42

15.1K 805 7
                                    

"Aku berat loh."

"Cepetan, lemot amat."

Keysil pun bergerak menaiki punggung Aiden dengan pelan, sedangkan Aiden nyaris tak sadar dengan pergerakan Keysil karena gadis itu terasa amat sangat ringan.

"Jangan sampe jatoh."Aiden memperingatkan sambil berdiri dan berjalan di koridor rumah sakit.

"Berat ga?"

"Dikit."

"Kakau banyak bilang aja, gapapa."

"Udah gue bilang dikit ya dikit, budeg amat."

"Ai aku pengen beli sesuatu deh."Ucap Keysil.

"Hm."Aiden bergumam sambil tetap berjalan dengan lambat di koridor.

Keysil menyurukkan wajahnya di leher Aiden membuat bulu kuduk Aiden meremang seketika.

"Aku mau beli permen rambut mak nyonya."Ujar Keysil sehingga membuat nafasnya menerpa leher Aiden.

Dan sialnya Aiden nyaris ingin menumbangkan Keysil karena saat ini dia merasa tidak enak dengan posisi mereka, dia yang tersiksa disini.

"Gulali kapas maksud lo?"

"Iya itu!"Teriak Keysil histeris, "Yang bisa dikasi mata, mulut hidungnya."

"Hiasannya maksud lo?"

"Ih Aiden pintar."

"Emang, lo aja yang bego."Celetuk Aiden asal ceplos membuat Keysil hanya dapat memanyunkan bibirnya.

Segitu bodohkah dirinya?

-----------------

"Yah, Renaldo udah mau pulang ya tante?"Tanya Keysil mendesah pelan pada ibu Renaldo yang sedang memberikan baju ganti kepada Renaldo.

"Iya nih, mereka berdua pulang hari ini."Jawabnya tersenyum, "Aiden kemana ya? Tante udah bawa bajunya padahal."

"Dia di toilet tante, ganti baju tadi dibawain sama dua curut nya."

Alis ibu Renaldo sebelah naik ke atas," Curut?"

"Iya si Alex sama Dendi itu curutnya Aiden."

"Ada-ada saja kamu."Kekehnya, "Kayaknya kamu udah akrab sama kedua anak tante."

Keysil menggeser tubuhnya sedikit karena bersemangat untuk menjawab pertanyaan baru saja,"Iya dong! Aku kan pacarnya A-"

"Mama ngapain disini?"Tanya Aiden yang sudah datang dan memakai baju biasanya.

"Jemput kalian berdua."

"Ga perlu, Aiden bisa pulang sama Alex."Ucap Aiden tak berminat pulang bersama ibunya.

Tatapan Aiden beralih ke sosok Keysil yang menatapnya dengan terang-terangan, "Dia pacar Aiden, jadi suruh Renaldo buat jaga jarak sama dia."Ucap Aiden lalu pergi.

"Wah, kalian pacaran?"Tanya perempuan setengah paruh baya itu pada Keysil.

"Iya dong."Jawab Keysil terlihat semangat menyembunyikan kekecewaannya saat Aiden pulang begitu saja tanpa pamit dengan dirinya.

----------------

"Mba sus, saya kapan boleh keluarnya ya?"Tanya Keysil pada perawat yang sudah membuka infusnya.

"Nanti malam sudah boleh pulang."Jawabnya tersenyum manis pada Keysil.

"Okedeh kalau gitu."

"Ga betah karena pacarnya udah pulang ya dek?"Goda perawat itu sambil terkekeh kecil.

"Ga juga sih, aku boleh nanya sesuatu ga?"

"Tanya aja."

"Kenapa makanan di rumah sakit itu ga enak? Aku kan jadi kurang betah."

Mba suster itu tertawa, "Karena ini rumah sakit dek bukan restoran yang menyediakan makanan lezat."

------------------

Keenan  :

Udh blh plg?

Udah malam ini.

Tapi ini udah malam kan ya.

Disini msh hjn.

Disna hjn?

Disna apaan bang?

Disana.

Hujan, lebat, ada guntur, dan gemuruh.

Jadi atut😈

Tunggu, w otw.

Jangan lama-lama :((

Anjing, macet lagi.

Yahhhhhhhhh.

Coba chat Reena dulu tanya dia bisa jemput ga, kalau bisa pulang dulu sama dia, ini macetnya parah.

Dan satu lagi, bilangin sama dia dia berani buat lo luka lagi bakalan gue tempeleng bolak-balik.

Iya abangggg 😘

❤️❤️

Setelah melihat balasan dari Keenan Keysil pun mencari nama kontak Reena dan mengiriminya pesan.

Ka Re?

Apaan sih.

Bisa jemput?

Gue lg jalan sama Leo.

Jadi ga bisa?

Ampun, begonya ke akar.

Ya ga bisa lah pea.

Jagan sembarangan ngatain gue pea ya! Gini-gini peringkat gue lebih tinggi dari lo!

Oh aja ya kan.

Lo beneran pergi sama Leo?

Iya, bacot deh lo.

Lo juga bacot.

Jangan salahkan dirinya kalau dia kasar seperti itu, Keysil sudah sangat geram dengan perilaku Reena terhadapnya dan sesuai ucapan Keenan dirinya tidak boleh terlalu baik.

Bukan berarti dia akan menjadi jahat.

Seseorang tolong catat itu.

Keysil pun berjalan di koridor dan duduk di kursi panjang sambil menunggu Keenan yang tengah diterpa macet.

Keysil sudah mengganti bajunya dengan baju biasa karena Keenan sudah menyiapkannya saat dirinya masuk ke rumah sakit.

Keysil membawa paperbag yang isinya baju pemberian pacar Reena.

Tiba-tiba hpnya bergetar karena sebuah pesan masuk dan betapa terkejutnya Keysil melihat pesan itu bukannya dari Keenan melainkan Aiden.

Si pelit  :

Dh plg?

Mw g jmpt?


AIDEN [PROSES REVISI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang