2

33K 1.5K 31
                                    

"Ini bajunya."Cewek yang menabrak Aiden tadi menyodorkan seragam yang ia beri di koperasi, setelah mengambilnya Aiden langsung memakainya.

Melihat cewek itu tidak pergi dari tempatnya Aiden berdeham,"Kenapa? Mau jalan sama gue malam minggu?"

Cewek itu langsung cengo, "eng—engga."

"Yakin?"

Cewek itu mengangguk,"Kebetulan gue ga bisa bawa cewek yang ga yakin."

"Lo maafin gue kan?"

Alis Aiden naik sebelah,"Apanya?"

"Udah ngotorin baju lo."

Aiden terdiam sejenak, "Biasa aja sih."

"Makasih."

"Lo mau ga jadi pacar gue?"

Mata cewek itu membulat karena terkejut, "A—apa?"

"Lo ngayal gitu ya? Sorry tapi cowok yang model begituan cuma ada di wattpad."

Cewek itu langsung menatap Aiden sebal, "Bajunya naik 2 ribu, duitnya kurang."

"Jadi lo nunggu karena itu?"

Dia mengangguk sambil mengulurkan tangannya, "2 ribu juga duit."

Aiden melirik ke arah Dendi yang sering menimbun uang receh, karena dia tidak punya uang kecil.

------------------

"Perhatian woi! Siapa yang menjabat sebagai ketua osis tahun ini bakalan jadi pacarnya anak baru si Keysil, adek kelas yang model itu!"Seru Dendi histeris saat membaca pesan di grup.

"Liat fotonya dong."Pinta Alex meninggalkan gitarnya dan berjalan mendekati Dendi yang memperlihatkan foto siswi yang bernama Keysil itu.

"Cantik kan?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cantik kan?"

Mata Alex melotot melihatnya, "Dimana formulir jadi ketua osis?"

"Si kampret, lo mau ikut?"

Alex mengangguk dengan semangat, "Cantik gila siapa tau gue beruntung."

"Kalau gitu gue juga ikut deh, oi Aiden lo mau ikut kagak?"Tanya Dendi berteriak karena Aiden sedang mengenakan headseat.

"Kayak kekurangan cewek aja lo berdua." cibirnya tak tertarik.

---------------

"Yakin lo cewek modal kayak dia mau pacaran sama orang random?"Tanya Aiden sedikit tak yakin, cewek itu cantik udah gitu model lagi.

"Beneran, dia itu pengen pacaran sama ketua osis karena menurutnya keren jadi dia kena challenge pacaran sama ketua osis selama 3 bulan."Perjelas Dendi sambil mengisi kertas formulir, ia menoleh ke salah satu siswa yang membawa setumpuk formulir dan berlari membawanya ke kelas.

"Gimana kalau cowoknya jelek?"

Dendi mengedikkan bahunya, "Lagian cuma 3 bulan."

"Rame banget yang daftar anjir." ucap Alex saat melihat list pendaftar.

"Kalau gue menang, langsung gue traktir satu sekolah."

"Gitu amat lo sama cewek cantik, gini ya bro! Dia emang cantik dan udah kerja, tapi kita ga bakalan tau sifatnya gimana entahkan playgirl kalau kata Yanglex jangan nilai orang dari covernya."

"Setengah percaya dengan engga. Tapi, kata temennya dia belum pernah pacaran."

Lagi-lagi Alex dibuat terkejut, "Ga pernah?"

"Karena dia ga tau."

"Ga tau apaan?"

"Ga tau pacaran."

"Oit kalian berdua, ketemu Aliden ga?" panggil seorang guru sambil memegang pena dan buku seolah ingin menagih hutang, namanya pak Justin.

Dendi menggeleng, "Iya ketemu kok."

"Kok kamu geleng-geleng?"

"Eh salah ya." Dendi mengangguk.

"Meja kantin hampir roboh, betulin besok. Kalau mau joget jangan di kantin, buat selera orang makan hilang aja."

Alex berdeham, "Bapak kenapa cari Aiden?"

"Kakeknya nyari, ga pulang-pulang soalnya takut kalau tiba-tiba pulang bawa cewek yang udah gendut." Dengus guru itu, "Lagian kelakuannya kenapa ya udah ngomong irit, brandalan lagi."

"Itu namanya People jaman now." sahut Dendi.

"Kalau semua orang begitu hancur ini negara." kesal nya, "Kalian daftar? Tumben, kesambet apaan?"

"Kita emang udah sadar." tukas Alex.

Pak Justin membaca daftar orang yang mendaftarkan diri yang tampaknya jauh lebih banyak dari tahun sebelumnya, "Wah."

Pak Justin menatap Dendi dan Orlando,"Saya kerja dulu."

Setelah pak Justin berlalu keduanya langsung kembali membaca para pendaftar ketua osis, seketika sebuah ide cerdas muncul di otak mereka.

"Lex."

"Gue disini."

"Daftarain Aiden yuk."Ajak Dendi tersenyum jahil.

AIDEN [PROSES REVISI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang