93

12.5K 696 18
                                    

Mohon votenya❤️

---------------

Aiden tersenyum ketika mata seorang gadis yang sedari tadi ia perhatikan sedang menatapnya, setelah selesai tampil sosok itu langsung berlari dan memeluk tubuh Aiden erat.

"Makasih."Ucapnya mengeratkan pelukan tersebut membuat Aiden pun ikut membalasnya tak kalah erat.

Selang beberapa menit Aiden akhirnya melepaskan pelukan mereka lalu memberikan sebuket bunga jumbo membuat si penerima langsung tersenyum bahagia ketika menerimanya.

"Aku cape nyarinya, jangan bilang kamu ga suka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Aku cape nyarinya, jangan bilang kamu ga suka."

Gadis itu tersenyum sambil menggeleng, "Aku suka, apapun yang dari kamu pasti aku suka."

Tangan Aiden bergerak mengacak rambutnya gemas,"Penampilan kamu keren, Nat."

Pujian Aiden membuat pipi Natalie bersemu merah, tanpa pikir panjang ia memeluk tubuh Aiden lagi dengan erat seolah takut kalau laki-laki itu akan pergi. "Itu karena kamu ada disini."

"Habis ini kita pulang ke Indonesia, kamu udah janji kan?"Tanya Alfi merenggangkan pelukan Natalie.

Natalie mengangguk,"Kita pulang besok."

Sebuah konser mengundang beberapa youtuber termasuk Natalia dan satu orang penyanyi terkenal membuat penggemar yang hadir di konser tersebut ramai bukan main.

Natalia sudah berlatih dari jauh-jauh hari dan sangat menantikan hari ini, ia bahkan semalam nyaris tidak tidur karena memikirkan hari ini dan betapa beruntungnya karena acara itu berjalan dengan lancar.

Dan Aiden datang, Aiden ada disisinya membuat Natalie tak berhenti merasa senang.

Saat keduanya berjalan menuju parkiran tangan Natalie bergerak mengenggam tangan Aiden dan mereka pun berjalan beriringan layaknya seperti pasangan pada umumnya.

"Makasih udah dateng."Ucap Natalie pada Aiden.

"Tanpa kamu minta aku bakalan tetap datang."Balas Aiden tersenyum tipis. Yang ada di dalam pikirannya sekarang hanyalah satu, yakni pulang ke Indonesia dan bertemu dengan gadis yang tak luput dari pikirannya semenjak ia menginjakkan kaki ke Amerika.

Aiden merindukan gadis itu, sangat.

Tapi jika dia sedang bersama Natalie bukannya ia harus memikirkan Natalie?

"Kamu liat hp aku ga?"Tanya Aiden ketika mereka sudah masuk ke dalam mobil.

"Engga, kenapa?"

"Hp aku ilang, aku ga ingat hilangnya dimana."

Natalie menghela nafas, "Nanti dicari aja. Gimana kalau kita hari ini seneng-seneng dulu? Jangan mikirin yang lain. Aku pengen jadiin hari ini cuma jadi hari kita berdua, tanpa orang lain."

"Apa yang engga buat kamu."

------------

Setelah mengunjungi disneyland mereka menyempatkan diri untuk menikmati pemandangan di pantai walaupun sudah malam tetapi masih banyak orang yang berlalu lalang disekitarnya termasuk mereka.

Aiden melirik Natalie yang tengah asik memakan makanannya sambil memandangi pantai, angin malam menerpa mereka membuat Aiden langsung melepaskan jaket nya dan memasangkannya di bahu Natalie.

"Pipi kamu merah, mau pulang?"

Natalie menggeleng, "Ga mau."

Sial, Aiden malam teringat dengan Keysil.

"Cincin kamu kemana?"Tanya Natalie membuat lamunan Aiden buyar seketika, ia pun spontan melihat ke arah jarinya yang kosong.

"Ketinggalan di rumah."Jawab Aiden jujur, karena memang semenjak mereka bertunangan Aiden sangatlah jarang memakainya.

"Pake dong, biar orang tau kalau kamu udah ada yang punya."

Aiden tersenyum kecil mendengarnya, "Maaf, nanti aku pake."

"Kalau kita ke Indonesia aku boleh kan antar jemput kamu?"Tanya Natalie dengan mata berbinar.

Aiden sejenak tak tahu harus menjawab apa, lidahnya keluarga seketika.

"Ga perlu."Jawab Aiden,"Nanti kamu capek."

Raut wajah Natalie berubah seketika, ia langsung membuang pandangannya takut jika Aiden melihat perubahan wajahnya baru saja.

"Nat, kenapa?"Tanya Alfi menyentuh punggung Natalie.

Natalie menggeleng sambil membalas tatapan Aiden, "Kamu kapan pindah ke sini? Kamu ga lupa sama janji kamu kan?"

"Aku ga tau harus pindah atau engga."Jawab Aiden menggantung, "Aku kayaknya udah merasa lebih nyaman tinggal di Indonesia. Aku udah baikan sama Renaldo, aku udah bisa main gitar dan aku udah punya penyemangat yang lebih."

"Tapi kamu janji mau merintih karir sama aku."

"Itu mungkin dulu sebelum aku ngerasa ga berguna tapi sekarang beda."Jawab Aiden tersenyum penuh arti.

"Kalau kamu berubah pikiran jangan ragu buat bilang lagi sama aku."Balas Natalie balas tersenyum.

"Udah malem, gimana kalau kita pulang?"Tanya Aiden menawarkan yang langsung direspon anggukan oleh Natalie.

"Gendong dong!"Rengek Natalie layaknya anak kecil membuat Aiden langsung tertawa seraya memposisikan dirinya untuk menggendong Natalie.

Setelah Natalie naik ke punggungnya Aiden pun kembali berjalan, hatinya terasa teriris seketika saat mengingat kenangannya bersama Keysil.

Tapi, apakah semuanya sudah benar-benar berakhir?

"Kamu harus ingat, siapa yang ada disamping kamu saat kamu sedih dan terluka. Siapa yang bantu kamu bangkit saat kamu rapuh, siapa yang memeluk kamu saat kamu butuh pelukan, siapa yang dengerin curahan hati kamu waktu itu."Ucap Natalie terdengar lirih, "Bukan orang lain."

"Aku cinta sama kamu Aiden, kapan kamu bisa balas perasaan aku?"Lanjutnya sambil mengeratkan pelukannya di leher Aiden.

Hanya dia yang boleh bersama Aiden, karena tempatnya memang disamping tunangannya itu dan dia tidak akan membiarkan siapapun yang berniat untuk merebutnya.

--------------------

AIDEN [PROSES REVISI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang