18

16.4K 869 10
                                    

Ibunya marah, Keysil tahu itu.

"Apa mama bilang?! Dari dulu udah diingetin kalau pulang itu jangan naik gojek! Hati-hati, terus kenapa kamu diantar cowok semalam?! Muka kamu kenapa lecet kayak gitu hah?!"

Keysil menelan salivanya mendengar omelan ibunya, "Semuanya udah pulang jadi aku takut sendirian.."

"Kalau muka kamu kayak gitu emang bisa pemotretan?! Kalau mama bilang jangan ya jangan, ini namanya akibat dari ngebantah orang tua."

"Maaf ma, namanya musibah."

"Siapa yang buat kamu kayak gitu?! Bilang sama mama."

"Keysil jatuh ma."

Ibu Keysil berkacak pinggang, "Kamu pikir mama orang bodoh?! Mana ada orang jatoh lukanya kayak dicakar kayak gitu?!"

"Maaf ngomongnya jangan keras-keras begitu.."Lirih Keysil gemeteran.

"Mama!"Seru Keenan sembari masuk ke dalam kamar, ia langsung menghampiri Keysil dan berdiri di depan adiknya tersebut seolah dia akan melindungi Keysil.

"Minggir kamu!"Bentak Natali-ibunya.

Keenan menghela nafas, "Dia harus sekolah, ngomelnya jangan sekarang."

"Sekolah?! Ga malu kamu sekolah dengan muka kayak gitu."Bentak ibunya menatap Keysil,"Mama sayang loh sama kamu tapi kamu ngecewain mama terus menerus."

"Keysil udah berusaha ma."Balas Keysil pelan.

"Jangan sekolah kamu hari ini! Pokoknya jangan, obatin muka kamu jangan sampai berbekas apalagi saat pemotretan."Tegas ibunya keluar dari kamar dan menutup pintu dengan cukup keras.

Keenan langsung berbalik sembari menatap adiknya lekat, "Gapapa.. Gue udah nelfon papa."

"Makasih."Karena jika ibunya marah yang akan menjadi pereda hanyalah ayah mereka.

"Lukanya udah kering, tenang aja."

"Aku mau sekolah."Cicit Keysil.

Keenan mengangguk sembari meraih tas hitam Keysil,"Gue antar."

Keduanya pun keluar dari kamar bersamaan dengan Reena yang menuruni tangga dengan tergesa-gesa karena terlambat, hari ini Reena memakai pakaian yang begitu ketat seperti biasa.

Dan dijemput oleh pacar yang sudah menunggu Reena selama 20 menit diluar.

"Mau kemana kamu?"Tanya Natali tak suka.

"Sekolah."Jawab Keysil sekenanya sembari memasang sepatu.

Terjadi hening sejenak.

Natali bergumam seraya mengoleskan selai ke roti, "Sarapan."

"Disekolah aja."

---------------

Tepat jam 7.5 Keysil datang ke sekolah, intinya dia terlambat bersama beberapa orang cowok, entah kenapa siswi jarang terlambat.

Andai saja ibunya tidak marah seperti tadi pagi mungkin Keysil tidak akan berdiri di depan gerbang seperti yang lainnya.

Tak lama akhirnya gerbang terbuka, pak satpam melihat mereka sambil geleng-geleng kepala.

Semua orang yang terlambat dikumpulkan dilapangan dan tak lama ketus osis bersama beberapa anggotanya datang.

"Masuk jam berapa?"Tanya Aiden dingin dengan tatapan tajamnya.

"Jam 7."Jawab semuanya.

"Gue ga mau denger alasan kolot dari kalian tapi yang terlambat hari ini bakalan dapat 5 po- woi yang dibelakang! Ngapain jongkok lo, mau eeq?!"

Murid yang di tegur oleh Aiden langsung berdiri tegak.

Aiden mengedarkan pandangannya ke seluruh murid yang terlambat hari ini, ada 3 orang siswi dan 15 siswa pandangan Aiden seketika terhenti saat melihat Keysil yang menunduk.

Hanya sampai 3 detik Aiden kembali mencoba fokus.

"Keliling lapangan 5 kali atau push up 50 kali."Ucap Aiden maju beberapa langkah ke barisan.

"Yang bajunya dikeluarin dapat tambahan 5 kali keliling jadi 10, yang kaosnya hitam ataupun berbunga-bunga dapat tambahan 1 kali putaran, yang cewek roknya kependekan tambahan 3 kali putaran."Jelas Aiden berjalan mengelilingi barisan.

"Muka gue disini bukan ditanah!"Tegur Aiden pada Keysil tang langsung mengangkat kepalanya.

-------------

"Kak Aiden!"Panggil Keysil berlari kecil ke arah Aiden dan mencoba mensejajarkan langkah kaki mereka.

Aiden terus berjalan tanpa berniat menjawab sapaan Keysil.

"Gue udah 5 kali putaran."

"Besok nonton yuk."

"Oh iya, gue minta maaf soal semalam."

"Woi Alden! Jawab dong."Kesal Keysil membuat Aiden menghentikan langkah kakinya.

"Kenapa?"

Keysil menggeram, "Gue minta maaf soal semalam."

"Dimaafkan."

"Nonton yuk, kita harus kencan sekali-kali."

"Emangnya kita masih pacaran?"Tanya Aiden tersenyum miris.

Keysil terkejut mendengarnya,"Ya masih lah selama 3 bulan kedepan."

"Tapi lo yang bilang kita cuma teman."

"Kapan?!"

"Semalam sama abang lo."

AIDEN [PROSES REVISI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang