11

19.6K 1K 11
                                    

Gara-gara dirinya menjabat sebagai ketua osis Aiden sampai harus masuk sebelum jam 7, dia berangkat dari rumah jam 6.30 gara-gara kedua sahabatnya menyeretnya ke sekolah, jika tidak dia akan berangkat jam 8 seperti biasa.

Rasanya ingin cepat-cepat untuk meninggalkan posisi ini.

Aiden berdiri dengan cool di dekat parkiran karena pak Ancol menyuruhnya untuk menertibkan murid padahal dirinya sendiri tidak tertib, dia menegur murid yang parkir sembarangan dan tidak rapi dalam berpakaian.

"Oi, rok lo kependekan, ga usah pake rok aja sekalian."Sembur Aiden saat melihat siswi lewat dengan menggoyangkan bokongnya.

"Woi, Aldi! Mobil lo miring itu, gue tendang nyaho lo."Tegur Aiden pada kakak kelas yang bernama Aiden itu.

Aiden mendengus, ia benci ini.

Aiden melihat ada siswi yang lewat bersama teman-temannya sambil ngerumpi. "Sepatu lo!"Aiden menunjuk sepatu salah satu siswi ya g berwarna putih merah,"Ganti atau ga disita."

Cewek itu cemberut,"Kemarin gapapa kok."

"Lah, emang hari ini kemarin?"Balas Alden tak mau kalah,"Malah pake stoking lagi."

"Ih Aiden mah."

"Kenapa lo mendesah kayak gitu."

"Ga, tenang aja besok gue bakalan pake sepatu baru sama kaos biasa."Ujarnya mendekati Aiden dan menyerahkan hpnya, "Tapi tukeran sama nomor hp lo."

Aiden tak merespon, cewek itu menunggu.

Tin.. Tin..

Cewek itu langsung terlonjak kaget saat ada sebuah mobil dibelakangnya,"Woi! Cabe-cabean minggir dikit napa!"Seru supir di dalam mobil tersebut yang juga murid dari sekolah ini alhasil membuat cewek itu bersama temannya menyingkir dan pergi.

Belum lama cewek jadi-jadian pergi Aiden dikejutkan dengan seorang siswi yang tiba-tiba menghampirinya dan mengaku sebagai Keysil.

__

"Kita pacaran ya?"

Aiden mundur selangkah mencoba untuk menjaga jarak mereka, "Lo naksir sama gue?"

Kepala Keysil menggeleng, "Belum. lo pacar pertama gue jadi sayang harus putus cepet kayak gini."

"Gue bakalan ngundurin diri jadi ketus osis jadi nanti lo bisa pacaran sama ketus osis yang baru?"

"Lo mau ngundurin? Kenapa?"

Aiden menghela nafas, "Karena gue ga mau jadi ketus osis!"

"Kenapa daftar."

"Didaftarin temen, jadi lo ga usah berharap bisa pacaran sama gue."Aiden mempertegas.

"Gue terlalu buruk ya?"Tanya Keysil dengan suara kecil.

"Lagian lo kenapa sih malah mau dikasi tantangan kayak gini, lo jelajahi nih sekolah pasti banyak cowok ganteng yang mau pacaran sama lo."

Keysil terdiam sejenak. "Gue ga cari yang ganteng tapi gue cari yang bisa jaga perasaan gue, selalu ada saat bahagia dan duka."

"Mulut lo ngomong kayak gitu, tapi hati lo engga."

"Beneran kok."

"Terus kenapa harus ketus osis? Lo ga berpikir tentang yang bakalan menjabat jadi ketus osis mau atau kagak pacaran sama lo."

"Karena sebagian besar ketus osis itu baik, keren, dan bijak."

Aiden tertawa keras seketika, "Kebetulan gue bukan cowok yang lo cari, hobi gue ngerusuh di sekolah, baik? Gue jauh dari kata baik, keren? Gue emang keren, bijak? Maaf gue bukan orangnya."

"Jadi... Kita sempat pacaran ga sih?"

Aiden menggeleng, "Anggap aja ga pernah biar lo bisa cari cinta pertama lo."

"Tapi kan sesuai kesepakatan aku bakalan pacaran sama ketus osis tahun ini, lagian cuma 3 bulan kak, kalau ga tahan kita putus tapi kalau tahan ya dilanjutin, ya.. ya.."Keysil menampilkan pupy eyes nya yang dapat membuat pertahanan cowok runtuh seketika.

"Jujur ga, lo suka sama gue 'kan?"

"Kan gue bilang belum."

"Kalau gitu gue ga mau, pacaran sama lo."

AIDEN [PROSES REVISI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang