Naqiya Adeeza Saqqaf, Nyonya Adichandra, istri sah Bara, bukan lagi seperti Naqiya yang Bara kenal. Tidak ada lagi kata-kata cerewet yang keluar dari mulutnya. Tidak ada lagi Naqiya yang suka protes terhadap kejahilan Bara.
Dingin. Perempuan itu menjadi dingin tak tersentuh semenjak kejadian kemarin. Tidak hanya dingin, Naqiya menjadi sosok yang pemurung.
Semalam, Naqiya tertidur di pelukan Bara dengan lelapnya. Menatap wanitanya itu, Bara tersenyum, Naqiya begitu tenang dalam tidurnya, seperti tidak ada masalah hari itu.
Mimpi yang indah Naqiya. Semoga hari esok lebih baik.
Naqiya istrinya, ibu dari bayinya, jikalau sekarang wanita itu dingin dan tidak tersentuh, tidak berarti Bara juga mendiamkannya. Bara justru memberikan Naqiya perhatian yang jauh lebih besar ketimbang sebelumnya.
Wanitanya sedang down, perhatiannya harus ditingkatkan.
"Naqiya, kita makan dulu ya," Ucap Bara pada Naqiya yang masih di dalam kamar. Masih mengingat peraturan di rumah itu, tidak boleh makan di kamar.
Naqiya menggeleng, tanpa melihat Bara sekalipun. Dirinya membeku, benar-benar membeku.
Bara menghela napasnya, entah sudah keberapa Naqiya menolak apapun tawaran dari Bara.
"Kalo ngga makan nanti kamu sakit."
Lagi-lagi Naqiya menggeleng, biar saja dirinya sakit, sekalian mati kalau perlu.
Dari jawaban Naqiya tadi, Bara pergi ke dapur, mengambil sepiring sarapan untuk istrinya dan membawanya ke dalam kamar mereka.
Bara sendiri melanggar peraturan yang ia buat untuk tidak makan di kamar. Karena Naqiya.
"Buka mulut kamu," ucap Bara, tangannya sudah menyendoki sesendok nasi untuk disuapi ke mulut Naqiya.
Tentu saja Naqiya menolaknya. Dirinya menjauh dari Bara agar pria itu semakin sulit menjangkau mulutnya. Naqiya tidak mau makan.
"Makan dulu, Naqiya, main hp nya nanti lagi," ucap Bara lagi.
Naqiya lagi-lagi menggeleng. Kalau cara paling ampuh Bara adalah mengancam wanitanya itu, namun sekarang ia tidak melakukan itu lagi.
"Kamu bisa sakit kalo nggak makan."
Naqiya masih sibuk dengan ponselnya tanpa mengindahkan kalimat dari Bara, suaminya.
"Naqiya," Bara memanggilnya lagi. "Saya mohon, kamu makan ya?"
Bara meletakkan sendok itu ke dalam piring lagi, "atau kamu mau makan sendiri? Nggak mau saya suapi?"
Lagi-lagi Naqiya menggeleng, dia mau Bara pergi, menjauh darinya.
"Makan ya Naqiya? Kasihan bayi di sana nanti kelaparan." Ucap Bara yang hampir putus asa.
Mendengar itu, Naqiya merespon, dirinya menoleh ke arah Bara di sana dengan sepiring sarapan itu. Tidak habis pikir oleh Naqiya, yang ada di pikiran Bara adalah bayinya, bayinya, dan bayinya saja.
Naqiya meraih piring di tangan Bara dengan kasar lalu pergi begitu saja dari kamar tersebut. Dirinya masih mengingat peraturan dalam rumah ini, tidak boleh makan di kamar.
"Dimakan ya!" Ucap Bara dari dalam kamar. Semoga saja Naqiya tidak membuangnya.
Ponsel Naqiya berdenting di samping Bara, pertanda ada pesan yang masuk. Pria itu melirik siapa yang mengirim istrinya itu pesan.
Matanya membulat ketika dia mengetahui apa isi pesan tersebut. Langsung saja Bara meraih ponsel tersebut dan mencoba untuk membukanya dengan kata kunci asal-asalan.
Tanggal ulang tahun Naqiya.
Bisa.
Bara membuka aplikasi dimana pesan-pesan itu masuk. Dari direct message Instagram. Banyak sekali pesan masuk disana. Meskipun akun istrinya itu di-private, tetap tidak mengurungkan niat mereka untuk mengirim pesan-pesan sampah itu.
Bara membacanya, membaca semua pesan-pesan iseng dari orang yang berbeda-beda.
Otaknya memanas membaca itu. Dadanya bergemuruh. Tanpa Bara sadari tangannya mengepal sedari tadi. Gerahamnya bergemeletuk menahan amara. Ya, Bara emosi, membaca pesan-pesan tidak ada otak di sana.
Afrizis120
Naqiya cantikk mau liat pricelist nya donggg🤗Ffffgagan120
Pap tt dong NayBooon120
Open BO lagi nggak nay? Bukan buat dosen tapi buat mahasiswa biasa kek abang♥️♥️😚alistyaazdanisiana120
Gila ya dari luar keliatan anak alim taunya lonte😭 ke prank gue kena prank hahaha🤣gunturbumi120
kayanya enak anuan sm ibu hamil, open bo lg gaa nay?amarkabara120
(sent pic)
Mata Bara melebar. Bangsat sekali pria ini mengirimkan foto alat kelaminnya ke akun istrinya.
"Bajingan!" gumam Bara tertahan.
Masih banyak pesan-pesan melecehkan yang masuk. Pesan itu tidak dibaca oleh Naqiya, wanita itu mematikan notifikasinya. Tapi, pesan itu sudah dibaca oleh Bara.
Sekejam ini 'kah mereka menghujat istrinya? Melecehkan wanitanya itu separah ini? Bajingan sekali!
Bara marah, darahnya mendidih, dia akui dirinya marah. Andai saja dia bisa melacak orang-orang itu, dia pasti akan memukuli mereka habis-habisan.
Naqiya bukan perempuan seperti itu. Istrinya itu adalah korban pemerkosaan yang pelakunya adalah Bara. Naqiya sama sekali tidak pantas mendapatkan perlakuan seperti ini. Bahkan pesan-pesan sampah seperti ini.
Siapa gerangan yang tega menyebarkan ini semua? Bara berani bersumpah, demi Tuhan, bukan dirinya. Untuk apa dia menyebarkan aibnya sendiri? Toh, Naqiya adalah istrinya, wanita yang harusnya dia lindungi. Bukan ia jatuhkan seperti ini.
Bara berjanji akan mencari sampai ujung dunia sekalipun orang yang dengan brengseknya melakukan ini pada Naqiya. Dia berjanji.
✨✨✨
Haiii aku datenggg🤗🤗 greget bgt sm dm dm sampah yg dikirim ke nay😭
YOK SPAM VOTE COMMENT!🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Bayi Dosenku
General Fiction[CERITA DIPRIVATE, FOLLOW DULU SEBELUM BISA BACA LENGKAP!] "Kamu sakit atau... hamil?" "Kalaupun saya hamil, anak ini tidak akan hidup lama, Bapak tau karena apa?" Gadis itu melangkah pelan mendekati Bara, "Karena saya akan menggugurkannya." ✨✨✨ Naq...