketua osis, itu menyenangkan.

"Kita membuka jalan biar lo bisa pacaran, milih-milih sih."Gerutu Laura.

Selena tersenyum getir, "Hati-hati di jaman sekarang banyak cowok yang mau enaknya doang terus dibuang gitu aja, cowok kebanyakan memandang kita kayak permen karet! Diemut pas manis doang, kalo pahit di lempar."

"Lo jangan gitu kali sama Keysil, dia kan jadi takut."

"Kan lebih baik mencegah." balas Selena tak mau kalah, cukup sudah untuk disakiti oleh cowok satu kali, dia tidak mau lagi.

"Laura udah kali, cepetan dikit nyupirnya itu kok banyak yang lari." ucap Keysil melihat beberapa murid yang memakai seragam sama dengan dirinya tampak berlari.

Alhasil Laura langsung memperlaju mobilnya dan saat mereka sampai mulutnya menganga, "Mampus! Kita telat."

AIDEN [PROSES REVISI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang