95

12.5K 603 4
                                    

[Aku sedikit melakukan revisi di part 92 yang Keysil balas pesan Aiden, sebelumnya kan cuman 'oke'  tapi aku tambahin 'Kita putus.']

Jangan lupa votenya.

--------------

Bandara Soekarno-Hatta.

Kamis, 19.00

Senyuman Natalie mengembang ketika melihat Aiden tiba-tiba mendorong koper miliknya, alhasil cowok itu membawa dua koper dengan kedua tangannya.

Mereka berjalan beriringan seperti sepasang kekasih membuat hati Natalie terasa berbunga-bunga saat ini.

Natalie sangat menyayangi Aiden, ia tidak ingin orang yang disukainya dirampas begitu saja. Selama ini Aiden orangnya memang terkesan kasar, tapi dia selalu memperlakukan Natalie dengan lembut, Aiden juga menggunakan 'aku-kamu' saat berbicara dengan Natalie dan itu sungguh membuat Natalie merasa spesial.

Saat Natalie masih di Jakarta, Aiden selalu mengantar jemputnya ketika sekolah dan latihan. Setiap malam minggu mereka akan jalan-jalan kemanapun, Aiden juga lebih sering menghabiskan waktu dengan dirinya dibanding dirumah.

Aiden selalu tersenyum saat bertemu Natalie, selama ini Natalie adalah tempat Aiden untuk curhat. Aiden selalu berbagi cerita dengan Natalie mulai dari cerita bahagia dan buruk.

Selama ini, mereka menjadi sandaran satu sama lain.

Tapi Aiden selalu menyebut dirinya 'Sahabat terbaik' dan ketika dirinya pergi Aiden malah mencari pengganti dirinya untuk dijadikan bahan pelampiasan, orang itu adalah Keysil, gadis yang selalu saja mengganggu Aiden.

"Kamu mau langsung pulang ke rumah?"Tanya Aiden sambil memasukkan koper mereka ke dalam mobil.

Natalie menggeleng, "Aku mau nyapa kakek kamu dulu."

"Besok aja, udah malam."

"Kamu emang mau kemana?"

Aiden mengangkat tangannya untuk mengecek arlojinya, "Beli hp."Aiden tersenyum sekilas,"Terus ke rumah pacar."

Raut wajah Natalie berubah seketika, tetapi ia berusaha untuk menyembunyikan eskpresinya baru saja."Besok aja, udah malem."

"Udah kangen banget soalnya."Balas Aiden masuk ke dalam mobil diikuti oleh Natalie.

"Gimana kalau kita makan dulu? Atau mau makan di rumah aku?"Natalie menawarkan.

"Besok aja gimana? Aku udah seminggu ga ngasi kabar ke dia."

"Biasanya cewek bakalan marah kalau ga dikasi kabar selama itu, kamu yakin dia bakalan maafin kamu?"

Aiden menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "Aku tau dia marah. Tapi aku bakalan tetap ngebujuk dia."

"Daripada pusing mikirin pacar gimana kalau kita jalan-jalan ke pasar malam sebentar? Aku lagi pengen banget."

"Natalie."

"Cuma sebentar, mau ya?"Bujuk Natalie sambil bergaya sok imut.

Aiden terkekeh kecil melihatnya, "Cuma sebentar."

"Iya. Aiden, aku boleh ga ikut sama kamu nanti ke rumah pacar kamu?"

Aiden yang tengah menyetir pun menoleh, "Kamu beneran mau ikut?"

"Gaboleh? Biar aku bantu jelasin."

"Ga ngerepotin?"

"Engga kok! Malah aku seneng kalau bisa liat pacar kamu, jadi boleh nih?"

AIDEN [PROSES REVISI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang